Pembunuh Saudara Tiri di Garut Meninggal Sebelum Sidang
Merdeka.com - WI (22) tersangka pembunuh saudara tiri di Kecamatan Caringin, Garut, Jawa Barat pada Februari lalu, meninggal dunia sebelum menjalani persidangan. Ia meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut Jaya P Sitompul mengatakan bahwa WI meninggal pada Jumat 21 April 2023. "WI ini oleh dokter di RSUD dr Slamet Garut disebut meninggal akibat suspect TBC (tuberculosis)," katanya, Jumat (19/5).
Jaya menjelaskan bahwa sebelum dinyatakan meninggal, WI sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Pada 17 April 2023, WI dibawa ke RSUD dr Slamet karena sakit saat menjalani tahanan sebelum persidangan.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Di mana almarhum meninggal? Kabar duka datang dari Mekkah, Arab Saudi.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana Siti Purwanti meninggal? Ibu Maxime Bouttier, yang juga dikenal sebagai Siti Purwanti, mengembuskan napas terakhirnya di kediaman Luna Maya pada hari Senin (15/01/2024).
"Kami terima pelimpahan tersangka tanggal 4 dan kami langsung titipkan di rutan. Saat kami terima, WI ini belum terlihat sakit, sampai pada 17 April merasa sakit dan kami dari Kejari Garut langsung membawa ke RSUD dr Slamet untuk dirawat dan tentunya dalam penjagaan kami," jelasnya.
Berkas-berkas perkara kasus pembunuhan yang dilakukan WI, menurut Jaya, sudah lengkap diterima dari pihak kepolisian. Namun, jaksa belum melimpah berkas-berkas itu ke pengadilan sehingga belum disidangkan karena tersangka keburu sakit.
"Atas meninggalnya WI ini kami sudah membuat laporan ke Kejati (Kejaksaan Tinggi, Jawa Barat) dan mengajukan penghentian perkara dan menunggu persetujuan dari Kejati. Untuk jenazah, di hari meninggal sudah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang warga Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat Bernama Sukma (22) dilaporkan meninggal dunia akibat bunuh diri. Setelah dilakukan penelusuran, diketahui ternyata dia menjadi korban pembunuhan saudara tirinya.
Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro menjelaskan bahwa awalnya menerima informasi adanya warga yang diduga melakukan bunuh diri pada Minggu (15/2). Menerima laporan tersebut pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)."Saat anggota kami melakukan olah TKP, tim di lapangan menemukan adanya sejumlah kejanggalan. Karena itu saya perintahkan jajaran Satreskrim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," jelas Rio, Sabtu (25/2).
Atas temuan tersebut, penyidik menyimpulkan bahwa Sukma bukan tewas akibat bunuh diri, melainkan dibunuh.
"Kesimpulan penyidik bahwa korban ini dibunuh mengacu pada hasil penyelidikan pada jasad korban, hasil olah TKP, dan keterangan saksi yang kami mintai keterangan," ungkapnya.
Proses pun kemudian berlanjut untuk mencari terduga pelaku pembunuhan. Polisi berhasil mengungkap dua orang terduga pelaku pembunuhan korban yang berinisial WI (22) dan seorang anak di bawah umur.
Polisi akhirnya mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan WI (22) bersama saudaranya yang masih di bawah umur. Aksi tersebut berawal dari rasa sakit hati WI.
"Korban oleh pelaku WI ini dinilai menyusahkan keluarganya, terutama ibunya. Jadi korban ini berdasarkan pengakuan pelaku, sehari-harinya tidak bekerja namun selalu minta uang dan minta rokok," kata Rio, Kamis (6/4).
Atas dasar hal itu, pelaku merasa sakit hati. Dia kemudian mengajak saudaranya yang masih di bawah umur untuk melakukan aksi penganiayaan terhadap korban pada Rabu, 15 Februari 2023.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istrinya yang juga polisi telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan
Baca SelengkapnyaDalam berkas dakwaan terungkap dari ulahnya membohongi keluarga Iwan, Serda Ardan bisa mengantongi Rp200 juta lebih.
Baca SelengkapnyaKetika itu, mereka mampir ke rumah rekannya di Jalan Amd Ciracas, Jaktim.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.
Baca SelengkapnyaTersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaAktris lama Wati Siregar meninggal dunia di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, pada Minggu dini hari.
Baca SelengkapnyaRN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati dengan perkataan korban.
Baca SelengkapnyaAkibat penikaman tersebut, korban tewas di tempat kejadian.
Baca SelengkapnyaDukacita tidak hanya dirasakan keluarga korban. Namun anggota Polri juga merasakan hal yang sama.
Baca SelengkapnyaPelaku pembacokan ditangkap polisi empat hari setelah peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnya