Polisi tangkap komplotan pencuri data nasabah bank
Merdeka.com - Anggota Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkap empat orang berinisial NM, AS, A, dan RP, diduga mencuri data nasabah bank digunakan untuk mengubah identitas pada kartu kredit. Penangkapan empat pria itu berawal dari laporan nasabah yang merasa saldo tabungannya hilang seketika.
"Pada bulan Januari 2018, beberapa nasabah kartu kredit Bank BCA telah mengalami kebobolan. Sehingga pihak bank BCA melaporkan hal tersebut ke Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada merdeka.com, Senin (9/4).
Argo menjelaskan, para pelaku memiliki peran berbeda-beda. Yang mana dari pendalaman NM membeli data kartu kredit di salah satu situs daring marketing. Kemudian, bermodalkan data yang dimilikinya, NM menelpon Bank BCA agar mengubah nomor ponsel dan email korban serta meminta pihak bank untuk membuat kartu kredit yang baru.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
"Mereka saling berbagi tugas. Ada pihak yang memfilter data, yaitu A dan diberikan kepada NM. Kemudian lartu yang telah jadi, dikirimkan oleh pihak bank dan diterima oleh AS," ujar Argo.
Lanjut Argo menambahkan, kalau kartu kredit yang telah diterima digunakan untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari, mulai dari kegiatan online hingga yang offline.
"Berdasarkan hasil interogasi tersangka, ada sekitar 20 korban lebih. Kemudian kartu kreditnya digunakan untuk transaksi online, seperti Game On, dokudoku, qlapa.com, juga tarik tunai," kata Argo.
Kurang lebih, tambahnya, keseluruhan pelaku berhasil menggasak ratusan juta rupiah dari 78 nomor telepon yang bisa dihubungi. Salah satu pelaku ditangkap dengan senjata api
"Untuk pelaku RP, yang bersangkutan diamankan dengan barang bukti senjata api rakitan dengan empat peluru kaliber 55,6. Selain senjata api rakitan, kita juga mengamankan 10 unit HP, kartu kredit atas nama orang, buku tabungan dari berbagai bank, dan uang senilai tiga juta rupiah," jelasnya.
Dalam kasus ini, kepolisian masih mencari pemilik website yang menjual data kepada para tersangka.
"Untuk tindak lanjutnya akan memeriksa para saksi dan tersangka serta memblokir rekening penampungan yang digunakan pelaku. Website penjual database juga diblokir," pungkas Argo.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keempat pelaku berpura-pura sebagai pegawai bank untuk mengelabui korbannya.
Baca SelengkapnyaModus digunakan memeriksa mutasi rekening di mobile banking milik korban.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaPenangkapan pelaku spesialis pencuri motor itu dilakukan tidak jauh dari lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Sulsel mengungkap tindak pidana penipuan daring dengan total kerugian sekurangnya Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaBerdalih COD HP, Kawanan Perampok Malah Rampok dan Kuras Rekening Pemuda di Cipondoh
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu membuat pihak perusahaan mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca Selengkapnya