Korban pencabulan siswi TK di Yogya diduga lebih dari satu orang
Merdeka.com - Korban pencabulan anak di salah satu TK di Jalan Kaliurang Yogyakarta diduga lebih dari satu. Diperkirakan ada tiga korban lainnya yang juga dicabuli BD suami kepala sekolah TK tersebut.
Bapak salah satu korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan, setelah anaknya demam dan mengaku dicabuli oleh BD, dia mencari tahu apakah ada korban lainnya atau tidak. Setelah menemui beberapa orang tua wali, diketahui ada empat anak yang mendapat perlakukan serupa.
"Ada empat dengan anak saya. Kami sudah berkoordinasi, ada juga yang sudah visum," katanya pada merdeka.com, Jumat (26/2).
-
Siapa yang mengasuh 4 anak perempuan? Ibunda Hilda, seorang ibu tunggal yang sukses dan tangguh, mampu mengasuh keempat anak perempuannya dengan luar biasa.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Apa keunikan anak ke 4? Fakta anak ke 4 yang pertama yaitu memiliki banyak mentor kehidupan. Anak keempat disebut memiliki banyak mentor kehidupan karena ia memiliki kesempatan untuk belajar dan terinspirasi oleh berbagai orang yang berbeda dalam hidupnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
Sejak kejadian pencabulan pada tanggal 11 dan 12 Januari 2015, korban tidak lagi sekolah. Orang tua korban tidak ingin anaknya kembali lagi ke sekolah tersebut.
"Tapi anak saya itu tanya terus, kenapa nggak sekolah, pengen ke sekolah, nggak ada teman di rumah. Ini yang membuat saya bingung. Harus menjelaskan apa ke anak saya, dia baru empat tahun usianya, tidak tahu kalau dia sudah dicabuli," ungkapnya.
Keluarga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sleman, namun belum ada tindak lanjut. Bapak korban akhirnya memberanikan diri untuk menemui wartawan agar kasus ini bisa terungkap.
"Kami bingung, kami khawatir kalau kasus ini terblowup, kami malu anak kami menjadi korban. Apalagi nanti kalau anak kami sudah dewasa membaca berita dulu dia pernah dicabuli, akan mempengaruhi psikologisnya," pungkasnya.
Sementara itu Kapolres Sleman, AKBP Yulianto mengatakan pihaknya saat ini sudah menerima laporan akan sedang mengembangkan kasus tersebut. "Kami sedang kembangkan. Segera nanti ada tindak lanjut," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku merupakan anak di bawah umur yang sama-sama berstatus sebagai pelajar SMP.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani operasi korban masih belum sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca SelengkapnyaKasus rudapaksa dialami korban terjadi pada April 2024. Hanya saja,baru dilaporkan pada Mei 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas satu SMP di Kabupaten Siak digilir 6 remaja pria saat pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah memeriksa lima orang saksi dalam kasus tersebut. Meski belum sampai pada tahap penetapan tersangka.
Baca SelengkapnyaDiduga, para santriwati itu dicabuli oleh oknum guru ngaji di salah satu pesantren.
Baca Selengkapnya