Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keluarga Korban Mutilasi Warga Papua Desak DPRD dan MRP Bentuk Pansus

Keluarga Korban Mutilasi Warga Papua Desak DPRD dan MRP Bentuk Pansus Keluarga Korban Mutilasi Warga Papua Desak DPRD dan MRP Bentuk Pansus. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Keluarga korban pembunuhan dan mutilasi empat warga sipil di Timika, Kabupaten Mimika, Papua mendesak DPR Papua dan Majelis Rakyat Papua (MRP) membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menangani kasus tersebut.

Keluarga korban mutilasi, Pale Gwijangge menilai dengan adanya Pansus, kasus pembunuhan dan mutilasi tersebut bisa terang benderang. Hal tersebut juga dapat membantah isu salah satu korban merupakan anggota KKB.

"Karena hanya lewat pansus itu suara kami bisa kami salurkan dan bisa mencari motif yang sebenarnya dalam perencanaan penembakan dan mutilasi keempat keluarga kami yang jadi korban kejahatan. Jadi harus diketahui bahwa seluruh motif sudah dua kali Polda Papua rilis tapi itu kami tolak. Karena dalam rilis pertama di situ menyatakan bahwa salah satu dari korban merupakan komplotan TPM/OPM atau KKB. Itu tidak benar dan kami keluarga bisa buktikan itu," ujar Pale kepada wartawan, Kamis (15/9).

Pihaknya juga tidak setuju dengan keterangan polisi soal adanya motif perampokan. Motif tersebut dinilai janggal karena ada aksi pembunuhan disertai mutilasi.

"Kalau memang motifnya perampokan kenapa tidak todong senjata lalu ambil uangnya. Atau dibunuh saja lalu dikasih tinggal, mayatnya utuh kami bisa ambil. Ini mereka dibunuh dan dimutilasi kemudian dimasukan dalam karung dan dibuang di sungai. Bahkan mobil yang dipakai dibakar, artinya ini sudah ada perencanaan yang sangat matang," ujar dia.

Pale menambahkan, keluarga menyesalkan korban diautopsi tanpa izin dari keluarga. Keluarga menduga ada yang disembunyikan oleh aparat penegak hukum dalam kasus tersebut.

"Kami melihat banyak kejanggalan, sehingga keluarga tolak. Termasuk hasil autopsi juga yang dilakukan berdasarkan tanpa sepengetahuan keluarga atau tanpa izin keluarga. Ini sudah mengarah kepada menyembunyikan sesuatu, atau berusaha untuk menutupi sesuatu. Makanya kami dari keluarga yang berduka meminta kepada DPR Papua harus membantu kami untuk membentuk pansus," tegas Pale Gwijangge.

salah satu tim DPR Papua, Namantus Gwijangge, mengatakan pihaknya menyambut positif adanya permintaan dari pihak keluarga untuk segera dibentuk pansus.

“Kita sambut positif dan memang harus dibentuk pansus karena kasus ini kasus yang sifatnya luar biasa. Kasus ini bukan biasa-biasa. Soal baku tembak dan baku bunuh di Papua itu biasa, tapi kalau sudah pembunuhan berencana lalu di mutilasi kemudian menghilangkan jejak, menurut pihaknya ini satu kasus yang luar biasa. Oleh karena itu memang harus mendapat atensi khusus, terutama dari lembaga DPR Papua dan Majelis Rakyat Papua (MRP)," ujar dia.

Tim DPRP terus mendesak pimpinan lembaga DPR dan pimpinana lembaga MRP agar kedua lembaga ini segera bentuk pansus. Sehingga kasus mutilasi ini betul-betul dikawal secara serius hingga tuntas.

"Kalau kita lihat dua lembaga ini ketika bentuk pansus dan bekerja secara serius, maka keluarga korban juga merasa bahwa mereka juga sungguh sungguh diperhatikan. Juga kasus ini dikawal hingga tuntas. Sehingga pihak keluarga merasa mereka dibantu oleh kedua lembaga tersebut sebagai wakil rakyat dalam mengawal kasus mutilasi ini," ujar Anggota Komisi V DPR Papua itu.

12 Orang Terlibat

Polisi mengungkapkan bahwa 12 orang terlibat dalam rencana pembunuhan dengan cara memutilasi empat warga Nduga di Timika, Mimika, Papua. Enam pelaku di antaranya merupakan prajurit TNI AD yang sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka.

"Memang rencana pembunuhan sebelum eksekusi dilakukan 12 orang termasuk delapan anggota TNI AD di kawasan SP 1 Timika, Kabupaten Mimika, Papua, pada 20 Agustus lalu. Di SP 1 ada tiga tempat kejadian perkara," kata Direktur Reskrimum Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani.

Faizal menjelaskan, dari keterangan para saksi saat rekonstruksi yang dilaksanakan di Timika, Sabtu (3/9), terungkap rencana pembunuhan dipimpin tersangka yang adalah anggota TNI AD. Sedangkan sasaran korbannya ditentukan oleh RMH, yang hingga kini masih buron dan masuk dalam DPO.

Dalam rekonstruksi nampak peran masing-masing pelaku dalam insiden pembunuhan yang dilakukan dengan cara memutilasi tubuh korban yang dimasukkan ke dalam enam karung berbeda. Empat karung berisi tubuh korban dan dua karung berisi kepala dan kaki korban.

"Jasad korban dibuang di sungai yang ada di sekitar Pigapu dan jasad bagian badan ditemukan pada 22 Agustus namun karung berisi kaki dan kepala hingga kini belum ditemukan," kata dia.

Dia mengatakan, keempat jasad korban hingga kini masih disimpan di RSUD Timika dan masih ada satu jasad yang menunggu hasil identifikasi yang dilakukan laboratorium forensik Polda Papua. Tiga jasad korban sudah diketahui identitasnya, yaitu Irian Nirigi, Leman Nirigi, dan Arnold Lokbere.

Menurut informasi yang diperoleh, ke-10 tersangka kasus itu adalah Mayor HF, Kapten DK, Prajurit Kepala PR, Prajurit Satu RAS, Prajurit Satu PC, Prajurit Satu R, APL alias Jeck, DU, R, dan RMH.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Amnesty Internasional Indonesia Desak Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan TNI Aniaya Warga Papua
Amnesty Internasional Indonesia Desak Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan TNI Aniaya Warga Papua

Amnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.

Baca Selengkapnya
Petinggi Polda Sumbar Sambangi Rumah Gadis Penjual Gorengan Korban Pembunuhan, Jamin Pelakunya Ditangkap
Petinggi Polda Sumbar Sambangi Rumah Gadis Penjual Gorengan Korban Pembunuhan, Jamin Pelakunya Ditangkap

Pihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.

Baca Selengkapnya
TNI Kembali Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Begini Respons Komnas HAM
TNI Kembali Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Begini Respons Komnas HAM

Penggantian nama KKB menjadi OPM itu berdasarkan Surat Telegram (ST) Nomor : STR/41/2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: DPR Skak Habis Kapolda Sulteng Kasus Tahanan Tewas, Duga Ada Orang Dalam 'Bermain'
VIDEO: DPR Skak Habis Kapolda Sulteng Kasus Tahanan Tewas, Duga Ada Orang Dalam 'Bermain'

Komisi III kembali menyinggung kasus tewasnya tahanan di Polres Kota Palu.

Baca Selengkapnya
KKB Tembak Dua Warga Sipil di Ilaga Papua, Begini Kondisinya
KKB Tembak Dua Warga Sipil di Ilaga Papua, Begini Kondisinya

KKB menembak dua warga sipil, pada 9 April 2024 di kios jembatan Yesey Mersey, Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Harap Kasus TPPU Panji Gumilang Diusut Tuntas
Komisi III DPR Harap Kasus TPPU Panji Gumilang Diusut Tuntas

Nasir menegaskan, kasus TPPU yang melibatkan Panji Gumilang harus menjadi prioritas utama.

Baca Selengkapnya
Polisi Periksa Dua Anak Panji Gumilang Terkait Pencucian Uang
Polisi Periksa Dua Anak Panji Gumilang Terkait Pencucian Uang

Polisi menjadwalkan pemeriksaan terhadap delapan saksi terkait kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang Panji Gumilang.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMA Binus School Serpong Korban Perundungan Minta Perlindungan LPSK
Pelajar SMA Binus School Serpong Korban Perundungan Minta Perlindungan LPSK

Keluarga korban perundungan siswa senior SMA Binus School Serpong, bersama tim hukum P2TP2A Kota Tangerang Selatan, mendatangi kantor LPSK, Jumat (23/1).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Suara Meninggi Anggota DPR Depan Kapolda Sulteng, Cium Kejanggalan Tahanan Tewas di Palu
VIDEO: Suara Meninggi Anggota DPR Depan Kapolda Sulteng, Cium Kejanggalan Tahanan Tewas di Palu

Supriansa menyebut kasus tewasnya Bayu Adhitiyawan sangat janggal.

Baca Selengkapnya
Pangdam Cenderawasih Ungkap KNPB dan ULMWP Dalang Kerusuhan Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe di Jayapura
Pangdam Cenderawasih Ungkap KNPB dan ULMWP Dalang Kerusuhan Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe di Jayapura

KNPB dan ULMWP merupakan organisasi yang berjuang untuk memisahkan Papua dari NKRI.

Baca Selengkapnya
Pembunuhan Aktivis Kemanusiaan PD Persis Garut, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Pembunuhan Aktivis Kemanusiaan PD Persis Garut, Polisi Tetapkan 4 Tersangka

Motif pembunuhan terhadap Panji masih didalami polisi.

Baca Selengkapnya
Pemkab Banyuwangi Beri Pendampingan Psikologis pada Orang Tua Korban Pembunuhan Kalibaru
Pemkab Banyuwangi Beri Pendampingan Psikologis pada Orang Tua Korban Pembunuhan Kalibaru

Pemkab Banyuwangi langsung memberikan pendampingan pada keluarga korban kasus dugaan kekerasan seksual dan pembunuhan anak berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya