Sepak terjang Didik, tukang begal hingga bunuh & cor mayat selingkuhan
Merdeka.com - Didik Ponco Sulistyo, pria warga Dusun Krajan Desa Puguh, Kecamatan Boja ini terbilang sadis. Ia naik pitam usai gagal menagih utang sebesar Rp 500.000 kepada Fitri Anggraeni, perempuan yang ia kencani selama 4 bulan terakhir.
Didik dan Fitri menjalin hubungan terlarang. Sebab, Didik merupakan pria beristri dan sudah mempunyai dua anak. Sedangkan, Fitri merupakan teman istrinya.
Didik mengungkap peristiwa berawal saat ia menjemput korban dan ingin mengajak ke rumahnya. Dengan alasan menjenguk istrinya di rumah sakit.
-
Apa yang dilakukan istri pria itu? Namun, tiba-tiba istri pria tersebut langsung menempeleng sopir ambulans.
-
Mengapa saudara tertua memiliki istri kedua? Blöcher, penulis utama studi ini, menjelaskan, 'Situs pemakaman ini memberikan potret menarik tentang sebuah keluarga prasejarah. Hal yang luar biasa adalah saudara tertua tampaknya memiliki status yang lebih tinggi dan demikian memiliki peluang reproduksi yang lebih besar.
-
Siapa yang dituduh selingkuh? Dalam presentasi Power Point yang dibuatnya, ia menuduh pria yang dikenal dengan nama belakang Shi tersebut telah terlibat dalam aktivitas seksual dengan ratusan wanita, termasuk pekerja seks, selama satu tahun terakhir.
-
Apa dampak perselingkuhan bagi pelaku? Beberapa dampak perselingkuhan bagi pelaku seperti perasaan bersalah, stres, kesehatan jantung, hingga kelelahan mental.
-
Kenapa istri durhaka kepada suami dianggap dosa besar? 'Nusyuz-nya seorang perempuan ialah sikap durhaka yang ditampakkannya di hadapan suami dengan jalan tidak melaksanakan apa yang Allah wajibkan padanya, yakni taat terhadap suami. Nusyuz-nya perempuan ini hukumnya haram dan merupakan satu dari beberapa dosa besar.' (Musthafa al-Bugha dalam al-Fiqh al-Manhaji 'ala Madzhab al-Imam al-Syfi'i).
-
Apa yang dilakukan pria ke mantan anak tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
Padahal, saat itu Didik sudah mengantar terlebih dahulu istri dan dua anaknya ke rumah neneknya di Bendungan. Sebelum pembunuhan itu terjadi, keduanya sempat berhubungan intim di rumah Didik.
"Sesampainya di rumah, saya sempat berhubungan intim sekali dengan dengan Fitri," terangnya, Senin (26/2).
Usai melepas syahwat, Didik langsung menagih utang Rp 500.000 kepada korban yang saat itu baru selesai mandi dan tengah memakai celana.
Sayang, tagihan Didik dibalas umpatan serta makian dari korban. Emosi tersulut, ia langsung mendorong korban dan membenamkan kepalanya ke lantai. Sudah kadung emosi, Didik mengambil selendang dan langsung mencekik korban hingga tak bernyawa.
"Itu selama dua puluh menit," kata Didik.
Panik mengetahui selingkuhannya sudah tewas, Didik mendapat akal untuk mengubur korban dalam bak mandi. Untuk menghilangkan bau busuk, ia akan mengecor bak tersebut.
Lantas, Didik langsung membeli semen menggunakan mobil yang ia sewa.
Istrinya pulang dari Bandungan dan curiga karena bak mandi dalam keadaan dicor. Didik menjawab bak bocor dan dijadikan dudukan untuk tandon.
"Dua hari kemudian, istri kembali tanya. Kok ada bau bangkai di rumah, saya jawab itu bangkai tikus," ucapnya.
Agar tak ketahuan, bak mandi itu lalu ditutup lagi dengan pasir dan atasnya diberi plafon.
Usai membunuh, Didik jadi begal motor
Aktivitas Didik berjalan normal usai membunuh Fitria. Bahkan, ia mengaku sempat membegal motor yang melintas di Jalan Ngabean-Kliris. Ia menyabet punggung pengendara memakai tebu sebanyak tiga kali.
Uniknya, Didik berhadapan dengan pihak berwajib lantaran aksi begalnya itu. "Saya mengaku ke polisi, selain begal saya juga membunuh Fitri," terangnya.
Kepada polisi, Didik mengaku ketakutan karena dihantui bayang-bayang Fitria.
"Seolah-seolah Fitri ada di hadapan saya terus dan ngomong, kamu ta cekik kamu, ta cekik," kata Didik sembari menangis.
"Meski belum plong, tapi saya berharap dimaafkan. Mohon maaf untuk keluarga, keluarga korban. Saya khilaf, saya nekat," ujar Didik.
Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar menjelaskan Didik pernah dua kali dibui.
"Dia dipenjara di Ambarawa karena kasus yang ditangani Polres Ungaran. Pertama karena perampasan sepeda motor, dihukum empat tahun. Kedua karena penggelapan sepeda motor kena hukuman satu tahun tiga bulan," jelas Aris, di kantornya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung di Bekasi ternyata bukan dukun.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaPelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca SelengkapnyaKasus seorang suami yang tega membunuh istrinya di Kabupaten Pidie, Aceh, dilatar belakangi motif cemburu.
Baca SelengkapnyaKorban aksi bejat pelaku merupakan dua warga Jalan Muh Yamin Baru Lr 21, Kelurahan Bara-Baraya, Kecamatan Makassar bernama Sabbe (65) dan Tabita (45).
Baca SelengkapnyaPelaku RY dan korban S sudah saling kenal karena keduanya sama-sama bekerja di PT Tuntek, Cikupa.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial R (21) tega membunuh istrinya S (19) yang hamil 8 bulan. Aksinya terbongkar setelah keluarga curiga melihat kondisi jenazah korban.
Baca SelengkapnyaDidi Hardiana (54) menggorok leher Renalia Saptiani (38) motif pelaku hingga tega menghabisi nyawa istrinya tersebut lantaran terbakar api cemburu.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaUntung dalam kondisi terikat dan berlumuran darah usai dibacok Eko.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja membuat video penyiksaan yang dilakukan terhadap ke tiga anaknya.
Baca Selengkapnya