Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah tiga generasi kuliner legendaris Soto Sangka Banyumas

Kisah tiga generasi kuliner legendaris Soto Sangka Banyumas kuliner legendaris Soto Sangka Banyumas. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Ini salah satu kisah kuliner legendaris di Kabupaten Banyumas, Soto Sangka yang berusia 92 tahun. Tentang tiga generasi keluarga Mbah Sangka yang mempertahankan bumbu dapur dan cara memasak secara tradisional.

Bermula pada tahun 1925, Mbah Sangka berpeluh keringat menjajakan soto berkeliling jalan kaki di area kota lama Banyumas. Dia tak pernah tahu, soto racikan tangannya bakal jadi warisan berharga keluarganya.

Di masa silam, masakan berkuah itu konon jadi langganan para pembesar pemerintah kolonial Hindia Belanda di Banyumas. Sedang kini, para pembeli Soto Sangka tersebar mulai dari Kabupaten Wonosobo sampai Cilacap. Kebanyakan pelanggan mereka adalah warga keturunan Tionghoa yang jadi pelanggan turun temurun.

Orang lain juga bertanya?

Kekhasan bahan rempah-rempah, ayam kampung babon untuk kaldu, taburan kecambah, bawang goreng, taburan daun bawang telah jadi kekhasan tersendiri Soto Sangka. Metode memasak pun tradisional, kuah direbus dalam tungku dengan kayu bakar dari pelepah daun kepala. Sedang mangkuk yang dipakai berukuran mini, sehingga tak jarang membuat pelanggan untuk kenyangkan perut mesti melahap dua porsi soto.

kuliner legendaris soto sangka banyumas

kuliner legendaris Soto Sangka Banyumas ©2017 Merdeka.com

"Kami mempertahankan bumbu resep itu sejak dahulu. Juga pikulan yang dipakai Mbah Sangka saat jualan berkeliling dulu tetap kami pertahankan. Pikulan ini sudah layak masuk museum," gurau Ahmad Basuki (45) yang merupakan cucu Mbah Sangka saat ditemui merdeka.com, Jumat (22/12).

Mbah Sangka sendiri meninggal tahun 1965 ketika gejolak politik nasional di Indonesia mulai berkecamuk seiring pergantian dari Orde Lama ke Orde Baru. Penggantinya adalah anak semata wayangnya, Sumardi, yang lantas meneruskan jerih payah Mbah Sangka selama 49 tahun. Dikaruani 8 anak, Ahmad Basuki putra ke-6 pasangan Sumardi dan Boinah memegang pengelolaan Soto Sangka. Di antara penggantian generasi ada beberapa drama yang nyaris membenamkan Soto Sangka dalam kebangkrutan.

Basuki bercerita, pernah suatu kali saudaranya menggantikannya tetapi warung justru sepi pembeli dan terlilit utang. Pernah suatu kali pula dibuka cabang Soto Sangka di area Pasar Banyumas tetapi sulit berkembang. Ada pula cerita, penjualan cara keliling dicoba kembali tapi malah merugi. Tak jarang pula, ada beberapa pelanggan yang menawarkan agar membuka cabang di luar Banyumas dan siap memodali.

"Pernah ditawar Rp 9 juta agar saya mau membuka cabang. Pelanggan itu juga siap modali dan kasih tempat. Saya menolak. Saya menjaga warisan keluarga di sini," ujarnya.

Basuki menaruh percaya rezeki Soto Sangka berada di rumah kakeknya di wilayah Karang Sawah Kedunguter Banyumas. Beberapa pelanggan ia katakan juga lebih nyaman menyantap soto di rumah kayu yang berukuran 3x4 meter itu. Bahkan para pelanggan setia seakan ikut memiliki warung tersebut, mereka meminta agar tak direnovasi, jelaga-jelaga asap di atap minta dibiarkan agar tetap terasa kunonya.

Sehari-hari, Basuki dibantu oleh ibunya, Boinah (75) yang meracik takaran bumbu dan istrinya, Eni Roinah (35) yang meracik soto. Boinah mengatakan meracik bumbu memang sudah jadi kebiasaanya sejak menikah dengan Sumardi. Ia mengatakan sedikit demi sedikit telah mengajari rahasia resep Soto Sangka pada Basuki.

"Saya yang meracik bumbu. Biar Basuki yang di warung melayani pelanggan. Kalau meracik saya kan bisa sembari momong cucu dan cicit," ujarnya.

