Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selama di Mempawah, eks Gafatar olah air sungai jadi air layak minum

Selama di Mempawah, eks Gafatar olah air sungai jadi air layak minum kolam air minum gafatar. ©2016 merdeka.com/kresna

Merdeka.com - Selama di Mempawah, Kalimantan Barat, para mantan anggota Gafatar membuat sistem pengolahan air sungai menjadi air layak minum. Mereka membuat sistem tersebut lantaran kesulitan air yang layak untuk konsumsi.

Perancang sistem pengolahan air tersebut, Amri Cahyono menjelaskan jika sistem pengolahan air yang digunakan adalah teknologi modern yang disesuaikan dengan peralatan yang ada di sana.

"Warga di sana biasanya langsung ambil dari sungai, tapi keruh. Lalu kami membuat tim ada 9 orang, membuat sistem supaya air sungai itu bisa langsung layak konsumsi," kata Amri pada merdeka.com di penampungan Youth Center Yogyakarta, Sabtu (30/1).

Mereka membuat dua bak air dari kayu dan terpal dengan kapasitas 20 ribu liter. Air dari sungai diangkat dengan menggunakan pompa air ke bak tersebut lalu diberi tawas dan kapur untuk pengendapan.

"Pengendapan itu butuh waktu dua jam. Air yang diangkut itu kadang airnya warna coklat kadang juga hitam. Kalau hitam butuh waktu yang lama," terangnya.

Usai pengendapan, air kemudian dialirkan ke satu bak lagi yang tempat air yang sudah jernih. Setelah dialirkan ke dua tandon di ketinggian 3 meter. Masing-masing tandon tersebut berukuran 1500 liter. Setelah itu air dialirkan ke dua tempat, satu ke perkampungan dan satu lagi ke penyaringan yang bisa membuat air langsung layak minum.

"Secara berkala dari baik ke tandon 3.000 liter dulu, lagi sampai 30 ribu liter. Itu bisa memenuhi kebutuhan 400 orang," tambahnya.

Sebelum air yang sudah melalui penyaringan dikonsumsi, Amri melakukan tes ke laboratorium Dinas Kesehatan Kalimantan Barat. Hasilnya menakjubkan, indeks kelayakan air hasil penyaringan jauh di atas standar yang ditetapkan.

"Kami pakai saringan sederhana, lapisan pertama itu kerikil, lapisan kedua karbon aktif, lapisan ketiga pasir aktif, selanjutnya batu alam, lalu kerikil lagi. Ini sederhana, tapi orang PDAM heran sampai mendatangi kami," terangnya.

Sayangnya baru satu bulan digunakan mereka harus diusir dari Mempawah. Jerih payah selama dua bulan membangun sistem tersebut pun sia-sia.

"Anggarannya sekitar 15 juta untuk membuat itu. Kami sudah mau bantu warga di sana untuk membuat juga, tapi keburu kami diusir," tandasnya.

Pemanfaatan teknologi tepat guna yang digunakan mantan anggota Gafatar di Mempawah ini membuat Pemerintah Daerah Kalimantan Barat melirik. Bahkan mereka mendatangi perkampungan eks Gafatar untuk melihat sistem pengolahan air tersebut.

"Dari pemda datang ke tempat kami, melihat. Dari PDAM juga tanya-tanya bagaimana bisa bikin seperti itu. Mereka juga pengen membuatnya," kata Amri.

Dalam kunjungan tersebut Amri mengatakan jika untuk membuat sistem seperti itu biayanya murah, hanya Rp 15 juta. Jumlah yang murah itu membuat pemerintah terkejut.

"Mereka ada yang mau bikin, biayanya katanya Rp 500 juta. Saya bilang ngawur itu, nggak sampai segitu," ujarnya.

Amri pun mengaku mau berbagi ilmu dengan warga setempat. Bahkan tim berisi sembilan orang tersebut siap membantu untuk membangun sistem tersebut di masyarakat sekitarnya.

"Kami sudah tunjukan caranya dan kenalkan ke warga. Mereka mau membuatnya, tapi kami keburu diusir," tambahnya.

Amri sendiri mengaku mendapatkan pengetahuan membangun sistem pengolahan air tersebut semasa dia kuliah di Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. "Waktu kuliah belajarnya. Ini teknologi modern sederhana saja, tidak banyak biaya," pungkasnya. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Probolinggo Terancam Kekeringan dan Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Minum Air Kubangan Sungai
Probolinggo Terancam Kekeringan dan Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Minum Air Kubangan Sungai

Warga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.

Baca Selengkapnya
Asa Warga Jambi Menanti Air Bersih di Tengah Kali Tercemar Tambang Ilegal
Asa Warga Jambi Menanti Air Bersih di Tengah Kali Tercemar Tambang Ilegal

aktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Miris Sungai Citarum Kering Kerontang, Jembatan Apung Ini Kandas di Dasar Kali
FOTO: Potret Miris Sungai Citarum Kering Kerontang, Jembatan Apung Ini Kandas di Dasar Kali

Musim kemarau berkepanjangan membuat aliran Sungai Citarum mengalami kekeringan parah.

Baca Selengkapnya
Terdampak Kekeringan, Begini Pilunya Warga Majalengka Harus Cuci Baju di Sungai yang Keruh
Terdampak Kekeringan, Begini Pilunya Warga Majalengka Harus Cuci Baju di Sungai yang Keruh

Kondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya
Nestapa di Musim Kemarau, Warga Desa di Lebak Harus Berjalan Kaki 1 Km Demi Air Bersih
Nestapa di Musim Kemarau, Warga Desa di Lebak Harus Berjalan Kaki 1 Km Demi Air Bersih

Sumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
Pilu Warga Lebak Alami Kekeringan, Gunakan Air Sungai untuk Mencuci hingga Kebutuhan Minum
Pilu Warga Lebak Alami Kekeringan, Gunakan Air Sungai untuk Mencuci hingga Kebutuhan Minum

Setiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.

Baca Selengkapnya
Potret Danau Umbulan Pasuruan, Sumber Mata Air Terbesar di Jawa Dulu hanya Bisa Dinikmati Orang Kaya
Potret Danau Umbulan Pasuruan, Sumber Mata Air Terbesar di Jawa Dulu hanya Bisa Dinikmati Orang Kaya

Salah satu sumber mata air terbesar di Pulau Jawa ini dulu hanya bisa dinikmati oleh orang kaya. Begini potretnya sekarang.

Baca Selengkapnya
Ditemukan Kompleks Makam dan Permukiman Kuno saat Air Waduk Gajah Mungkur Surut, Ini Potretnya
Ditemukan Kompleks Makam dan Permukiman Kuno saat Air Waduk Gajah Mungkur Surut, Ini Potretnya

Belum lama ini, penemuan makam dan permukiman kuno di Waduk Gajah Mungkur yang surut viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Bakal Dibangun Bendungan, Sekolah dan Deretan Rumah Penduduk Ini Kosong Sampai Terbengkalai
Bakal Dibangun Bendungan, Sekolah dan Deretan Rumah Penduduk Ini Kosong Sampai Terbengkalai

Bangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.

Baca Selengkapnya
Krisis Air Makin Parah, Begini Perjuangan Warga di Grobogan Berburu Air hingga ke Tengah Hutan
Krisis Air Makin Parah, Begini Perjuangan Warga di Grobogan Berburu Air hingga ke Tengah Hutan

Sumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Kali Bekasi Tercemar Limbah, Warnanya Berubah Hitam Pekat
FOTO: Penampakan Kali Bekasi Tercemar Limbah, Warnanya Berubah Hitam Pekat

Tercemarnya aliran Kali Bekasi ini menyebabkan pasokan air bersih untuk puluhan ribu warga Bekasi terganggu.

Baca Selengkapnya
Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau
Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau

Di musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.

Baca Selengkapnya