Mabuk tuak, 5 pemuda nekat rampas pistol dan aniaya polisi
Merdeka.com - Lima pemuda pengangguran ini terbilang nekat. Mereka berani merampas senjata dan menganiaya polisi. Akibat perbuatannya, kelima pemuda Desa Sugau, Pancur Batu, Deli Serdang ini mendekam di tahanan polisi.
Pemuda yang bertindak nekat yakni Budiman Sembiring (18), Triyadi Bangun (20), Adenta Sembiring (21), Rudi Perdinan Ketaren (28), dan Dandi Bangun (20). Mereka merampas pistol dan menganiaya Brigadir Melky Tampubolon, personel Polsek Kutalimbaru.
"Peristiwa penganiayaan terjadi tadi malam," kata Kapolsek Kutalimbaru, AKP Martualesi Sitepu, Jumat (15/9).
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli? Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.'Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,' katanya lagi.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
Penganiayaan terjadi saat Brigadir Melky Tampubolon pulang melaksanakan tugas mendampingi perangkat Desa Sukadame untuk mengantarkan beras raskin ke Dusun Namomirah, Kamis (14/9) sekitar pukul 17.00 Wib. Mereka menggunakan mobil pikap Daihatsu Zebra putih BK 8316 DM.
Selesai pelaksanaan tugas, mereka berhenti di warung kopi Simpang Palebo Desa Bintang Meriah, Pancur Batu. Di sana sudah ada sejumlah pengunjung lain, termasuk kelima pelaku.
"Seorang pelaku merasa kenal dengan saksi Robinson Ginting, lalu minta dibelikan sebungkus rokok, namun tidak diiyakan saksi," jelas Martualesi.
Setengah jam berselang, saat Robinson didampingi Melky hendak pulang, seorang pelaku marah karena saksi menolak membayar rokoknya. Dia pun meminta uang Rp 10.000, namun saksi menyatakan tidak punya uang.
"Mendengar perdebatan antara saksi dan pelaku, Brigadir Melky menjelaskan dia anggota polisi yang bertugas di Polsek Kutalimbaru sambil menunjukkan senjatanya," jelas Martualesi.
Namun para pemuda yang ternyata sebelumnya sudah dipengaruhi minuman tuak itu tak peduli. Mereka menganiaya korban dan merampas senjata api korban.
Salah seorang pelaku langsung memecahkan kaca pikap dengan cara melemparkan batu dan botol.
Kalah kekuatan, korban dan saksi kabur menuju Polsek Pancur Batu.
Tak lama berselang, petugas mendatangi kediaman para pelaku di Dusun Lau Macem. Namun mereka ternyata para telah melarikan diri.
"Para akhirnya kita amankan di Dusun IV Lau Macem, Pancur Batu, sekitar pukul 06.00 Wib tadi," pungkas Martualesi. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku melakukan pengancaman terhadap warga dan merusak pos karcis.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaTak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (31/12) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaBidang Propam Polda Metro Jaya tengah memeriksa kelima anggotanya yang kedapatan menggunakan narkotika di wilayah Cimanggis, Depok.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan yang sedang berpatroli bergegas melakukan pengepungan dan pengadangan terhadap kendaraan para pelaku tersebut.
Baca Selengkapnya