Kisah haru perginya Gayatri Wailissa, remaja penguasa 14 bahasa
Merdeka.com - Indonesia kehilangan generasi muda nan berbakat bernama Gayatri Wailissa. Gadis belia asal Ambon itu menutup usia di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/10) malam.
Gayatri yang sempat dirawat empat hari di rumah sakit tersebut meninggal karena pendarahan otak. Pembuluh darahnya pecah usai berolahraga.
Gubernur Maluku Said Assagaff juga turut berbela sungkawa atas meninggalnya Gayatri. Said menganggap Gayatri sebagai aset Indonesia yang bagus.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Bagaimana Gayatri Rajapatni memberikan pengaruhnya? Gayatri tidak pernah ragu memberikan saran maupun menyuarakan pendapatnya kepada sang suami, Raja Kertajasa Jayawardhana.
-
Apa yang terjadi saat pembuluh darah di otak pecah? Pecahnya pembuluh darah di otak merupakan kondisi medis yang sangat serius. Hal ini terjadi ketika dinding arteri di otak menjadi lemah dan akhirnya mengalami kebocoran, yang mengakibatkan terjadinya perdarahan di dalam otak.
-
Kenapa pembuluh darah di otak bisa pecah? Penyebab utama dari insiden ini adalah aneurisma otak, yang merupakan kondisi di mana dinding arteri mengalami kelemahan dan membentuk tonjolan yang akhirnya pecah.
-
Bagaimana ilmuwan ini meninggal? Meskipun penyebab pastinya tidak dapat dipastikan, dugaan kuat adalah bahwa kandung kemihnya pecah. Pengabaian untuk buang air kecil selama waktu yang lama diyakini telah menyebabkan tekanan tidak biasa pada kandung kemihnya yang kemudian mengakibatkan pecahnya organ tersebut.
-
Siapa yang meninggal? Meskipun ia berjanji akan mengunggah video Kamari mukbang alias makan lagi, Papa Dali sudah pergi selamanya tanpa memenuhi janjinya.
"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, tiada yang bisa menebak kehendak Ilahi. Almarhumah adalah aset Indonesia yang sebenarnya mulai berkiprah internasional. Sayang kehendak Allah lain sehingga kita harus berduka cita," katanya, di Ambon, seperti dikutip dari Antara, Jumat (24/10).
Gayatri dimakamkan di TPU Taman Bahagia, kawasan Kapahaha, kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Jenazahnya sudah diberangkatkan dengan pesawat Garuda Indonesia dari bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat pagi, sekitar pukul 08.15 WIB.
Berikut cerita haru Gayatri Wailissa seperti dirangkum merdeka.com, Sabtu (25/10) pagi:
Berusia 18 tahun mampu kuasai 14 bahasa
Meski baru berumur 18 tahun, Gayatri Wailissa punya segudang prestasi. Gadis berdarah Ambon ini menguasai 14 bahasa sekaligus.Dikutip dari video wawancaranya di talk show Kick Andy Show 19 Juli 2013, Gayatri tampak antusias dan cerdas menjawab semua pertanyaan dari sang pembawa acara, Andy F Noya. Gayatri memaparkan semua bahasa yang sudah dia kuasai."Untuk saat ini ada 9 bahasa yang sudah lancar. Terakhir ada Inggris, Belanda, Jerman, Prancis, Mandarin, Jepang, Italian, Spanyol dan Arab. Ada satu bahasa lagi, Thailand tapi masih kurang lancarnya di penulisan. Kemudian ada tiga bahasa lagi yang masih dalam proses pembelajaran, ada bahasa Rusia, Korea Selatan, dan bahasa Hindi Nepal," kata Gayatri di akun Youtube Kick Andy Videos seperti dilansir merdeka.com, Jumat (24/10).Mendengar jawaban Gayatri, Andy F Noya tampak terkagum-kagum dan bingung menimpalinya. "Baru 16 tahun sudah bisa sebanyak itu. Saya yang seumur ini satu aja bahasa Inggris belum selesai-selesai," ujar Andy disambut gelegar tawa penonton di studio.
Belajar belasan bahasa secara otodidak
Gayatri bisa menguasai belasan bahasa tanpa belajar dari guru resmi. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, dia mengaku hanya berbekal banyak buku dan belajar sendiri di rumah."Enggak kursus Om, otodidak. Saya belajar dengan beberapa metode. Metode pertama lewat buku pastinya, menghafal kata, tata bahasa, grammar. Kemudian metode kedua ini yang sebenarnya agak gila juga kata orang, saya sering mengulang percakapan di depan kaca sendiri, lewat lagu kemudian nonton film, mendengar percakapan mereka," kata Gayatri dalam video wawancaranya di talk show Kick Andy Show 19 Juli 2013 silam.Dalam video tersebut sempat ditayangkan suasana keseharian Gayatri di Maluku. Anak dari dari pasangan Deddy Darwis Wailissa dan Nurul Idawaty ini tinggal di rumah sederhana berukuran sedang. Ayahnya mengaku sangat bangga dengan segudang prestasi anaknya itu."Saya mendengar dia sedang berbicara sendiri di depan cermin. Ya seperti Jepang gitu. Saya kaget, ini kenapa anak ngomong sendiri. Lalu tiba-tiba sudah ganti bahasa lain. Saya sebagai orangtua merasa bangga dengan prestasi Gayatri yang tidak disangka-sangka. Dia bisa mewakili negara Indonesia atas nama Maluku," kata Deddy.
Sabet penghargaan internasional bergengsi
Semasa hidupnya, Gayatri dikenal sebagai anak yang pandai bersosialisasi. Kesibukannya sehari-hari yakni sebagai penyiar radio, penerjemah dan peneliti bahasa, serta menjadi instruktur teater di kampusnya.Gayatri juga pernah menjadi Duta Anak Tingkat ASEAN, mendapat medali perunggu Science Astronomy 2012, Penerima Anugerah Tunas Muda Pemimpin Indonesia 2013 dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta sebagai delegasi anak di beberapa konferensi internasional tingkat Asia.Pada video wawancaranya di talk show Kick Andy Show 19 Juli 2013 silam, Gayatri mengaku selalu memegang teguh mottonya. Dengan motto itu, dia selalu termotivasi untuk belajar dan terus belajar."Jadikanlah semua tempat untuk belajar, dan jadikanlah siapa saja sebagai guru," ujar Gayatri yang kala itu memakai batik ungu.
Ayahnya hanya seorang pekerja kaligrafi
Meski cantik dan sangat pintar, tak ada yang menyangka jika Gayatri adalah tipikal remaja yang sederhana. Sosoknya terlihat lebih mementingkan belajar dan belajar, ketimbang harus bermain atau foya-foya menghamburkan uang jajan orangtua seperti kebanyakan remaja zaman sekarang.Dalam video wawancaranya di talk show Kick Andy Show 19 Juli 2013 silam, sempat ditayangkan suasana keseharian Gayatri di Maluku. Anak dari dari pasangan Deddy Darwis Wailissa dan Nurul Idawaty ini tinggal di rumah sederhana berukuran sedang."Motivasinya yang patut diteladani anak bangsa Indonesia, terutama di Maluku. Apalagi, Gayatri berasal dari keluarga sederhana dengan ayahnya hanya seorang perajin kaligrafi dan ibunya tidak bekerja," kata Gubernur Maluku Said Assagaff di Ambon, seperti dikutip dari Antara, Jumat (24/10).
Duka cita mendalam dari keluarga dan sahabat
Kepergian Gayatri menjadi kesedihan mendalam bagi keluarga, sahabat, bahkan penggemarnya sekalipun. Hal itu terbukti dari kesedihan teman-temannya yang mengetahui kepergian Gayatri untuk selama-lamanya. Mereka menuliskan doa dan salam perpisahan di akun Facebook milik Gayatri, Jumat (24/10). Para netizen pengguna Twitter pun juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya remaja berbakat itu.Salah satu sepupu Gayatri, Angga Mitra Kahar, mengaku terus menunggui proses perawatan Gayatri Wailissa sejak dibawa dalam kondisi pingsan ke RS Abdi Waluyo. Menurutnya, kedua orangtua Gayatri masih sangat syok atas kepergian anak kebanggaannya itu."Terlalu tiba-tiba, Om Dar (ayah Gayatri) masih sangat syok. Tidak banyak bicara sejak alat pacu jantung dilepas dari tubuh Gayatri. Dari tadi banyak yang telepon ke beliau tapi tidak dijawab, ponselnya lalu dinon-aktifkan," katanya seperti dikutip Antara, Jumat (24/10).Kendati menghabiskan sebagian besar pendidikan sekolah menengah atasnya melalui jalur home schooling, Gayatri tetap mencetak banyak prestasi di berbagai bidang. Dia ternyata juga sempat menjadi pemimpin redaksi tabloid Suara Anak Maluku, dan pengurus berbagai organisasi anak di Maluku.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga Desa Dadaplangu, meninggal setelah kayu berpaku tersebut mengenai bagian belakang kepalanya.
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru
Baca SelengkapnyaBetharia Sonata mengalami kejadian yang tidak mengenakkan ketika sedang bernyanyi di acara ulang tahun Nia Daniaty.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaTerlapor menjelaskan detail kejadiannya pada polisi terkait kasus siswi SD tewas usai Pankreas pecah
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca Selengkapnya