Running text di papan hotel di Solo diretas, diganti kata-kata kotor
Merdeka.com - Sebuah papan promosi elektronik milik Megaland Hotel di Jalan Slamet Riyadi Solo, diretas. Papan berupa running text yang biasanya berisi informasi harga kamar hotel dan lainnya tiba-tiba berubah menjadi deretan kata-kata seronok, kotor dan tak pantas.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (28/2) lalu dari pukul 19.30 hingga 20.30 WIB. Sejumlah warga yang melintas langsung merekam running text tersebut dan mengunggah di media sosial hingga viral.
General Manager Megaland Solo Hotel Porwanty Astuty mengatakan pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Surakarta pada Jumat (2/3) lalu. Selama ini, ia menjelaskan, running text itu digunakan untuk media promosi hotel.
-
Apa yang dilakukan hacker di toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Siapa pemilik hotel? Pemilik hotel, Jim dan Whit Hanks, mengatakan mereka merasa terhormat memiliki peran dalam sejarah lokal.
-
Bagaimana hacker mengubah harga barang di penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Bagaimana hacker meminta tebusan? 'Setelah mematikan situs webnya untuk sementara dan menghentikan produksi, perusahaan tersebut akhirnya membayar uang tebusan sebesar USD$11 juta dalam bentuk Bitcoin,' tulis Microsoft dikutip Senin (1/7/2024).
-
Bagaimana pekerja IT tawarkan jasa hacker? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa saja jasa hacker yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
"Running text itu kami gunakan sebagai media promosi hotel. Baik untuk promosi diskon maupun lainnya," ujar Porwanty kepada wartawan, Senin (5/3).
Porwanty menjelaskan, tulisan terakhir sebelum diretas adalah welcome to Megaland Hotel diskon 50 persen kamar dan 30 persen konsumen di restoran. Sistem penggantian tulisan, terang dia, menggunakan wifi dan ada password tersendiri.
"Kemungkinan peretas ini kemarin mengganti password tanpa sepengetahuan kami," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya membeli perangkat running text tersebut pada tahun 2016. Kemudian untuk sistem keamanan, yakni password selalu diganti secara berkala. Pihaknya meyakini peretas ini profesional karena bisa membobol sistem keamanan di running text.
"Kami serius menyelesaikan masalah ini. Video terkait running text hotel tersebut yang diretas dengan memunculkan kata-kata tak pantas, ini jelas telah merugikan kami," tandasnya.
"Kami akan menindak tegas pelaku yang meretas informasi running text yang saat ini sedang dalam pengusutan oleh pihak kepolisian Polresta Solo," jelasnya lagi.
Chaty Arumbi, Sales Marketing Megaland Solo Hotel menambahkan dengan klarifikasi tersebut ia berharap masyarakat bisa mengetahui fakta yang sesungguhnya terkait running text yang viral tersebut.
"Kami meminta maaf karena telah meresahkan masyarakat atas kejadian yang tak kami inginkan ini," jelas Arumbi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peretasan pada akun bisnis Google dilakukan dengan mengganti nomor telepon dengan nomor WhatsApp sang oknum.
Baca SelengkapnyaPeretasan itu membuat pihaknya khawatir mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap industri perhotelan di wilayah Kota Malang.
Baca SelengkapnyaRatusan akun hotel Google Bisnis di Bali dan Sumatera menjadi korban peretasan.
Baca SelengkapnyaYusuf menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kehebohan yang terjadi.
Baca SelengkapnyaAkibat kena hack, sudah ada korban 10 konsumen di Jawa Tengah yang menjadi korban penipuan.
Baca SelengkapnyaKejadian pemalsuan akun bisnis hotel ini terjadi pada banyak hotel di Indonesia
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca Selengkapnyasejumlah hotel, penginapan, dan homestay mengaku menjadi korban pemalsuan data itu tersebar di Kota Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaDalam unggahan tersebut peretas juga menyampaikan alasan, mengapa HP Boba itu berharga murah. T
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaLima tamu hotel di Kota Tangerang, Banten, menjadi korban pemerasan setelah keluar bersama wanita. Mereka diperas hingga Rp1 miliar.
Baca SelengkapnyaDua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel
Baca Selengkapnya