Polisi akan Tes DNA Jenazah Siti Fatimah Korban Pembunuhan Berantai
Merdeka.com - Polisi melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam korban pembunuhan berantai Siti Fatimah di Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga menuturkan ekshumasi untuk mengecek jenazah, penyebab kematian, hingga pemastian. Polisi akan melakukan pengetesan DNA dengan pembanding anak dan adik kandungnya.
"Hari ini kami melaksanakan ekshumasi atau pembongkaran makam dari korban atas nama Siti Fatimah di daerah Pakenjeng. Ini dilakukan untuk mengecek jenazah, penyebab kematian, dan memastikan jenazah itu adalah korban atas nama Siti Fatimah. Kami juga mengambil DNA pembanding dari anak kandung dan adik kandung korban," kata Indrawienny, Selasa (24/1).
Jenazah Siti Fatimah pun disebutnya dibawa ke Jakarta untuk kemudian diautopsi oleh tim rumah sakit polri, RSCM dan UI.
-
Mengapa polisi memeriksa DNA tali? Polres Metro Jakarta Utara fokus menunggu hasil pemeriksaan DNA dari satu keluarga yang tewas bunuh diri di apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menjelaskan DNA yang dicek oleh petugas adalah tali yang dipakai mengikat tangan satu keluarga ini saat melompat. 'DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu,' ucapnya, Senin (18/3).
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang perlu tes DNA? Tes DNA bisa dilakukan oleh pasangan suami istri yang sedang merencanakan kehamilan melalui program bayi tabuh. Tidak hanya itu, tes DNA juga bisa dilakukan oleh pasangan yang berisiko mempunyai anak dengan kelainan genetik tertentu.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Kondisi jenazah (saat makamnya dibongkar) masih terbungkus rapi mengenakan plastik karena pada saat itu korban meninggal saat ramainya pandemi Covid-19. Jadi masih utuh, kami belum buka di sini, tapi nanti di RS Polri," sebutnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa polisi melakukan pemeriksaan kepada para saksi, mulai kakak ipar dan adik kandung korban. "Mereka yang pertama mengetahui kematian korban di media sosial," ungkapnya.
Kaitan dengan informasi kejanggalan penyebab kematian yang diterima dari keluarga Siti Fatimah, diakuinya masih dalam pendalaman. Itu karena saat ini pihak keluarga masih dalam pemeriksaan. Dan saat ini pihaknya masih melakukan pencarian tenaga kerja wanita (TKW) lainnya yang menjadi korban.
"Beberapa korban juga sedang dalam perjalanan ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan. Kemungkinan korban bertambah, kami berharap tidak. Namun kami terus mencari, karena ini adalah misi kemanusiaan. Kami akan proaktif untuk mencari korban yang belum ditemukan, termasuk family tree dari Wowon," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPolisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaBeberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaTim gabungan yang ikut dalam olah TKP ulang hari ini antara lain Ditreskrimum, Ditjatanras sebagai penyidiknya.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang diwakili kakek korban Siman (72) menyatakan setuju dengan penggalian tersebut agar kasus ini menjadi terang benderang.
Baca SelengkapnyaPembongkaran makam dilakukan polisi untuk menyelidiki penyebab kematian bocah berusia 6 tahun tersebut.
Baca Selengkapnya