Dia bersyukur sampai kini, Soto Sangka tetap digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Setidaknya baginya, meilhat Soto Sangka ramai dikunjungi banyak orang, dia menganggap tak perlu khawatir dengan cucu dan cicitnya untuk menatap masa depan.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mencicipi Soto Sangka, Kuliner Legendaris Kota Lama Banyumas yang Hampir Berusia 1 Abad
Mencicipi Soto Sangka, Kuliner Legendaris Kota Lama Banyumas yang Hampir Berusia 1 Abad

Selain Soto Sokaraja di Banyumas ada kuliner soto lainnya yang tak kalah legendaris, yaitu Soto Sangka.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Soto Sapi Bu Pujo di Jogja, Konon Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Jepang
Mencicipi Soto Sapi Bu Pujo di Jogja, Konon Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Jepang

Warung soto itu merupakan usaha keluarga yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Sosis Solo Mbah Bedug, Kuliner Unik Khas Boyolali yang Namanya Diberikan oleh Raja Keraton Surakarta
Mencicipi Sosis Solo Mbah Bedug, Kuliner Unik Khas Boyolali yang Namanya Diberikan oleh Raja Keraton Surakarta

Resep kuliner ini sudah diwariskan secara turun-temurun sejak tahun 1950

Baca Selengkapnya
Soto Ayam Dahlok, Kuliner Legendaris di Jember Sejak Tahun 1958
Soto Ayam Dahlok, Kuliner Legendaris di Jember Sejak Tahun 1958

Warung soto ini telah berdiri sejak tahun 1958, dengan mempertahankan cita rasa.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Sate Kelinci Mbah Kromo Khas Kulon Progo, Sudah Berjualan Sejak Awal Era Presiden Soeharto
Mencicipi Sate Kelinci Mbah Kromo Khas Kulon Progo, Sudah Berjualan Sejak Awal Era Presiden Soeharto

Walaupun sudah berusia 85 tahun, Mbah Kromo tetap sehat dan semangat menjual sate kelinci

Baca Selengkapnya
Sejarah Menarik di Balik Semangkuk Soto Hangat yang Menyegarkan
Sejarah Menarik di Balik Semangkuk Soto Hangat yang Menyegarkan

Daerah yang dikenal dengan beragam varian soto terkenal, seperti soto Betawi, Cirebon, Lamongan, dan soto Madura.

Baca Selengkapnya
Dulu Jualan Keliling, Warung Sop Ayam di Tulungagung Ini Tak Pernah Sepi Pembeli meski Harganya Mahal
Dulu Jualan Keliling, Warung Sop Ayam di Tulungagung Ini Tak Pernah Sepi Pembeli meski Harganya Mahal

Omzet hariannya berkisar antara Rp2 juta hingga Rp3 juta rupiah.

Baca Selengkapnya
Dulunya Toko Obat, Rumah Makan Lintong di Serang Sajikan Bakso dengan Resep Jadul Sejak 1962
Dulunya Toko Obat, Rumah Makan Lintong di Serang Sajikan Bakso dengan Resep Jadul Sejak 1962

Rumah makan ini menghadirkan menu bakso dan nasi tim jadul sejak 1960-an.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Soto Bebek Bu Heri Klaten, Kuliner Legendaris Peninggalan Leluhur sejak Tahun 1987
Mencicipi Soto Bebek Bu Heri Klaten, Kuliner Legendaris Peninggalan Leluhur sejak Tahun 1987

Soto ini sudah diwariskan secara turun-temurun sejak zaman mbah buyut dari generasi saat ini

Baca Selengkapnya
Mencicipi Lotek Legendaris dari Wonosobo, Berdiri Sejak 1965 dan Punya Cita Rasa Khas
Mencicipi Lotek Legendaris dari Wonosobo, Berdiri Sejak 1965 dan Punya Cita Rasa Khas

Mbah Jami sudah berjualan lotek di tempat itu sejak tahun 1965. Walau begitu, masyarakat Wonosobo lebih mengenalnya dengan nama Lotek Brukmenceng.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kopi Santan Mbah Sakijah, Minuman Legendaris Khas Blora Favorit Lintas Generasi
Mencicipi Kopi Santan Mbah Sakijah, Minuman Legendaris Khas Blora Favorit Lintas Generasi

Minuman ini merupakan salah satu minuman favorit pengamat kuliner ternama, Bondan Winarno.

Baca Selengkapnya
Gunakan Bahan Alami sejak 90 Tahun Silam, Kerupuk Bojonegoro Ini Bikin Ketagihan Warga Lokal hingga Mancanegara
Gunakan Bahan Alami sejak 90 Tahun Silam, Kerupuk Bojonegoro Ini Bikin Ketagihan Warga Lokal hingga Mancanegara

Warga lokal hingga mancanegara sering memburu kerupuk ini. Diproduksi sejak 94 tahun lalu, kelezatannya dipuji banyak orang.

Baca Selengkapnya