Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kronologi Geng Motor SMP di Sukabumi Serang Pelajar SD hingga Tewas

Kronologi Geng Motor SMP di Sukabumi Serang Pelajar SD hingga Tewas Polisi ringkus tiga pelajar SMP terkait pembacokan pelajar SD di Sukabumi. Antara

Merdeka.com - Tiga pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ditangkap polisi terkait kematian seorang pelajar SD berinisial Ra (12). Tiga pelaku menyerang korban yang masih duduk di kelas VI SDN Sirnagalih saat hendak pulang ke rumahnya, Kampung Citepus PAM, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

"Kami masih menyelidiki kasus dugaan penyerangan dan penganiayaan pada jam pulang sekolah, dan mengakibatkan seorang pelajar SD meninggal dunia," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Dian Pornomo di Sukabumi. Dikutip dari Antara, Senin (6/3).

Kejadian ini berawal saat korban bersama beberapa rekannya hendak pulang dari sekolah dengan berjalan kaki, Sabtu kemarin.

Korban yang saat itu sedang berjalan kaki sempat bercanda dengan rekan sejawatnya dan sempat diberi tahu oleh penjual siomay, agar tidak bercanda di pinggir jalan khawatir terserempet mobil.

Tidak berselang lama datang gerombolan pelajar SMP dengan menggunakan sepeda motor dan membawa bendera mirip bendera Belanda, sambil mengacungkan senjata tajam jenis celurit.

Konvoi Cari Musuh

Para pelaku bersama belasan rekannya menggelar konvoi untuk mencari musuh. Saat melintas di lokasi kejadian, mereka melihat korban bersama rekan-rekannya sedang berjalan kaki untuk pulang ke rumahnya.

Mereka lantas melihat korban sedang jalan kaki untuk pulang ke rumah. Tanpa basa-basi pelaku segera mengeluarkan celuritnya dan membacokkan ke leher Ra hingga mengalami luka yang parah.

Usai melakukan aksinya, para pelaku kabur begitu saja meninggalkan korban.

Korban Minta Tolong sambil Menangis

Saat itu, korban sempat meminta tolong kepada warga sembari menangis dan memegang lehernya yang terluka parah akibat sabetan senjata tajam.

Warga yang melihat kejadian itu langsung menolong dan membawanya ke RSUD Palabuhanratu. Namun nyawa korban tidak berhasil diselamatkan karena luka parah yang dialaminya.

Sementara, pedagang siomay yang kerap mangkal di SMP 3 Palabuhanratu, Aji mengatakan korban bersama rekan-rekannya setiap harinya pulang dengan cara jalan kaki dan sesekali dijemput orang tuanya.

Tiga Pelaku Diringkus

Kurang dari 24 jam, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi akhirnya menangkap oknum pelajar yang diduga menjadi pelaku pembunuhan.

"Ketiga terduga pelaku penyerangan dan penganiayaan hingga tewas korban berinisial Ra (12) ini kami tangkap saat bersembunyi di sekitar perkebunan karet di wilayah Kecamatan Palabuhanratu," kata Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede.

Menurut Maruly, ketiga anak berhadapan dengan hukum (ABH) ini memiliki peran berbeda, di mana ABH 1 berperan membonceng eksekutor (ABH2), dan ABH 3 memiliki peran menyediakan senjata tajam jenis celurit yang digunakan ABH 2 untuk mengeksekusi Ra.

Dari hasil penyidikan, ketiga ABH ini tidak berafiliasi dengan kelompok geng motor mana pun, adapun bendera yang dibawa mereka merupakan lambang dari SMP tempat ketiganya menimba ilmu.

"Kami masih mengembangkan kasus ini khususnya kepada ABH3 sebagai penyedia celurit untuk digunakan ABH 2 mengeksekusi korban, apakah ABH 3 ini sudah beberapa kali menjadi pemasok senjata tajam untuk tawuran antar-sekolah, hal tersebut yang masih kita dalami," tambahnya.

Korban Salah Sasaran

Maruly mengatakan diduga Ra menjadi korban salah sasaran, karena saat kejadian menggunakan seragam pramuka ditambah tubuhnya yang bongsor seperti anak tubuh pelajar SMP.

Ketiga tersangka dijerat dengan pasal 80 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana kurungan penjara selama 15 tahun.

Di sisi lain ia menjelaskan, bahwa penanganan kasus ini serupa dengan tindak pidana lainnya, namun karena tersangka merupakan anak di bawah umur, maka penahanan yang dilakukan pihaknya hanya tujuh hari dan bisa diperpanjang delapan hari.

Selain tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti celurit yang digunakan untuk mengeksekusi korban, pakaian korban dan tersangka serta bantal guling yang digunakan untuk menyembunyikan celurit. Usai melakukan aksinya, ABH2 sempat mencoba menghilangkan barang bukti berupa celurit, namun berhasil ditemukan.

Kasus ini pun sempat memicu emosi warga yang geram dengan perilaku sadis mereka menghabisi nyawa anak SD yang masih duduk di bangku kelas VI. Tetapi emosi warga berhasil diredam dan Polres Sukabumi meminta untuk menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keroyok Dua Remaja hingga Tewas dan Kritis, 17 Pelajar Diringkus Polisi
Keroyok Dua Remaja hingga Tewas dan Kritis, 17 Pelajar Diringkus Polisi

Polisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya
Pelajar di Ciampea Bogor Tewas Disabet Celurit Gerombolan Siswa SMK
Pelajar di Ciampea Bogor Tewas Disabet Celurit Gerombolan Siswa SMK

Seorang pelajar tewas akibat disabet celurit oleh gerombolan pelajar di Jalan Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (1/12).

Baca Selengkapnya
Sedang Berwudu, Siswa SD di Padang Tewas Tertimpa Tembok Roboh Ditabrak Motor ABG
Sedang Berwudu, Siswa SD di Padang Tewas Tertimpa Tembok Roboh Ditabrak Motor ABG

Kasus tersebut ditangani Kanit Laka Polresta Padang. Pelaku sedang diperiksa Polresta Padang.

Baca Selengkapnya
Dikeroyok Gerombolan Pemotor, Pemuda Tewas Terkapar di Pinggir Jalanan Bali
Dikeroyok Gerombolan Pemotor, Pemuda Tewas Terkapar di Pinggir Jalanan Bali

Gerombolan bermotor berjumlah 17 orang dengan 7 sepeda motor.

Baca Selengkapnya
Pulang Santap Sahur di Warung, Seorang Warga Dibacok Geng Motor di Garut
Pulang Santap Sahur di Warung, Seorang Warga Dibacok Geng Motor di Garut

Setelah selesai, sekitar pukul 04.00 korban berencana kembali ke tempatnya bekerja.

Baca Selengkapnya
2 Pelajar di Bogor Dibacok Saat Jalanan Macet, Begini Kronologinya
2 Pelajar di Bogor Dibacok Saat Jalanan Macet, Begini Kronologinya

Dua pelajar SMA di Kota Bogor dibacok oleh pelajar dari sekolahan lain.

Baca Selengkapnya
Tawuran Antar Geng di Jaktim Sebabkan 1 Orang Tewas, Polisi Berhasil Tangkap Empat Pelaku
Tawuran Antar Geng di Jaktim Sebabkan 1 Orang Tewas, Polisi Berhasil Tangkap Empat Pelaku

Pelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu

Baca Selengkapnya
Bubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam
Bubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam

Bubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam

Baca Selengkapnya
Pemotor Tewas dengan Sejumlah Luka di Mampang, Polisi: Diduga Korban Tawuran
Pemotor Tewas dengan Sejumlah Luka di Mampang, Polisi: Diduga Korban Tawuran

Seorang pemotor tewas dengan sejumlah luka setelah diserang orang tak dikenal (OTK) saat berkendara di Jalan Bangka, Mampang Parapatan, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa di Semarang Tewas Dikeroyok dan Dibacok OTK, Begini Kronologinya
Mahasiswa di Semarang Tewas Dikeroyok dan Dibacok OTK, Begini Kronologinya

Seorang mahasiswa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib.

Baca Selengkapnya
Polisi Tabrak Dua Pemotor, Satu Pelajar SMP Tewas di Tempat
Polisi Tabrak Dua Pemotor, Satu Pelajar SMP Tewas di Tempat

Sampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami kronologi kecelakaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Pelajar di Pulogadung Luka Bakar di Muka dan Tangan Akibat Disiram Air Keras Pelajar Lain
Pelajar di Pulogadung Luka Bakar di Muka dan Tangan Akibat Disiram Air Keras Pelajar Lain

Detik-detik penyiraman air keras terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya