Pasien RSUD Aceh Singkil meninggal 2 jam usai persalinan
Merdeka.com - Nurli (30), pasien RSUD Kabupaten Aceh Singkil meninggal dunia dua jam setelah proses persalinan. Direktur rumah sakit, Dr Eko Syahputra Anugroho menuturkan Nurli meninggal bukan karena malapraktik, namun disebabkan penyakit diderita sudah mengalami infeksi di kandungan.
"Penyakit yang dideritanya di dalam kandungan sudah sangat parah," kata Eko di Singkil, Kamis, menanggapi tuduhan bahwa meninggalnya ibu muda itu akibat malapraktik, Kamis (14/7).
Eko didampingi dr Sugeng SpOG dan jajarannya menyatakan, bayi dari Nurli saat operasi bedah sesar 10 Juni 2016 berhasil diselamatkan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Apa penyebab alami kematian manusia? Kematian karena penyebab alami sangat umum terjadi. Penyebab alami yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang bukan merupakan kecelakaan atau hal lain yang dipengaruhi oleh suatu kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau pembunuhan.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Kenapa Selvi melahirkan di rumah sakit? Di Instagram pribadi Tasya dan ibunya, keduanya terlihat mendampingi Selvi di rumah sakit.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
"Penyebab meninggalnya pasien Nurli diketahui juga karena kandungannya diperkirakan berumur 9 bulan lebih itu sudah terinfeksi, akibat gesekan di dalam rahim, sehingga infeksi akibat virus sudah terkontaminasi ke seluruh bagian kandungan," papar Sugeng menambahkan penjelasan medis.
Kemudian, kata Eko, sangat menyayangkan adanya dugaan kasus meninggalnya Nurli diduga ada bekas sayatan huruf T pada bagian perut, dan adanya benjolan bisul pada kepala bayi seperti luka dituding sebagai korban malapraktik oleh RSUD Kabupaten Aceh Singkil.
"Diperparah lagi kasus tersebut menyebar di media sosial tanpa ada konfirmasi dari pihak kami. Tudingan mal praktek itu tidak benar, kami bekerja berdasarkan surat persetujuan yang sudah ditanda tangani bersama oleh pihak medis dan keluarga pasien," beber Eko seperti ditulis Antara.
Sugeng juga menambahkan bagian luka seperti bisul luka pada kepala bayi adalah terkontaminasinya infeksi telah menjangkiti si ibu, namun tidak berbahaya, sehingga dia selamat dari proses persalinan tersebut.
Sementara kuasa hukum dari pihak almarhumah, Bunyamin didampingi Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Wilayah Subulussalam Edi Syahputra dan Kaya Alim Bako mengatakan hari itu juga akan melayangkan surat permohonan informasi pada RSUD Kabupaten Aceh Singkil, terkait salinan rekam medis/resume medis atas nama pasien Nurli.
Alasan permintaan, kata Bunyamin, dan tujuan pengguna informasi yaitu bentuk pengawasan dan merupakan hak keluarga pasien. Juga orang diberi kuasa oleh pasien maupun keluarga pasien, untuk mendapatkan isi rekam medis.
"Sebagaimana disebutkan dalam pasal 12 ayat (4) Permenkes 269/2008 dijelaskan bahwa ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat atau di-copy oleh pasien, atau orang diberi kuasa atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien berhak untuk itu," pungkas Bunyamin. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya dibunuh kekasih gelapnya berinisial A di sebuah ruko kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (20/4).
Baca SelengkapnyaPasien tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan sehingga terluka di bagian perut belakang, karena terkena golok milik korban.
Baca SelengkapnyaSalah satu klinik di Tasikmalaya kini menjadi perbincangan publik karena diduga memberi pelayanan yang buruk kepada pasien bersalin sehingga bayinya meninggal.
Baca SelengkapnyaSeorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan berdasarkan audit medis dan investigasi, Komite Medik tak menemukan adanya penudaan jadwal operasi.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi, pihak rumah sakit hingga Kemenkes sudah turun tangan menyelidiki penyebab pasti kematian Dokter ARL.
Baca SelengkapnyaKaryawan sebuah minimarket di Surabaya tiba-tiba melahirkan saat tengah bekerja. Ujungnya miris.
Baca SelengkapnyaKadinkes memastikan bahwa tim ad hoc yang dibentuk bersifat independen dan terdiri dari tenaga profesi, asosiasi klinik, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaIbu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.
Baca Selengkapnya