Siapa Penggagas Gelar Bapak Pembangunan Untuk Soeharto?
Merdeka.com - Gelar bapak pembangunan masih melekat pada sosok Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto. Sebenarnya siapa yang pertama kali mencetuskan ide tersebut?
Adalah Ali Moertopo yang kala itu menjadi Menteri Penerangan, berinisiatif menyebut Soeharto sebagai Bapak Pembangunan. Alasan Ali Moertopo, Soeharto telah melakukan banyak pembangunan di Indonesia dalam berbagai bidang. Tahun 1981, Ali Moertopo mengajukan usulan itu. Namun Soeharto menolaknya.
Penolakan Soeharto tak membuat Ali Moertopo mundur. Wacana Bapak Pembangunan ini terus digulirkan dalam berbagai kesempatan. Pro dan kontra juga sempat muncul. Namun akhirnya melalui Tap MPR No V tahun 1983, MPR mengangkat Soeharto sebagai Bapak Pembangunan Republik Indonesia. Gelar ini terus dipakai sampai sekarang.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Siapa yang dipilih Soeharto jadi Wapres di 1983? Tahun 1983, berdasarkan berbagai pertimbangan, pilihan jatuh pada Jenderal (Purn) Umar Wirahadikusumah.
-
Bagaimana cara Presiden Soeharto membangun Industri Otomotif? Dengan kebijakan pro pada modal asing, Presiden Soeharto memilih industri otomotif sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional.
-
Kenapa Soeharto diangkat jadi Jenderal Besar? Mabes ABRI tahun 1997 menyebutkan setidaknya ada tiga prestasi Soeharto yang membuatnya dinilai layak untuk mendapatkan gelar Jenderal Besar.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Apa pekerjaan pertama Soekarno? Kota Surabaya jadi saksi di mana Soekarno pertama kali bekerja untuk menghasilkan uang. Pekerjaan pertamanya yakni sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut.
Sekelumit kisah itu terungkap dalam diskusi dan bedah buku 50 Inisiatif Pak Harto Untuk Indonesia dan Dunia. Acara ini digelar di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Kompleks Istana Bogor, Kamis (19/9). Ada juga Pameran foto dan filateli dari era Presiden Soeharto.
Sesuai judulnya, buku yang ditulis Mahpudi ini hanya memuat soal keberhasilan Soeharto memimpin Indonesia selama hampir 32 tahun.
Banyak cerita soal gaya kepemimpinan penguasa Orde Baru itu. Misalnya soal blusukan Soeharto keliling daerah. Kegiatan yang kini populer dilakukan para pejabat Indonesia. Dulu namanya incognito alias penyamaran.
Lalu ada soal larangan poligami. Lewat PP Nomor 10 Tahun 1983, Soeharto melarang semua PNS atau pegawai institusi pemerintahan, menikah lagi tanpa seizin istri pertama.
Peraturan Pemerintah itu sempat menemui sejumlah penolakan. Namun akhirnya tetap berjalan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bamsoet mengatakan, Soeharto layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar pahlawan karena beberapa hal
Baca SelengkapnyaSoeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan pada era Presiden Soeharto, yang membuat Indonesia dijuluki ‘Macan Asia’ merupakan hasil dari perencanaan yang matang.
Baca SelengkapnyaJenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.
Baca SelengkapnyaMemakai seragam militer saja nyaris sudah tidak pernah. Tapi kenapa Jenderal ini yang dipilih?
Baca SelengkapnyaTutut Soeharto menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf ayahnya selama 32 tahun memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaMegawati sempat membahas tentang TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967.
Baca SelengkapnyaPresiden Soeharto bekukan Bea Cukai pada masanya akibat marak terjadinya pungli.
Baca SelengkapnyaHanya ada tiga jenderal besar dalam sejarah Indonesia. Apa yang membuat Soeharto menjadi salah satu penerimanya?
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai antitesis Soeharto, sosok Benny Moerdani ternyata memiliki kisah tak terungkap antara dirinya dan sang Presiden kedua RI. Simak ulasan berikut.
Baca SelengkapnyaPria berdarah Bone ini telah meniti karier dari politik sebagai menteri perindustrian hingga menjadi Panglima ABRI yang satu-satunya dari Sulawesi.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf itu disampaikan Tutut dan Titiek ketika menghadiri silaturahmi kebangsaan yang diadakan Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Baca Selengkapnya