Pria Tua Tewas Bersimbah Darah dalam Rumah di Bekasi, Pisau Masih Menancap pada Perut
Seorang pria tua tewas dalam rumahnya di Perumnas III, Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (7/9). Di perutnya tertancap sebilah pisau.
Seorang pria tua tewas dalam rumahnya di Perumnas III, Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (7/9). Di perutnya tertancap sebilah pisau.
Pria Tua Tewas Bersimbah Darah dalam Rumah di Bekasi, Pisau Masih Menancap pada Perut
Pria itu berinisial YHW (55). Dugaan awal polisi, dia tewas karena bunuh diri lantaran depresi.
Sebelumnya, YHW sempat mengeluh masalah ekonomi dan merasa tidak bisa menghidupi keluarganya.
"Sebetulnya dari awal yang bersangkutan (YHW) selalu cerita ke istrinya bahwa dia depresi, merasa tidak bisa menghidupi sebagai kepala keluarga, sehingga depresi masalah ekonomi itu yang paling menonjol. Da tidak kerja, dia numpang hidup sama istri, dia sebagai kepala keluarga gak bisa menghidupi keluarganya."
Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sukadi.
Sebelum ditemukan tewas, tepatnya pada Rabu (6/9), YHW bersama istrinya masih menetap di rumahnya yang berada di Rawamangun, Jakarta Timur. Di sana sehari-hari dia menemani istrinya berjualan.
Tiba-tiba pada malam harinya YHW meminta izin kepada istrinya keluar rumah dengan alasan mencari udara segar. Namun dia tidak kunjung kembali pulang ke rumah di Rawamangun.
"Kondisi sebetulnya korban sama istrinya jualan di Rawamangun, semalam si suami minta izin keluar untuk cari udara segar, ternyata tidak disangka mencari udara segar pulang ke rumahnya yang di Arenjaya sini, dan ternyata HP-nya memang juga ditinggal di tas istrinya, setelah itu enggak ada kabar berita," ungkap Sukadi.
Istri YHW yang tidak mendapat kabar suaminya mulai khawatir. Dia kemudian mendatangi rumahnya yang berada di Perumnas III Kota Bekasi. Namun saat tiba, dia semakin cemas karena pintu terkunci dari dalam dan tidak bisa dibuka.
"Istrinya muncul ke rumah yang ada di sini, setelah nyusul pintu rumah dalam keadaan terkunci dari dalam, akhirnya berusaha untuk dibongkar jendela dan akhirnya bisa dibuka," kata Sukadi.
Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, istri YHW langsung kaget melihat suaminya dalam kondisi terduduk lemas. Dan saat dicek, ternyata pria itu sudah tak bernyawa. Saat itu didapati sebilah pisau yang masih menancap di perut suaminya.
"Ternyata suaminya sudah terduduk lemas dan di perutnya itu tertancap sebuah pisau, setelah diraba-raba oleh istrinya sudah kaku dan melapor ke kita, (darah) masih basah, (tewas) belum lama, kita enggak tahu, kemungkinan pagi hari tadi."
Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sukadi.
Dari hasil olah TKP diketahui YHW mengalami luka tusuk di bagian perut, tepatnya di bawah jantung. Jasadnya kemudian dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk dilakukan autopsi.
"Luka tusuk bagian perut agak keras di bawah jantung posisi persisnya, pakai pisau dapur. Ya nanti yang menentukan dari hasil visum, masih diduga (bunuh diri)," ucapnya.
Dikatakan Sukadi, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Kondisi barang-barang di dalam rumah juga tidak ada yang berantakan dan berserakan.
"Memang setelah kita lakukan pengecekan di dalam rumahnya enggak ada tanda-tanda kekerasan, termasuk barang-barang semuanya tidak ada yang berserakan dan dia juga kelihatannya habis ngerokok, karena di sebelah kursi ada meja, dan di meja itu ada rokok dan korek," ungkapnya.
Ketua RW setempat Kardjo mengatakan, YHW dan istrinya menetap di Perumnas III mulai sekitar 1980. Namun sejak sakit, mereka tinggal di Rawamangun. Anak-anaknya sudah berkeluarga semua.
"Korban kadang tinggal di sini, tapi sejak sakit dibawa istrinya ke Rawamangun. Dari cerita istrinya, korban depresi setelah berhenti kerja setahun yang lalu, jadi kesehariannya ojek online," kata Kardjo.