Sering tawuran, 10 pelajar bandel di Semarang digunduli
Merdeka.com - Sepuluh pelajar yang terlibat tawuran di Jalan Dr Cipto Semarang, Jawa Tengah dikenai sanksi atas ulahnya. Mereka dicukur gundul, lantaran diduga kerap tawuran di Jalan Raya Ibu Kota Jateng. Para pelajar yang dicukur plontos tersebut berasal dari SMK Negeri 3 dan SMK Negeri 5.
Aksi tawuran yang melibatkan dua sekolah tersebut tiba-tiba dimulai saat salah seorang pelajar melempar batu ke arah siswa SMK Negeri 5.
Menurut seorang siswa SMK Negeri 5, Chandra, akibat hujan batu dari lawannya membuat kepalanya berdarah sehingga harus dijahit pada beberapa bagian. "Ya enggak tahu kenapa mereka melempari batu ke kita," katanya, Rabu (26/11).
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Apa yang diberikan guru kepada murid? 'Terima kasih atas bimbingan dan ilmunya yang bermanfaat, amal kalian akan terus mengalir seiring dengan bermanfaatnya ilmu yang engkau berikan.'
-
Siapa yang berterima kasih kepada guru? 'Terima kasih Bapak dan Ibu Guru, yang selalu sabar membimbing dan membekali berjuta ilmu pada kami, untuk kami menjadi generasi bangsa yang mampu menjaga serta membangun masa depan pribadi, keluarga, maupun untuk negara kita ini.'
-
Kapan peran guru penting? Pendidikan adalah kunci kesuksesan dalam hidup, dan guru memberikan dampak jangka panjang dalam kehidupan siswanya.
Tak hanya itu saja, gerombolan pelajar SMK Negeri 3 juga menghujani batu ke arah gedung sekolahan mereka. Melihat hujan batu mengarah ke sekolahan tersebut, siswa SMK Negeri 5 langsung membubarkan diri.
Usai mendapati laporan warga soal aksi tawuran antar pelajar tersebut, aparat kepolisian dari Polsek Gayamsari bergegas ke lokasi. Petugas mengamankan sepuluh anak SMK ke Mapolsek Gayamsari. Mereka diduga kuat melakukan tawuran.
Untuk memberikan efek jera terhadap pelajar badung tersebut, polisi membina dan menjatuhkan sanksi tegas terhadap mereka yakni dicukur gundul. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, guru mereka juga didatangkan usai kejadian.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaWali murid protes rambut anaknya digunduli guru gara-gara tak pakai ciput.
Baca SelengkapnyaSeorang guru di SMA Negeri 8 Kabupaten Tangerang dilaporkan melakukan pelecehan dan kekerasan verbal terhadap sejumlah siswi.
Baca SelengkapnyaPolsek Simokerto Surabaya beri 'pelajaran' Paskibraka kepada remaja pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaSeorang guru ngaji di Semarang Barat, PR (51) diringkus polisi karena mencabuli 17 anak didiknya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 11 remaja yang terlibat tawuran di Palembang. Seorang ditahan karena membawa senjata tajam, sedangkan 10 lainnya harus menjalani rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaMiris, Siswi SMA di Tapanuli Tengah jadi Korban Pemerkosaan 10 Laki-laki
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar modus guru agama Bernama Hendra (39) di Ciputat, Tangerang Selatan yang mencabuli 8 muridnya.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca Selengkapnya