Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lindungi perempuan dari doktrin sesat kelompok radikal

Lindungi perempuan dari doktrin sesat kelompok radikal Ilustrasi Teroris. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian menangkap seorang perempuan pada akhir 2016 lalu. Dian Yuli Novi ternyata terkait dengan jaringan teroris kelompok Bekasi. Dia telah disiapkan untuk menjadi 'pengantin' bom bunuh diri di Istana Negara.

Fakta ini menunjukkan jika kelompok radikal memanfaatkan kaum perempuan saat beraksi. Tentu cara ini dipakai agar bisa mengecoh aparat kepolisian. Doktrin agama dinilai ampuh untuk mempengaruhi pola pikir seseorang.

Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ), Siti Musdah Mulia mengatakan untuk mencegah agar kaum perempuan tidak mudah terpapar paham radikal, pemerintah harus bersikap tegas tidak membiarkan ideologi garis keras berkembang.

"Meski perempuan itu adalah pelaku bom, tapi pada hakikatya dia adalah korban, korban ideologi yang dicekoki oleh suaminya, keluarga mereka sendiri dan bisa juga masyarakat di sekelilingnya. Jadi wanita itu adalah korban," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/4).

Selain itu, menurutnya, pemerintah juga harus bisa menyelesaikan masalah-masalah keadilan sosial yang terjadi di masyarakat kita. Ketimpangan ekonomi harus dijembatani karena ini sering dijadikan pembenaran oleh kelompok-kelompok radikal.

Dia mengaku sempat bertemu dengan anggota kelompok radikal di lapas-lapas. Mereka, kata Siti mengatakan, korupsi yang terjadi selama ini akibat dari dasar sistem demokrasi sehingga mereka ingin diganti menjadi negara Islam.

"Tentunya ini sangat membahayakan kalau dibiarkan terjadi, karena mengganti ideologi negara itu merupakan impian kelompok teroris tersebut," ujarnya.

Dia terus mendorong agar Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dilibatkan dalam mencegah penyebaran paham radikal. Melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sinergi yang dilakukan berdampak positif.

"BNPT harus selalu menggalang dua organisasi tersebut. Apalagi di dua organisasi besar itu ada yang khusus perempuan, seperti Muslimat NU, Fatayat NU sedangkan di Muhammadiyah ada Aisyiyah," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.

Baca Selengkapnya
Temuan BNPT: Budaya Patriaki Beri Andil Penyebaran Paham Radikal pada Perempuan
Temuan BNPT: Budaya Patriaki Beri Andil Penyebaran Paham Radikal pada Perempuan

Budaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Kelompok Teroris Satu Keluarga seperti Kasus Bom Surabaya
Antisipasi Kelompok Teroris Satu Keluarga seperti Kasus Bom Surabaya

Sejatinya dalam penanganan konflik maupun pencegahan radikal terorisme, kaum perempuan juga perlu dilibatkan.

Baca Selengkapnya
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme

Anak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme

Baca Selengkapnya
BNPT Ungkap Hanya Teroris di Indonesia Libatkan Anak Kecil: Di Luar Negeri Tidak Ada
BNPT Ungkap Hanya Teroris di Indonesia Libatkan Anak Kecil: Di Luar Negeri Tidak Ada

Saat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Selengkapnya
PBNU Ungkap Cara Gagalkan Kelompok Radikal Rekrut Anak dan Remaja
PBNU Ungkap Cara Gagalkan Kelompok Radikal Rekrut Anak dan Remaja

Tidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.

Baca Selengkapnya
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat

Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.

Baca Selengkapnya
Gelar Kuliah Politik, BMI Minta Milenial dan Gen Z Waspada Radikalisme Jelang Pemilu 2024
Gelar Kuliah Politik, BMI Minta Milenial dan Gen Z Waspada Radikalisme Jelang Pemilu 2024

Milenial dan Gen Z menyumbang 56,45%, pada peta pemilih di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial

Dia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.

Baca Selengkapnya
Kisah Menegangkan Intel Polwan Beraksi, Menyamar Jadi Emak-Emak hingga PSK
Kisah Menegangkan Intel Polwan Beraksi, Menyamar Jadi Emak-Emak hingga PSK

Aksi penyamaran juga tidak luput harus dilakukan oleh seorang Polwan untuk mengungkapkan suatu kasus

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya