Korban Persekusi Kampus Universitas Gunadarma Alami Trauma Berat
Merdeka.com - Korban persekusi di dalam kampus Universitas Gunadarma menjalani pemeriksaan di Polres Metro Depok. T (18) datang didampingi kuasa hukumnya pada hari ini, Rabu (21/12).
Untuk diketahui, peristiwa persekusi tersebut terjadi pada Senin (12/12). Hingga kini korban mengaku mengalami trauma berat.
“Yang saya rasakan trauma, kayak saya nenggak mau ketemu orang-orang,” kata korban di Polres Metro Depok, Rabu (21/12).
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
-
Siapa yang pernah dibully? Korban Bullying Ariel Tatum adalah salah satu artis Indonesia yang dikenal dengan kecantikannya yang luar biasa. Ia memiliki wajah yang cantik, tubuh yang seksi, dan rambut yang indah. Namun, siapa sangka bahwa Ariel Tatum juga pernah mengalami bullying.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
-
Siapa yang sering jadi korban bullying? Anak-anak yang melakukan bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih tinggi, seperti anak-anak yang lebih besar, lebih kuat, atau dianggap populer sehingga dapat menyalahgunakan posisinya.
-
Siapa yang bisa jadi korban bullying? Ini adalah perilaku yang tidak adil dan merugikan, terutama saat dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki kekuatan atau keunggulan atas korban.
Dia mengaku menjadi korban fitnah atas unggahan di salah satu sosial media kampusnya. T menerangkan, menjadi korban main hakim sendiri dari teman di kampusnya.
“Itu cuman hoaks yang disebarkan, tapi saya sampai segitunya ada orang kesel sama saya. Tapi orang-orang nganggap itu sampai segitu berutal parah. Padahal mereka belum tahu penjelasannya, tapi udah mereka main hakim sendiri,” ujarnya.
T membantah adanya peristiwa pelecehan seksual yang dilakukannya terhadap teman wanita satu angkatannya. Namun dia mengaku mengenal dengan salah satu teman wanita yaitu L.
“Itu fitnah, bohong. Enggak ada (pelecehan) sama sekali, tu hanya fitnah saya, fitnah banget itu. Dan polisi pun juga bilang itu bukan pelecehan. Itu baru pertama kali kenal (dengan L) baru pertama kali ketemu,” terangnya.
Dalam persekusi tersebut, T mengaku ditelanjangi. Kemudian tubuhnya disundut rokok berkali-kali, ditendang dan kepalanya diinjak. Alat kelaminnya juga diberi koyo oleh pelaku.
“Saya disiram air kencing, mulut saya diminumin air kopi mendidih terus juga jerawat saya juga disundut. Ditelanjangi juga,” ceritanya.
Pada Minggu (11/12) pihak kampus sudah mendatangi T untuk meminta keterangan soal unggahan yang ada di sosial media. Namun karena khawatir, T tetap datang juga pada hari Senin atas undangan admin sosial media.
“Dia bilang saya sebenarnya hari minggu sudah dipanggil wadek Kabem dan harusnya hari Senin saya nggak usah datang soalnya saya udah dipanggil sama wadek. Tapi dia (admin sosmed) bilang kalau hari Senin datang sebelum jam 09.00 maka semua postingannya bakal di take down. Dan kalau misalnya ini nama saya bakal balik lagi. Dan akhirnya karena saya mau itu di takedown untuk menjaga nama baik saya akhirnya saya datang, harusnya saya enggak usah datang,” katanya.
T mengaku datang ke kampus pada saat itu karena undangan admin media sosial yang mengunggah fitnah terhadapnya. Dalam undangan tersebut, T diminta datang ke kampus dan pihak admin mengaku akan menghapus unggahan tersebut.
“Akun anakgundar (yang manggil), bukan sama sekali (pihak kampus) harusnya hari Minggu saya udah, pihak kampus tuh manggilnya hari Minggu. Jadi hari Senin tuh harusnya saya nggak usah datang,” ujarnya.
Dalam peristiwa tersebut, T juga diborgol oleh para pelaku. Namun dia tidak tahu borgol itu milik siapa. “Kurang tahu. Sebelum dibawa ke pohon itu saya di borgol dan posisi saya telanjang,” pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban bullying juga dikenakan sanksi karena dinilai mencoreng nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan dialami oleh Siswa SMP Negeri 2 Cimanggu di Cilacap oleh temannya sendiri. Korban mengalami luka akibat penganiayaan yang dilakukan temannya.
Baca SelengkapnyaBEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.
Baca SelengkapnyaMDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaIntimidasi pihak kampus itu diungkapkan kuasa hukum korban berinisial RZ, Amanda Manthovani.
Baca SelengkapnyaDadan menerangkan jika dari pihak Dekanat FMIPA terus melakukan pemantauan pada kondisi psikologi MF.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif pelaku siswa SMP 2 Cimanggu di Cilacap melakukan penganiayaan FF karena mengaku gabung dengan siswa geng lainnya.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan seksual Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif Profesor Edie Toet Hendratno, RZ (42) saat ini mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca SelengkapnyaKasus ini dipicu oleh persoalan pacar dan ucapan korban yang diduga kerap melontarkan fitnah.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP berinisial A (16) dianiaya temannya hingga pingsan beredar di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaSiswi SMP di Bekasi jadi Korban Bullying teman-temannya.
Baca Selengkapnya