Siswi SMK rekayasa laporan penculikan, mengaku hingga dianiaya
Merdeka.com - Lantaran ribut dengan teman-temannya saat menghadiri ulang tahun, seorang siswi SMK di Palembang berinisial TA (16) melapor ke polisi dengan tuduhan penculikan. Laporan ini ternyata hanya rekayasa setelah terjadi banyak kejanggalan.
TA melapor didampingi pamannya ke SPKT Polresta Palembang, Jumat (17/3). Warga Jalan Perindustrian I, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, Palembang, itu mengaku diculik lima pelaku, dua diantaranya wanita, saat pulang sekolah menggunakan mobil.
Di dalam mobil, korban mengalami kekerasan fisik dan pengancaman menggunakan sebilah pisau. Dia berhasil kabur saat mobil pelaku berhenti di suatu tempat untuk membeli minuman.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Ternyata, keterangan korban tentang penculikan itu diketahui hanya rekayasa. Bahkan, para terlapor awalnya diakui tidak dikenal, malah merupakan teman TA sendiri.
Kapolresta Palembang Kombes Wahyu Bintono Hari Bawono mengungkapkan, banyak kejanggalan dalam kasus itu terungkap penyidik. Hal itu juga akhirnya diakui pelapor dan keterangan terlapor.
"Kita simpulkan tidak ada penculikan, itu hanya rekayasa pelapor karena ribut dengan teman-temannya. Dari penyelidikan memang banyak kejanggalan," ungkap Wahyu, Sabtu (18/3).
Dia menjelaskan, kesimpulan didapat berdasarkan beberapa bukti dan kesaksian. Di antaranya, rekaman CCTV sekolah menunjukkan tidak ada penjemputan pelapor dilakukan para terlapor dengan mobil, tetapi hanya menggunakan sepeda motor.
Lalu, para terlapor bukan lima orang seperti dalam laporan tetapi hanya dua orang tak lain adalah teman TA sendiri berinisial IN dan KR. Kebetulan, kedua temannya itu tidak mau mengantar pulang ke rumah sehingga membuat pelapor takut dimarah orangtuanya.
"Kejadiannya seperti itu, TA minta turun dari motor dan menelpon orangtuanya bahwa dia diculik, terus lapor polisi. Ini hanya rekayasa saja," ujarnya.
Wahyu mengatakan, kasus ini secara otomatis ditutup. Pelapor TA tidak dikenakan tindak pidana meski telah memberikan keterangan palsu. "Tidak serta merta penegakan hukum, ini sebagai pelindung masyarakat. Semuanya telah berdamai dengan baik," kata dia.
Ayah pelapor, Teguh, meminta maaf atas tindakan anak gadisnya telah membuat laporan rekayasa penculikan. Dia juga bersyukur dua teman anaknya dituduhkan tidak memperpanjang kasus ini.
"Kami akui salah, Alhamdulillah bisa diselesaikan secara kekeluargaan, kami minta maaf," pungkasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku yang berboncengan kemudian mendahului korban dari kiri
Baca SelengkapnyaA diancam dipermalukan di depan teman-teman sekolahnya.
Baca SelengkapnyaKasus ini dipicu oleh persoalan pacar dan ucapan korban yang diduga kerap melontarkan fitnah.
Baca SelengkapnyaSiswa SMA Binus School Simprug berinisial RE (16) korban perundungan teman-teman mengaku sering mendapatkan perundungan dari teman-temannya.
Baca SelengkapnyaPihaknya pun tetap melakukan mediasi antara pihak pelapor dengan terlapor.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca Selengkapnyadalam video itu, seorang siswi SMA diduga dipaksa beraksi di luar norma oleh rekan-rekannya
Baca SelengkapnyaRE mengaku masih menjadi anak baru di sekolah tersebut sehingga belum mengenal siswa lain
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP berinisial A (16) dianiaya temannya hingga pingsan beredar di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaViral video bullying anak perempuan yang diduga masih pelajar sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaDari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.
Baca Selengkapnya