Kasus Siswa SD Sedang Berwudu Tertimpa Tembok Roboh Ditabrak Motor di Padang, Ini Tindakan Polisi
Pelaku berinisial MH (13) yang merupakan pelajar SMP telah diamankan Polresta Padang.
Peristiwa tragis sepeda motor menabrak tembok masjid hingga roboh dan menimpa dan merenggut nyawa siswa sekolah dasar, GSA (8), yang sedang berwudu, di Kota Padang sudah ditangani polisi.
Kasus Siswa SD Sedang Berwudu Tertimpa Tembok Roboh Ditabrak Motor di Padang, Ini Tindakan Polisi
Pelajar SMP, MH (13) yang memacu sepeda motor dan melakukan aksi freestyle standing sehingga menabrak tembok masjid itu sudah diamankan di Mapolresta Padang. Polisi menjeratnya dengan Pasal 359 KUHP dan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas karena kelalaian.
"Saat ini untuk pelaku sudah kita amankan bersama dengan orang tuanya, istilahnya dia diamankan tetapi kita titip bersama orang tuanya. Pelakunya adalah pelajar SMP insial MH (13)," kata Kasi Humas Polresta Padang Ipda Yanti Delfina dihubungi, Rabu (20/9) malam.
Meskipun pelaku berstatus anak di bawah umur tetap dilakukan pemeriksaan yang didampingi orang tuanya dan Balai Pemasyarakatan (BAPAS). Perlakuannya khusus.
"Polisi menyangkakan Pasal 359 KUHP akibat dari lalainya hingga menyebabkan hilang nyawa seseorang. Sejauh ini kita sudah periksa 3 saksi, yaitu teman-teman pelaku yang berada di lokasi pada saat kejadian tersebut."
Kasi Humas Polresta Padang Ipda Yanti Delfina.
Dia memaparkan, peristiwa nahas itu terjadi pada Senin (18/9). Ketika itu pelaku yang baru pulang dari sekolah mengangkat roda depan motor di parkiran masjid. Kendaraan itu tidak terkendali hingga terjadi menabrak tembok hingga roboh dan menimpa korban yang sedang berwudu.
Pelaku langsung diamankan di hari kejadian. "Kami mengimbau kepada semua orang tua jangan memberikan kendaraan kepada anak di bawah umur, karena pada dasarnya belum mempunyai surat izin mengemudi," sebutnya.
Detik-Detik Kejadian
Dinding yang roboh dan menimpa ada di Masjid Raya Lubuk Minturun, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat.
"Kejadiannya terjadi pada Senin (18/9) kemarin dan menewaskan pelajar Sekolah Dasar usia 8 tahun. Saat itu korban sedang wudu untuk salat Asar," kata warga Lubuk Minturun Kota Padang, Sumatera Barat Fitriyanti (50) ditemui merdeka.com di lokasi kejadian, Rabu, (20/9).
Dia mengatakan, saat kejadian dia berada di kedai miliknya. Teman pelaku, seperti dalam video yang beredar di media sosial, memanggil dan memberi tahu kejadian nahas tersebut.
"Mendengar cerita dari anak ini saya langsung berlari ke lokasi. Tiba di lokasi korban sudah tertimba reruntuhan berlumur darah di bagian kepala," ujar dia.
Kemudian, Fitri ikut langsung mengantarkan dan memangku korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, bocah itu tidak tertolong.
"Kejadiannya sebelum salat Asar, dan meninggal kurang lebih pukul 17.25 di Rumah Sakit M Djamil Padang. Korban merupakan murid TPQ Masjid Raya Lubuk Minturun," katanya.
Dia melanjutkan, korban merupakan anak yang periang kepada warga di sekitar masjid.
"Dia sering main di sini, korban ini merupakan anak yang periang," katanya.
Sebelumnya, viral sebuah video merekam peristiwa seorang bocah tewas tertimpa tembok. Saat kejadian, korban sedang mengambil wudu di masjid. Sementara tembok yang ambruk tersebut berada di pinggir tempat wudu. Korban berinisial GSA berusia 8 tahun.
Rekaman CCTV memperlihatkan detik-detik bocah laki-laki tersebut mengambil wudu. Kemudian di balik tembok ada beberapa ABG berseragam SMP mengendarai sepeda motor.
Salah satu motor tampak melaju kencang. Kemudian kendaraan itu tak terkendali dan menabrak tembok sampai ambruk ke bagian dalam, tempat korban sedang berwudu.