Siswi SMA di Kupang Diperkosa Pemuda usai Pulang Melayat Teman Meninggal
Merdeka.com - Nasib nahas dialami MB (16), siswi salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Remaja putri itu menjadi korban pemerkosaan seorang pria pengangguran berinisial RO (20) setelah pulang melayat teman meninggal.
Korban mengaku diperkosa pelaku di belakang rumahnya, Selasa (18/2) sekitar dini hari. Perbuatan pelaku langsung dilaporkan korban ke Polsek Amarasi Timur.
Kapolsek Amarasi Timur, Ipda Arifin menjelaskan, saat itu korban baru pulang dari rumah teman yang meninggal dunia. Karena jalan kaki, pelaku yang mengendarai sepeda motor menawarkan jasanya secara gratis untuk mengantarkan korban ke rumah.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Korban pulang ke rumah jalan kaki sekira pukul 01.00 WITA. Dalam perjalanan itu, korban berpapasan dengan pelaku dan pelaku menawarkan untuk mengantar korban menggunakan sepeda motor. Setelah tiba di rumah, korban ditarik paksa dan diseret oleh pelaku ke belakang rumah," ujar Arifin, Rabu (19/2).
Belakang rumah korban yang sepi membuat pelaku leluasa melancarkan aksinya. Karena tak kuasa menahan tenaga pelaku, korban pun pasrah dan aksi bejat pelaku pun berjalan mulus.
Usai memerkosa korban, pelaku langsung pergi. Korban pun langsung melaporkan peristiwa yang menimpanya kepada sang ibu, yang kemudian diteruskan ke Polsek Amarasi Timur.
Menurut Ipda Arifin, usai menerima laporan, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Ully Kupang, untuk menjalani visum, subuh tadi.
"Pelaku sudah kita amankan di rumahnya dan langsung ditahan dalam sel, sambil diperiksa lebih lanjut," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang siswi SMA di Ogan Komering Ulu, MA (18), menjadi korban pencabulan oleh ayah kandungnya sendiri, ER (48).
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaJenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaKepada kepolisian, FM melakukan aksi cabulnya itu secara acak saja dan spontan.
Baca SelengkapnyaKeempat tersangka adalah IS (16), MZ (13), MS (12), dan AS (12). IS adalah kenalan korban melalui Facebook baru dua minggu dan menjalin hubungan asmara.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung ditangkap dan ditahan kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga membunuh korban dengan cara membekap mulutnya. Setelah tewas, korban disetubuhi secara bergiliran.
Baca SelengkapnyaHanya satu tersangka yang dipenjara di lapas anak dengan waktu separuh masa hukuman orang dewasa.
Baca SelengkapnyaAksi keji kelakuan 4 bocah di bawah umur yang perkosa dan bunuh seorang siswi SMP di Palembang.
Baca SelengkapnyaSaat melintas di jalanan sepi, muncul niat jahat pelaku. MS membelokkan motornya ke semak-semak dan terjadilah perkosaan.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnya