Kronologi Terungkapnya Guru Mengaji di Makassar Cabuli Murid
Merdeka.com - Mp (55), seorang guru mengaji di Makassar diduga telah melecehkan murid perempuannya. Kasus ini terungkap salah korban berinisial J (9) menceritakan pada orang tuanya dan Mp dilaporkan ke polisi
Nr (38), ibu J mengungkap, Mp awalnya seorang caddy yang bekerja di lapangan golf tidak jauh dari kediaman mereka. Kini, selain mengajarkan mengaji, dia juga bekerja sebagai pengemudi ojek online.
"Dia (lelaki Mp) awalnya caddy trus ojek online. Dia datang ke rumah orang tua saya yang kebetulan tetangga. Kalau pergi kerja, saya titip anak-anak di rumah orang tua. Saat itu dia menawari agar anak-anak mengaji di tempatnya. Jadi mulai mengaji tanggal 16 Juli," kata Nr, Sabtu (8/8).
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa yang dilakukan guru ngaji itu? Pria yang berprofesi sebagai guru mengaji itu mengaku terus teringat bayang-bayang wajah sang istri yang sedang hamil. Sesekali dia juga teringat dua anaknya yang masih kecil meminta segera pulang.Malam itu, pada Jumat (7/6) malam dia menangis diteror berjuta pikiran tak nyaman.
Tetapi mulai 25 Juli, kata Nr, putrinya tidak mau mengaji lagi tanpa diketahui apa alasannya. Karena dibujuk akhirnya J pergi juga mengaji. Tapi keesokan harinya, tidak mau lagi mengaji.
Menurut Nr, sikap anaknya itu tidak biasa dan langsung berpikir pasti telah terjadi sesuatu. Akhirnya pada tanggal 29 Juli, J dibujuk untuk bercerita dan dia memeluk minta tidak dimarahi. J kemudian ceritakan Mp mencabulinya.
"Akhirnya saya ingat keanehan yang pernah saya rasakan. Suatu hari adik laki-laki Jf yang juga mengaji di rumah Mp itu merajuk karena dia tidak diberi uang oleh guru ngajinya, sementara Jf kakaknya diberi uang. Namanya anak-anak, pasti berpikir dibeda-bedakan oleh gurunya. Rupanya, Mp guru mengaji itu beri uang ke santri yang jadi korbannya," tutur Nr.
Sementara itu, Kanit PPA Satuan Reskrim Polrestabes Makassar, Iptu Ismail yang juga dikonfirmasi membenarkan bahwa selain korban Jf, ada korban lainnya yang masukkan laporan.
"Iya informasi masuk ke saya kalau di kasus yang sama, ada lagi dua orang melapor. Tapi masih di bagian piket, belum masuk ke unit kami. Kita tunggu, nanti kita satukan laporan dugaan pencabulan ini," kata Iptu Ismail.
Dijelaskan, perbuatan cabul biasanya kurang meninggalkan bekas berbeda kalau ada persetubuhan. Tapi tetap akan dilakukan visum terhadap para korban.
"Kita fokus ke pendalaman dugaan pencabulan itu sementara ini. Soal bagaimana orang yang terduga pelaku, kita telah berkoordinasi dengan Polsek Biringkanayya," ujar Iptu Ismail. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKorban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaKorban berusia 5-12 tahun. Pelaku setiap hari menjadi marbot di musala.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melapor ke Kepolisian.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan bahwa tindakan tidak terpuji tersebut telah terjadi sejak Januari 2023 hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang guru ngaji di Semarang Barat, PR (51) diringkus polisi karena mencabuli 17 anak didiknya.
Baca SelengkapnyaDari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat korban.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di salah satu pesantren di Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya