Rumah Digerebek Polisi, Bandar Sabu Kabur Berenang di Sungai
Merdeka.com - Tim Satreskoba dan Paminal Polresta Samarinda menggerebek rumah bandar narkoba di Jalan Kesejahteraan, Temindung Permai, Samarinda, Senin (21/1). Lima orang pembeli diamankan. Namun sang bandar berhasil kabur dan berenang di sungai.
Penggerebekan dilakukan sekitar pukul 13.30 Wita. Polisi berpakaian preman bergerak berjalan kaki mengarah ke rumah sang bandar. Ada 5 orang berjalan meninggalkan rumah sasaran, langsung diamankan.
Di sela mengamankan kelima orang itu, polisi bergerak cepat ke arah rumah bandar yang hanya terbuat dari kayu. Petugas dengan cepat membongkar kamera CCTV di depan rumah sasaran.
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
Rumah itu dijadikan tempat menjual sabu. Pemilik rumah yang tak lain adalah seorang bandar, membuat lubang untuk dijadikan semacam loket membeli sabu. Antar bandar dan pembeli, tidak saling melihat wajah. Saat digerebek, bandar keburu kabur, melalui kolong rumah dan diduga berenang menyeberangi sungai.
Sambil membawa chainsaw, petugas membongkar rumah itu. Layar monitor dan sabu siap edar berikut uang tunai disita petugas dari dalam rumah.
"Saya baru sekali beli, dan pakai sabu. Tahu tempat ini, dari teman. Beli Rp 100 ribu (per poket), niatnya dijual lagi mau untung Rp 10 ribu," kata salah seorang pembeli yang juga pengangguran, Saiful, kepada petugas di lokasi, Senin (21/1).
Ketua RT, Nasir mengaku tidak tahu rumah itu jadi jual beli sabu. "Persisnya saya tidak tahu. Tapi, pernah mendengar. Jelas saya kecewa. Pemilik rumah ini tidak tahu persis ya, tapi memang sudah lama ada, dan disewakan," kata Nasir, kepada wartawan.
Penggerebekan dilakukan berdasarkan info warga yang resah akibat aktivitas jual beli sabu di rumah itu. "Sering dijadikan loket jualan sabu, sehingga kami gerebek. Ya, kami amankan beberapa pembeli. Tapi penjualnya, kabur lewat kolong rumah," kata Kasat Reserse Narkoba, Kompol Markus Sanyoto di lokasi.
Lima orang dari lokasi dibawa ke Mapolresta Samarinda. Polisi menyita barang bukti antara lain 19 poket sabu siap edar, uang Rp 2,3 juta, 3 bundel plastik pembungkus sabu hingga sendok penakar. Polisi tengah memburu bandar yang kabur.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Razia narkoba kerap dilakukan di Kampung Pulau Pandan. Namun demikian, masih saja ditemukan aktivitas di lokasi meskipun sudah berulang kali ditertibkan.
Baca SelengkapnyaTim mengejar hingga ke semak belukar yang tidak jauh dari kediamannya di pesisir sungai Kahayan, Kalimantan Tengah.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca SelengkapnyaMaling Bobol Rumah Mewah di Makassar saat Pemilik Liburan ke Singapura, Mobil hingga Uang Raib
Baca SelengkapnyaBuronan kasus peredaran narkoba Ramli alias Lolli (28) kabur dari sergapan Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Bantaeng.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya42 dari 46 orang yang dites urinenya dalam penggerebekan oleh Kepolisian di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, positif sabu.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca SelengkapnyaHasil penelusuran sementara, tidak ditemukan bukti kuat Blok G Tanah Abang jadi tempat 'nyabu'.
Baca SelengkapnyaSalah satu tahanan yang kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas.
Baca SelengkapnyaKP mengakui tidak pernah bertemu dengan pemilik sabu atau bandar
Baca SelengkapnyaSituasi Blok G nampak sepi dan kosong. Lantai tersebut tampak seperti gedung terbengkalai.
Baca Selengkapnya