KPAI imbau pemerintah cari pengasuh bagi anak pelaku bom bunuh diri
Merdeka.com - Bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur menjadi sorotan publik menyusul keterlibatan anak-anak sebagai korban dari keluarga pelaku teror. Ada empat anak yang berhasil selamat dari aksi tersebut.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan tugas besar pihak terkait terhadap empat korban tersebut yakni penanganan segala aspek bagi korban. Komisioner KPAI bidang anak berhadapan hukum, Putu Elvina menuturkan, korban aksi teror tidak sebaiknya diserahkan langsung ke pihak keluarga.
Hal itu penting dilakukan sebagai langkah preventif kembalinya pembibitan paham radikalisme terhadap korban yang rata-rata masih di bawah umur.
-
Siapa yang perlu melindungi anak? Psikolog Klinis Anak dan Remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengimbau agar orangtua dapat mengajarkan anak melakukan perlindungan diri.'Ajari anak untuk berteriak dan lalu menghindari pelaku atau cari orang dewasa lain untuk minta perlindungan,' jelas Vera saat dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (31/7).
-
Siapa yang berperan penting mencegah kekerasan seksual pada anak? 'Peran orang tua sangat besar, jadilah pendengar yang baik, usahakan jadi sahabat anak. Cari waktu berkualitas, sekarang banyak orang tua yang sibuk, padahal penting untuk mencari waktu berkualitas. Kadang, walaupun waktu banyak namun kurang berkualitas jadi kurang bisa mendukung edukasi yang diberikan pada anak,' kata Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes.
-
Siapa yang bertanggung jawab? Faktor kelalaian petugas menjadi penyebab utama terjadinya tragedi ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya komunikasi antara petugas stasiun dan masinis, yang menyebabkan ketidakpahaman mengenai posisi kereta.
-
Siapa yang harus berperan dalam mengatasi gangguan mental anak? “Anak-anak betul-betul butuh perhatian. Sebagaimana pesan Pak Jokowi bahwa keluarga menjadi pondasi. Marilah kembali pada keluarga, menciptakan keluarga yang sebaik-baiknya,“ katanya.
-
Siapa yang harus bertanggung jawab atas tindakan perundungan? Tanggung jawab pidana ini tak hanya dibebankan kepada anak, bahkan orang tua dan pemerintah harus ikut bertanggung jawab
-
Siapa yang berperan penting cegah anak jadi korban bullying? Melihat fakta ini, orangtua perlu memainkan peran penting dalam mencegah anak mereka menjadi korban perundungan.
"Assessment sangat penting pasca kejadian ini, apakah keluarga memiliki paham yang sama harus ada upaya besar di sini sehingga anak-anak ini yang menjadi korban tidak kembali terpapar radikalisme," kata Putu di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Selasa (15/5).
Namun langkah tegas akan dilakukan pihak terkait jika dalam assessment terdapat celah atau peluang bagi korban kembali terpapar radikalisme, salah satunya menitipkan korban di panti asuhan atau pihak ketiga lainnya.
"Korban ini harus benar-benar bersih, jika keluarga memiliki pemahaman dengan keluarga (orang tua) sebelumnya yang tewas dari aksi teror tersebut korban bisa dititipkan pada panti asuhan atau di luar panti (rumah aman)," tukasnya.
Minggu, (13/5) terduga pelaku bom bunuh diri Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya, Puji Kuswati melakukan aksi bunuh dirinya menggunakan bom sambil menggendong dua putrinya yang masih di bawah umur. Dua putri Puji meninggal di tempat.
Sehari pasca ledakan tersebut, bom bunuh diri kembali terjadi di gerbang masuk Mapolres Jawa Timur. Dua unit sepeda motor yang membonceng anak-anak merangsek masuk, namun berhasil digagalkan.
Bocah berinisial AIS berusia 8 tahun itu berhasil selamat dan masih menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara, Jawa Timur.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan juga memberikan pendampingan terhadap pelajar pelaku kekerasan dan perundungan di SMA Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaKeempat anak berinisial VA (6), SP (4), AR (3), AS (1) diduga dibunuh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaAyah korban sekaligus pelaku juga diduga coba bunuh diri setelah membunuh anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani berharap ada program-program dari Pemerintah yang dapat mencegah terjadinya KDRT.
Baca SelengkapnyaMeski pelaku masih kategori anak-anak, KPAI mendorong keberlangsungan proses hukum yang berjalan.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaKawiyan memastikan, KPAI terus melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.
Baca SelengkapnyaUnit Pelaksana Teknis di Daerah, mendampingi para korban selain dari sisi fisik dan psikisnya juga pendampingan hukum dan psikososial terhadap para korban.
Baca SelengkapnyaKPAI menyesalkan masih banyaknya pelanggaran hak-hak anak yang masih terus terjadi.
Baca SelengkapnyaP juga ada di rumah tersebut, dengan tangan terluka dan berdarah.
Baca SelengkapnyaGus Ipul menyatakan, Kemensos bakal menunggu keputusan pengadilan terkait jangka waktu penitipan pelaku anak.
Baca Selengkapnya