Patung Dewa Perang Tertinggi se-Asia Tenggara di Tuban Roboh karena Faktor Alam
Merdeka.com - Patung Dewa Perang Kwan Sing Tee Koen atau bernama asli Guan Yu yang berada di Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur roboh, Kamis (16/4). Ketua Umum Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) Kelenteng Kwan Sing Bio, Gunawan Putra Wirawan menuturkan patung tertinggi se-Asia Tenggara tersebut roboh karena faktor alam.
"Penyebab runtuhnya murni karena faktor alam, bukan penyebab yang lainnya," ujar Gunawan saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (16/4).
Gunawan menyampaikan, pihaknya juga dihubungi oleh pihak kementerian agar kooperatif jika ditanya awak media terkait robohnya patung, agar tidak ada yang mengambil keuntungan atas kejadian ini.
-
Dimana patung itu ditemukan? Menurut keterangan Kementerian Kebudayaan Yunani, arkeolog menemukan patung ini di dekat sebuah kuil.
-
Dimana patung ini ditemukan? Patung ini bagian dari koleksi yang dibawa ke Kanada oleh seorang imigran Yunani dari Prancis, Vincent Diniacopoulos. Istrinya, Olga, menyumbangkan koleksi dan arsip artefak ini ke Universitas Concordia Montreal pada 1999 silam.
-
Dimana patung ditemukan? Patung kepala marmer itu ditemukan saat proyek pengerjaan Mauseloum Augustus dan Piazza Augusto Imperatore di kota Roma, di mana sisi timur area ini sedang dalam pengerjaan.
-
Dimana patung batu itu ditemukan? Seperti yang ditulis departemen tersebut dalam unggahan Facebook yang diterjemahkan, ukiran tersebut ditemukan di dekat perbatasan Kamboja, di distrik paling selatan provinsi Buriram.
-
Dimana patung Dewa Jagung ditemukan? Para arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) mengungkapkan penemuan patung kepala Dewa Jagung Muda Maya berusia 1.300 tahun di situs Palenque, Chiapas Selatan.
-
Di mana patung ditemukan? Tim arkeolog dari Universitas Batman melakukan penggalian di situs bersejarah Kelenderis, terletak di Aydıncık, Provinsi Mersin, Turki.
"Saya diberikan masukan dari kementerian, agar dijawab apa adanya, kalau sebab runtuhnya karena faktor alam," tuturnya.
Kelenteng Kwan Sing Bio merupakan tempat ibadah bagi penganut agama Buddha, Tao dan Konghucu, atau yang biasa dikenal dengan Tri Dharma. Tempat ibadah ini dipersembahkan kepada Dewa Kwan Kong.
Selaras dengan hal itu, Kelenteng Kwan Sing Bio memiliki makna Kelenteng untuk memuja dan menghormati Dewa Kwan Kong.
Jasman (50), saksi mata yang juga salah seorang warga setempat mengatakan, patung itu runtuh sekitar pukul 10.15 WIB. Sebelumnya, terdengar suara gemuruh yang tidak diketahui asal bunyi itu. Saat dia menengok patung Kwan Sing Tee Koen, hanya terlihat rangka tengahnya saja dan puing bangunan hancur.
"Sekali langsung runtuh enggak ada tanda. Getarannya seperti gempa saja," ujar Jasman.
Patung dewa perang itu diresmikan berdiri pada 17 Juli 2017 oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan. Saat peresmian, Pemkab Tuban mengaku tidak diberi tahu. Pembangunan patung sendiri menuai polemik, lantaran Pemkab Tuban tidak memberi izin. Bahkan patung tersebut sempat ditutup menggunakan kain.
Pembangunan patung Dewa Perang itu sendiri diketahui menghabiskan anggaran mencapai Rp2,5 miliar, dana berasal dari berbagai donatur di Kota Surabaya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelenteng itu dibangun pada tahun 1746. Nama “Tay Kak Sie” sendiri memiliki makna “Kuil Kesadaran Agung”.
Baca SelengkapnyaKelenteng See Hien Kiong ini berdiri pada 1861 dan awalnya diberi nama Kwan Im Teng sebagai penghormatan kepada Dewi Kwan Im.
Baca SelengkapnyaTidak hanya keindahan alam yang memikat, Gunung Raung juga menyimpan misteri dan sejarah. Mitos tempat tinggal demit hingga kerajaan macan putih, yuk simak
Baca SelengkapnyaBangunan bersejarah ini masih sering dikunjungi untuk ritual
Baca SelengkapnyaBangunan ini dalamnya kosong. Dibersihkan setahun sekali pada momen hari-hari besar.
Baca SelengkapnyaPotret terbaru tempat istirahat Raja Hayam Wuruk saat mengembara keliling Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPotret penampakan peninggalan pra-sejarah yang ada di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaWilayah yang terdiri dari beberapa pulau ini terkenal dengan ragam destinasi wisata yang menarik untuk di kunjungi. Simak beberapa spot wisatanya berikut ini.
Baca SelengkapnyaBukit ini memiliki pertautan erat dengan sejumlah tokoh pada era Kerajaan Kadiri.
Baca SelengkapnyaSaat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaLokasi candi ini hanya bisa diakses menggunakan motor atau menumpang truk pasir
Baca SelengkapnyaBanyak yang menilai patung tersebut sangat tidak mirip dengan Bung Karno.
Baca Selengkapnya