Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kiai Asep Bantah Bertemu Romahurmuziy Sebelum KPK Melakukan OTT

Kiai Asep Bantah Bertemu Romahurmuziy Sebelum KPK Melakukan OTT Kiai Asep. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah di Surabaya dan Mojokerto, KH Asep Saifuddin Chalim mengklaim bahwa masalah pencatutan namanya dalam kasus jual beli jabatan di lingkup Kementerian Agama (Kemenag) dengan tersangka eks Ketum PPP, Romahurmuziy alias Rommy sudah selesai.

Kiai Asep mengaku sudah membeberkan semua yang dia ketahui saat diminta datang ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin, untuk memberikan keterangan terkait 'nyanyian' Rommy, yang menyebut bahwa dia dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merekomendasi Haris Hasanudin menjadi kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur.

"Endak ada (masalah lagi), sudah clear," kata Kiai Asep usai menghadiri konsolidasi DPC dan Caleg DPRD se-Jawa Timur bersama Plt Ketum DPP PPP, Suharso Manoarfa di kantor DPW PPP Jawa Timur, Jumat (29/3) sore.

Pun begitu dengan isu yang menyebut bahwa sebelum terjadi OTT Rommy oleh KPK di Surabaya pada 15 Maret 2019 lalu, ada pertemuan di rumah. "Enggak ada! Mengada-ada (isu itu). (Saat itu) saya sedang melaksanakan hajat abdunnikah anak saya yang ke lima (di Lamongan)," dalihnya.

Kiai Asep sedikit lega. Sebab, setelah dua kali dipanggil KPK untuk memberikan kesaksiannya dalam kasus Rommy, semuanya selesai. Bahkan, jika penyidik KPK masih membutuhkan keterangannya lagi, akan datang sendiri ke rumahnya.

"Mereka (KPK), kalau seandainya akan ada yang dikomunikasikan dengan saya akan hadir di tempat saya, ke pesantren saya," klaim kiai yang juga menjabat ketua Majelis Syariah DPW PPP Jawa Timur ini.

"Bahkan mereka memberi alamat untuk silakan nanti dengan KPK untuk mengadakan pelatihan, untuk mengadakan penataran berkaitan dengan KPK, jadi Insya Allah kita juga sudah melayangkan surat untuk memberikan pemaparan, ya tentang KPK," sambungnya.

Diperiksa Selama Setengah Jam

Selebihnya, Kiai Asep menjelaskan kronologi kedatanganya ke kantor KPK di Jakarta. Dia mengaku hanya setengah jam berada di gedung lembaga antirasuah tersebut, bukan empat jam seperti yang diberitakan. "Setengah jam saya kemarin, cuma setengah jam, jadi endak benar itu kalau ada orang ngomong empat jam," paparnya.

"Saya masuk (gedung KPK) 11.30 WIB, saya menulis CV (daftar riwayat hidup) saya, kurang lebih, eh, lama kan itu, pelan saya (menulis), setengah jam, kemudian saya salat, selesai salat, selesai," akunya.

Kiai Asep juga membantah, kalau dia berdalih tidak mengenal Rommy saat berada di kantor KPK kemarin. "Kata siapa? Saya menyampaikan ke KPK, saya mengenal beliau (Rommy), saya sudah mengatakan bahwa saya sudah mengenal beliau," tandasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Dugaan Penistaan Agama Pegawai Kemenhub, Polisi Bakal Periksa Saksi Ahli MUI & Kemenag
Kasus Dugaan Penistaan Agama Pegawai Kemenhub, Polisi Bakal Periksa Saksi Ahli MUI & Kemenag

“Kemudian penyidik akan berkoordinasi dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), Kementerian Agama, ahli bahasa, ahli pidana,” kata Ade Ary

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan

Pimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

Baca Selengkapnya
Abraham Samad Dkk Temui Pimpinan KPK, Ini yang Dibahas
Abraham Samad Dkk Temui Pimpinan KPK, Ini yang Dibahas

Mantan Ketua KPK Abraham Samad mendesak agar sejumlah kasus yang berhubungan dengan keluarga mantan Jokowi agar dapat segera diusut.

Baca Selengkapnya
Wasekjen PDIP Blak-blakan Usai Diperiksa KPK Terkait Kasus DJKA Kemenhub
Wasekjen PDIP Blak-blakan Usai Diperiksa KPK Terkait Kasus DJKA Kemenhub

Yoseph Aryo Adhie menyatakan dirinya baru menjalankan tugas warga negara sebagai saksi di KPK.

Baca Selengkapnya
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK

Asep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.

Baca Selengkapnya
Usai Jadi Tersangka KDRT, Asep Pegawai Kemenhub Dipolisikan karena Injak Alquran
Usai Jadi Tersangka KDRT, Asep Pegawai Kemenhub Dipolisikan karena Injak Alquran

Polda Metro Jaya menerima laporan dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan pegawai Kemenhub Asep Kosasih Samapta.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terkait Kasus Pencucian Uang
KPK Periksa Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terkait Kasus Pencucian Uang

Azis Syamsuddin merupakan mantan terpidana kasus korupsi.

Baca Selengkapnya
Agus Rahardjo Diadukan ke Polisi, Buntut Tudingan Intervensi Presiden pada Kasus e-KTP
Agus Rahardjo Diadukan ke Polisi, Buntut Tudingan Intervensi Presiden pada Kasus e-KTP

Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.

Baca Selengkapnya
Haji Isam Tegaskan Tak Terkait Kasus Suap Gubernur Kalsel Sahbirin Noor
Haji Isam Tegaskan Tak Terkait Kasus Suap Gubernur Kalsel Sahbirin Noor

Diketahui, Sahbirin Noor sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Selengkapnya
KPK Bakal Panggil Cak Imin Besok, Begini Reaksi NasDem
KPK Bakal Panggil Cak Imin Besok, Begini Reaksi NasDem

KPK akan memanggil Cak Imin dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi TKI

Baca Selengkapnya
Kemenhub Buka Suara soal Pegawai Bersumpah Sambil Injak Al-Quran
Kemenhub Buka Suara soal Pegawai Bersumpah Sambil Injak Al-Quran

Adapun terkait dengan kasus lain di luar KDRT yakni dugaan adanya penistaan agama.

Baca Selengkapnya
Istana Tak Ambil Langkah Hukum Terkait Pernyataan Agus Rahardjo Soal Jokowi Intervensi Kasus e-KTP
Istana Tak Ambil Langkah Hukum Terkait Pernyataan Agus Rahardjo Soal Jokowi Intervensi Kasus e-KTP

Menurut Koordinator Stafus Presiden Ari Dwipayana, Presiden Jokowi sudah menjelaskan kasus korupsi yang menyeret mantan Ketua DPR Setya Novanto.

Baca Selengkapnya