Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korban di Kendari mengaku dapat pil PCC secara gratis

Korban di Kendari mengaku dapat pil PCC secara gratis BPOM Makassar sita 29.000 butir pil PCC. ©2017 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Kepala Pusat Penyidikan Obat dan Makanan BPOM, Hendri Siswadi, mengungkapkan peredaran pil PPC di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang beberapa waktu menghebohkan masyarakat. Menurut dia, peredaran pil yang efeknya membuat pengguna tak sadarkan itu berawal dari seorang remaja yang frustasi lalu mengonsumsi PCC dan membagikannya secara cuma-cuma kepada para korban.

"Cara penyebarannya ada ditemukan orang naik motor, orang dewasa dan mengiming-imingi dengan gratis. Kalau ada yang pusing, ada yang stres, ini obatnya. Makan sehari 3 kali. Kalau untuk anak 19 tahun itu disebutkan oh ini bisa digunakan untuk menambah semangat belajar," kata Hendri, di aula gedung C kantor BPOM Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Senin (18/9).

Sementara kepala BPOM Penny Lukito, dari hasil wawancara dengan para korban, adanya unsur kesengajaan yang dibuat dalam penyebaran peredaran pil PCC. Artinya pelaku secara sengaja memberi pil tersebut.

"Jadi ini hasil wawancara kami dengan korban di Kendari. Itu kami memyimpulkan ada unsur kesengajaan. Kalau unsur kesengajaan dengan efek yang begitu dahsyat tentunya adalah act of error di dalamnya. Kita harus sama-sama menghadapi peristiwa ini," ujar dia.

Namun, Penny Lukito menegaskan tidak ada penjualan pil PPC di toko-toko obat. Jika ada itu merupakan ilegal.

"Tidak ada di toko obat. Kecuali secara ilegal mungkin. Tapi bukan toko obat. Harusnya tidak ada. Apalagi di apotik atau toko obat legal. Bisa jadi ada toko obat yang tidak legal, atau orang per orang," ucapnya.

Saat ditanya mengapa harus Kendari yang menjadi awal mula merebaknya kasus pil PCC, ia tidak dapat memastikan. Namun terjadinya hal tersebut menjadi target bagi BPOM untuk terus mengungkap kasus ini di wilayah-wilayah seluruh indonesia tidak hanya Kendari.

"Saya tidak tahu kenapa harus Kendari. Tapi yang jelas kita sedang menargetkan di wilayah-wilayah seluruh Indonesia. Karena kita tahu jalurnya, gimana pembuatannya dan diedarkan ke jalur-jalur tertentu itu tentunya sudah ada dalam pantauan. Di Kendari, mereka pintar lah," pungkasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mirisnya Peredaran Ganja di Grobogan, Berawal dari Rasa Ingin Tahu kini Jadi Pencandu
Mirisnya Peredaran Ganja di Grobogan, Berawal dari Rasa Ingin Tahu kini Jadi Pencandu

Peredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.

Baca Selengkapnya
Pil PCC Diproduksi Laboratorium Narkoba di Serang Targetkan Anak SMA, Efeknya Bisa Rusak Saraf Otak
Pil PCC Diproduksi Laboratorium Narkoba di Serang Targetkan Anak SMA, Efeknya Bisa Rusak Saraf Otak

Pil PCC itu sebelumnya diproduksi di rumah mewah Komplek Purna Bakti, Taktakan, Kota Serang.

Baca Selengkapnya
Miris, Begini Kronologi 5 Pelajar SD di Cianjur Konsumsi Obat Terlarang
Miris, Begini Kronologi 5 Pelajar SD di Cianjur Konsumsi Obat Terlarang

Obat ini memiliki sejumlah dampak negatif jika dikonsumsi anak-anak.

Baca Selengkapnya
Dituduh Jadi Cepu, Pemuda di Kalideres Dikeroyok Temannya yang Jadi Bandar Narkoba
Dituduh Jadi Cepu, Pemuda di Kalideres Dikeroyok Temannya yang Jadi Bandar Narkoba

M dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.

Baca Selengkapnya
Model Karenina Ngaku Diberi Ganja Gratisan oleh Teman Perempuannya
Model Karenina Ngaku Diberi Ganja Gratisan oleh Teman Perempuannya

Sosok P seorang perempuan bukan kalangan artis yang merupakan kenalan Karenina.

Baca Selengkapnya
Kronologi Remaja 16 Tahun Tewas Usai Dicekoki Inex dan Sabu oleh 2 Pria di Hotel Senopati, Bermula dari 'Open BO'
Kronologi Remaja 16 Tahun Tewas Usai Dicekoki Inex dan Sabu oleh 2 Pria di Hotel Senopati, Bermula dari 'Open BO'

Korban dan satu remaja wanita lainnya yang masih selamat diberikan obat jenis inex dan minuman yang sebelumnya juga sudah dicampur sabu.

Baca Selengkapnya
7 Remaja Habis Pesta Miras Sebelum Tewas Tenggelam di Kali Bekasi
7 Remaja Habis Pesta Miras Sebelum Tewas Tenggelam di Kali Bekasi

Para korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.

Baca Selengkapnya
Modus Bocah Disandera di Pos Polisi Pejaten Terungkap, Pelaku Minta Uang Tebusan Rp4 Juta Buat Beli Narkoba
Modus Bocah Disandera di Pos Polisi Pejaten Terungkap, Pelaku Minta Uang Tebusan Rp4 Juta Buat Beli Narkoba

Modus pelaku menyandera karena Ingin meminta uang tebusan Rp4 juta untuk membeli narkoba.

Baca Selengkapnya
2 Pemuda Ditangkap Usai Simpan 1.435 Butir Obat Keras Jenis Triheksifenidil, Ngaku untuk Konsumsi Pribadi
2 Pemuda Ditangkap Usai Simpan 1.435 Butir Obat Keras Jenis Triheksifenidil, Ngaku untuk Konsumsi Pribadi

Kedua pelaku saat ini sudah diamankan di rutan polda Papua dan telah ditetapkan sebagai tersangka

Baca Selengkapnya
Polisi Gerebek Home Industry Narkoba di Bogor, Sita 1.200.000 Pil PCC
Polisi Gerebek Home Industry Narkoba di Bogor, Sita 1.200.000 Pil PCC

Sebanyak 24 karung, dengan total 1.200.000 butir pil PCC.

Baca Selengkapnya
Takut Dijebak saat Disuruh Beli Sabu-Sabu, Pemuda di Palembang Bunuh Teman
Takut Dijebak saat Disuruh Beli Sabu-Sabu, Pemuda di Palembang Bunuh Teman

Seorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.

Baca Selengkapnya
Beredar Pil Ekstasi Palsu Berbahan Obat Flu Procold di Klub Malam Pekanbaru, Tiga Orang Ditangkap
Beredar Pil Ekstasi Palsu Berbahan Obat Flu Procold di Klub Malam Pekanbaru, Tiga Orang Ditangkap

Polda Riau membongkar produsen pil ekstasi palsu berbahan obat flu Procold di Pekanbaru.

Baca Selengkapnya