Perampok tembak bos petani karet di Muara Enim, Rp 160 juta dibawa kabur
Merdeka.com - Perampokan bersenjata pistol rakitan kembali terjadi di wilayah Sumatera Selatan. Kali ini dialami seorang bos petani karet, Muhlis (45).
Korban mengalami luka tembak di perut. Tak hanya itu, uang Rp 160 juta miliknya dibawa kabur kawanan perampok tersebut.
Peristiwa itu terjadi saat korban hendak mengambil karet bersama anaknya, Ferdi (18) dengan sepeda motor melintas di Desa Jiwa Baru Trans Bali, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, Selasa (16/1). Tiba-tiba, korban diadang dua pelaku yang sebelumnya bersembunyi di semak-semak.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
Tanpa banyak bicara, salah satu pelaku menembak perut korban hingga terjatuh. Sedangkan pelaku lain merampas tas berisi uang dipegang Ferdi. Kedua pelaku kabur ke hutan.
Mengetahui hal itu, ramai-ramai warga Desa Gunung Raja, Kecamatan Lubai, tempat tinggal korban, membawanya ke Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih. Sebagian yang lain menyisiri hutan untuk mencari pelaku meski hasilnya nihil.
Kapolres Muara Enim, AKBP Leo Andi Gunawan melalui Kapolsek Lubay AKP Indra menduga pelaku telah mengintai keberadaan korban dan langsung beraksi saat situasi jalanan sepi. Kedua pelaku masih diburu petugas sedangkan korban mendapat perawatan akibat luka tembak di perutnya.
"Dari pengakuan anak korban pelakunya berjumlah dua orang. Mereka bawa senpi yang diduga rakitan," ungkap Indra, Selasa (16/1).
Dia mengimbau, warga lebih waspada melintas di TKP, apalagi sambil membawa barang berharga. Untuk mengamankan situasi dan memburu pelaku, sejumlah petugas dikerahkan di lapangan dibantu masyarakat setempat.
"Total kerugian korban ada uang sebanyak Rp 160 juta, tadinya untuk membeli karet dari petani," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditreskrimum Polda Riau menangkap dua perampok bersenjata api di Kampar, Riau. Kedua tersangka berinisial Fm dan W.
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaPolisi membekuk satu dari lima perampok karyawan BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaTersangka diringkus saat tidur bersama istrinya di pondok kebun sawit miliknya di Desa Margatani, Jayaloka, Musi Rawas, Kamis (8/8) dini hari.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaDua begal di Garut babak belur diamuk massa setelah merampas tas berisi Rp125 juta. Mereka tertangkap setelah ditabrak pemotor yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca Selengkapnya