Polisi Sita Rp2,6 Miliar Hasil Para Hacker Bobol Kartu Kredit
Merdeka.com - Pengungkapan kasus pembobolan kartu kredit yang dilakukan 18 pemuda di Surabaya beberapa waktu lalu terus dikembangkan oleh polisi. Hasilnya, uang sebanyak Rp2,6 miliar disita polisi dari salah satu rekening pelaku.
Penyitaan terhadap uang sebesar Rp2,6 miliar ini diungkapkan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan. Ia menyatakan, berdasarkan hasil pengembangan penyidik dari digital forensik, polisi menemukan adanya aliran dana yang mengarah pada beberapa pihak.
"Jadi kami sampaikan dari pada kasus kejahatan cyber yang di mana pelakunya ada 18 orang kemarin, dari hasil penyelidikan ada transaksi aliran dana," ungkapnya, Jumat (6/12).
-
Apa yang dicuri dari rekening korban? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide. Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara. AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut.
-
Apa yang dilakukan pelaku dengan uang hasil penipuan? Kepada penyidik, D mengaku menggunakan uang tersebut untuk jalan jalan ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Apa yang dicuri oleh pemuda tersebut? Dikutip dari akun Instagram @polresbantuldiy, TH melancarkan aksinya pada dini hari dengan mencuri ayam jago berjenis 'white king' milik korban.
-
Bagaimana pelaku mengambil harta benda? Saat terbangun, seluruh harta benda milik Wagiyanti telah raib.
-
Apa yang dilakukan oleh pelaku? Kedua orang meminta lebih,“ ucap dia. Ade Ary mengatakan, kedua orang tak dikenal pergi meninggalkan lokasi. Rupanya, mereka memanggil rekan-rekannya untuk menghardik. Total, ada 15 orang yang diduga terlibat.“15 orang mengacak-acak dagangan korban, melemparkan kaca dengan batu,“ ucap dia. Ade Ary menyebut, beberapa orang di antaranya bahkan sampai menganiaya korban. Akibat kejadian itu, korban pun mengalami luka-luka.
Dia menambahkan, polisi mendapati salah satu nama berinisial NR, yang di dalam rekeningnya terdapat uang dengan nilai fantastis.
"Setelah ditelusuri akhirnya kami dapatkan dari saudara NR yang saat ini sedang diperiksa, dan ini ada di bank sebagian sudah ditarik ya. Jadi sudah begitu kejadian di bank ada sebagian dari tarik, dan kita sebagiannya belum dan kami korelasi ada sebesar Rp2,6 miliar sementara ini," tambahnya.
Selain uang, polisi juga menemukan mobil-mobil mewah yang diduga dibeli dari hasil kejahatan. Untuk menelusuri sampai sejauh mana, kini penyidik masih menelusuri aliran dana tersebut.
"Jadi ada Rp2,6 miliar yang kita sita dan ini kami akan kita kembangkan ada dua mobil, yang di mana hasil kejahatan ini untuk beli mobil dan ada akan kami ke mana yang lain. Karena ini dari para pelaku pelaku ini masih banyak yang bisa kita dalami ya, karena masih ada yang tertutup," tandasnya.
Luki menduga, pada kasus tersebut ada banyak komunikasi maupun transaksi dengan pihak dari luar negeri seperti dari Amerika Serikat maupun dari Eropa. Untuk itu polisi berkoordinasi dengan Kedutaan Besar masing-masing negara.
"Kemungkinan nanti pihak penyidik akan koordinasi dengan pihak Kedutaan. karena ini ada perusahaan-perusahaan besar. Apa hubungannya ya nanti kita akan komunikasi. ini agak panjang ceritanya," kata Luki.
Mengenai kemungkinan adanya kerja sama antara bank dengan tersangka untuk menarik data nasabah, Luki menyatakan masih mendalaminya.
"Kasus ini nanti akan menarik tapi harus pelan-pelan. TPPU-nya kita akan kembangkan juga nanti dari saudara NR, di mana kejahatan ini ditampung dalam satu rekening ya. Dari situ nanti baru dialirkan kepada rekening-rekening tertentu. Jadi udah udah ketahuan ini alirannya," kata dia.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jatim Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, saat dilakukan penindakan, NR berusaha menyembunyikan uang tersebut.
"Yang bersangkutan (NR) berusaha untuk menyembunyikan, maka ada yang ditarik sejumlah kurang lebih Rp700 juta dari rekening NR maupun si H. Jadi itu yang kita amankan," ujarnya.
Terkait dengan kasus ini, Gidion memastikan masih akan terus melakukan pengembangan, termasuk jika nantinya ada kemungkinan tersangka baru. "Masih terus kita kembangkan," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaWanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca SelengkapnyaRiski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku inisial FI ditangkap di Pangkalan Kerinci. Korban mengalami kerugian Rp72 juta.
Baca SelengkapnyaModus terduga pelaku dalam menjalankan aksinya yakni pinjaman online.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaPolri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaPenyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan kasus itu.
Baca Selengkapnya