Kisah Sekda dengan Gelar Terbanyak se-Indonesia: Usapan Tangan Sang Ibu jadi Motivasi
Merdeka.com - Sosok Achmad Tarmizi mendadak viral di media sosial. Bukan karena profesinya sebagai Sekretaris Daerah Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Deretan gelar di belakang namanya membuat banyak orang tercengang.
Achmad bercerita. Kehadiran barisan gelar itu bermula dari rasa senangnya untuk ilmu. Berbagai bidang ilmu pengetahuan dia tekuni. Tak peduli akademik dan non akademik. Semua pendidikan itu dia tempuh dan selesai dengan baik. Saking banyaknya, tak satu pun orang di Indonesia mampu menyaingi gelarnya. Total, ada 83 gelar disandang Achmad.
Banyaknya gelar tersebut membuat pria kelahiran Palembang, 9 Juni 1966 itu dicatatkan MURI dengan predikat sebagai Sekda pemilik gelar terbanyak. Secara akademik, Tarmizi bergelar Dr, Drs, Ir, SE, SH, ST, MT, MSi, MH, MPd, dan PhD (HC).
-
Siapa yang mendapat penghargaan dari MURI? 'Atas prestasi KBRI Seoul dalam menyelenggarakan program pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing secara daring di Perwakilan RI di luar negeri oleh peserta terbanyak, Museum Rekor Indonesia menganugerahkan Rekor kepada Duta Besar RI di Seoul,' demikian disampaikan Jaya Suprana, Pendiri Museum Rekor Indonesia/MURI di Wisma Duta Besar Indonesia di Seoul pada tanggal (27/9).
-
Apa rekor yang dicetak pria itu? Dia bahkan mendapatkan tempat di Guinness Book of World Records pada 1971 untuk puasa terlama yaitu 382 hari.
-
Siapa yang pertama kali mendapat gelar sarjana di Indonesia? Sosok Sosrokartono menjadi salah satu inpirasi, sehingga dibentuk Hari Sarjana Nasional untuk memberikan penghargaan bagi anak bangsa yang telah berhasil menamatkan pendidikan tingginya.
-
Siapa yang berprestasi gemilang? Niquita Juan telah menyelesaikan studinya di IFA Paris, Prancis. Ia meraih gelar wisuda pada tanggal 13 Juli 2023, namun kabar bahagia ini baru diumumkan oleh keluarga pada hari ini, Selasa (8/8). Setelah upacara wisuda, Niquita Juan kini memegang gelar Sarjana (S1) dalam bidang Bisnis Fashion dan Manajemen Prancis dan Eropa.
-
Siapa yang memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada Sekjen Kemenkumham? Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Komjen Pol. Andap Budhi Revianto menerima Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
-
Kapan Sarijaya mendapatkan gelar Guru Besar? Momen haru tercipta saat Prof. Ir. Sarijaya dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Teknik UGM di ruang Balai Senat UGM pada Kamis (1/2).
Gelar S1 pertama ia raih di Pendidikan Teknik Mesin (FKIP) Universitas Sriwijaya Palembang 1991 dan gelar doktor diperoleh pada 2012 di Agribisnis Fakultas Pertanian Unsri Palembang.
Dalam rentang waktu itu juga Tarmizi kuliah di beberapa tempat dan berhasil meraih gelar, baik strata satu maupun dua. Seperti S1 Universitas Terbuka Jakarta Ekonomi (FE) Manajemen 2004, S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Teknik Mesin (FT) 2003, S2 STIA Yappann Jakarta Administrasi Pendidikan 2013, S1 Universitas Terbuka Jakarta Ilmu Hukum (FISIP) 2020, S2 Universitas Muhammadiyah Palembang Ilmu Hukum 2019, profesi Universitas Lampung Program Profesi Insinyur 2019, S2 Universitas PGRI Palembang Manajemen Pendidikan 2020, dan terakhir S1 Universitas Saburai Lampung Teknik Mesin 2021.
Dapat 11 Beasiswa, IPK Cum Laude
Dari 11 yang diraih, enam gelar didapat dari program beasiswa dan empat di antaranya memperoleh cumlaude, bahkan IPK-nya 4.0. Sementara lima gelar lagi ia dapatkan dengan mengeluarkan biaya pribadi.
Sementara gelar non akademik sebanyak 72 gelar. Yakni CH, CHt, CHA, NNLP Pract, M.NNLP, CT.NNLP, CPHCM, HCBP, HCMP, CNHRP, CNPSP, CT.NPS, CHMP, CT.HM, CHLP, CT.HL, CHSP, CT.HS, CNSPP, CT.NSP, CNBLP, CT.NBL, CNSHP, CT.NSH, CNSCP, CT.NSC, CHPP, CT.HP, CNTP, CNICP, CT.NIC, CRBC, AWP, QWP, CTOT, CHRMP, C.SH, IPU, C. STMNI. Int'l, CPS, CPSP, CLA, C.PW, CSHWP, C.IB, CTAP, RFP, CPR, C.MARCOM, C.HRD, C.NLMOR, C.FH., CMFH, C.MMI., CT.MMI, CT-ALC, C.MGR, CSS.ALC, C.Pst, C.Ext, C.Hs, C.IT, C.AT, C.ME, C.Spk, C.CC, C.LA-ALC, C.LSc, CRBD, CT.NHT, CT.NHR, ASEAN Eng.
"Saya hafal dengan semua gelar itu. Kalau diuji orang saya siap buktikan, lagian MURI tidak sembarang mencatatkan rekor," ungkap Tarmizi saat dihubungi merdeka.com melalui sambungan telepon, Kamis (19/1).
Usapan Tangan Ibu jadi Motivasi
Tarmizi menyebut kesukaannya menuntut ilmu berawal dari kisah hidupnya yang ditinggal mati ayahnya saat masih berusia 4 tahun. Ia pun menjadi yatim dan harus menjalani hidup tanpa kasih sayang ayah.
Perhatian besar datang dari ibunya, Siti Hijir Asia. Setiap hari, sang ibu mengusap kepalanya sambil berpesan agar rajin belajar dan raih cita-cita setinggi langit.
"Setiap hari kepala saya diusap ibu, itu menjadi motivasi agar saya rajin belajar dan menjadi orang sukses. Karena ingat masa-masa itulah, saya berkomitmen belajar tak henti," ujarnya.
Dukungan yang kuat dari sang ibu untuk belajar menambah semangatnya. Ia tak ingin mengecewakan ibunya meski tak ada lagi sosok ayah dalam hidupnya.
"Saya yatim waktu masih umur 4 tahun, tapi bukan berarti semangat hidup dan sekolah hilang. Di situlah ibu saya dukung terus, kasih motivasi terus," kata dia.
Satu kampus ke kampus lain ia datangi untuk belajar, terlebih beriringan dengan profesinya sebagai guru. Kemudahan pun ia dapatkan dengan mendapat tugas belajar atau beasiswa dari tempatnya berdinas dan pemerintah.
"Dari sebelas kali kuliah, enam dapat beasiswa, sisanya uang pribadi. Istilahnya saya ini haus ilmu pengetahuan, maunya sekolah terus," terangnya.
Meski meraih gelar yang banyak, Tarmizi tidak memaksakan kehendak agar anak-anaknya mengikuti jejaknya. Namun, ketiga anaknya memilih mencari pendidikan yang belum pernah dijalani sang bapak.
"Anak yang pertama Teknik Informatika, kata dia buat anak-anak kekinian, anak kedua dokter, sekarang lagi ambil spesialis bedah, dan anak bungsu Juni nanti lulus di Akmil. Alhamdulillah beda sama bapaknya," tutupnya.
Daftar Gelar Akademik dan Nonakademik
Ini daftar gelar yang dimiliki oleh Achmad Tarmizi:
11 gelar akademikDr. Drs. Ir. H., S.E., S.H., M.T., M.Si., M.H., M.Pd, Ph.D (HC).
72 gelar non akademikCH, CHt, CHA, NNLP Pract, M.NNLP, CT.NNLP, CPHCM, HCBP, HCMP, CNHRP, CNPSP, CT.NPS, CHMP, CT.HM, CHLP, CT.HL, CHSP, CT.HS.
CNSPP, CT.NSP, CNBLP, CT.NBL, CNSHP, CT.NSH, CNSCP, CT.NSC, CHPP, CT.HP, CNTP, CNICP, CT.NIC, CRBC, AWP, QWP, CTOT,
CHRMP, C.SH, IPU, C. STMNI. Int’l, CPS, CPSP, CLA, C.PW, CSHWP, C.IB, CTAP, RFP, CPR, C.MARCOM, C.HRD, C.NLMOR, C.FH., CMFH, C.MMI.
CT.MMI, CT-ALC, C.MGR, CSS.ALC, C.Pst, C.Ext, C.Hs, C.IT, C.AT, C.ME, C.Spk, C.CC, C.LA-ALC, C.LSc, CRBD, CT.NHT, CT.NHR, ASEAN Eng.
Profil Achmad TarmiziNama Panggilan : Achmad TarmiziTempat Lahir : PalembangTanggal Lahir : 9 Juni 1966Nama Orangtua : Bapak H Ahluddin dan Ibu Hj Siti Hijir AsiaIstri : Hj Susmadiana, S.Pd., S.Mn., M.Si.,M.PdAnak :1. Yonissa Qamilla Intan Atazsu, ST., M.Si,2. dr Mohammad Riedho Cahya Atazsu, SH.,3. Mohammad Riezqy Cahya Atazsu (Akademi Militer Magelang)
Pendidikan:TK Bhayangkari Palembang 1972SD SDN 78 Palembang 1979SLTP SMPN 8 Palembang 1982SLTA SMAN 5 Palembang 1985S1 Universitas Sriwijaya Palembang Pendidikan Teknik Mesin (FKIP) 1991S1 Universitas Terbuka Jakarta Ekonomi (FE) Manajemen 2004S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Teknik Mesin (FT) 2003S2 STIA Yappann Jakarta Administrasi Pendidikan 2013S3 Universitas Sriwijaya Palembang Agribisnis (FP) 2012S1 Universitas Terbuka Jakarta Ilmu Hukum (FISIP) 2020S2 Universitas Muhammadiyah Palembang Ilmu Hukum (Pasca Sarjana) 2019Profesi Universitas Lampung Program Profesi Insinyur 2019S2 Universitas PGRI Palembang Manajemen Pendidikan 2020S1 Universitas Saburai Lampung Teknik Mesin 2021
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilik rekor MURI dengan gelar terbanyak, Achmad Tarmizi mengaku kalah dengan anaknya yang baru lulus dari Akmil.
Baca SelengkapnyaKini gelarnya jauh lebih panjang dari namanya sendiri.
Baca SelengkapnyaEry Mulyadi dinyatakan lulus pada sidang terbuka program pascasarjana promosi Doktor Ilmu Sosial Universitas Merdeka (Unmer) Malang.
Baca SelengkapnyaIlmu bisa bermanfaat untuk mengangkat derajat hidup seseorang.
Baca SelengkapnyaBerangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan perjuangan sopir angkot yang jadi Tamtama TNI hingga berhasil pensiun sebagai perwira.
Baca SelengkapnyaTak terkira, kedua orangtuanya yang menyandang disabilitas turut hadir dengan bangga.
Baca SelengkapnyaBerikut potret pensiunan guru tersenyum bahagia bisa duduk di kursi kerja sang putra.
Baca SelengkapnyaDemi tetap menyekolahkan putranya, orang tua Sarijaya harus merelakan pendidikan anak perempuannya.
Baca SelengkapnyaHengki Haryadi dan Duma Intan Karenina, menikah dan dianugerahi dengan empat anak. Sang istri tercinta, Duma aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Yuk simak
Baca SelengkapnyaJokowi menunjuk Maruli menggantikan Jenderal TNI Agus Subiyanto yang telah dilantik sebagai panglima TNI pada Rabu (22/11).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo meresmikan Gedung Graha Utama Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1).
Baca Selengkapnya