Sopir angkot di Bali jual bocah 13 tahun ke bule Afrika

Merdeka.com - Seorang bocah di Denpasar, Bali, menjadi korban kejahatan seksual setelah dijual kepada turis di kawasan wisata Sanur. Polisi telah menangkap dua pelaku, Made Santiasa (37), selaku penjual korban dan Jimmy Cissier (53), turis asal Afrika Selatan selaku pembelinya.

"Keduanya ditangkap setelah kita menerima laporan korban," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Encep Syamsul Hayat, Minggu (20/10).

Kejahatan itu berawal saat korban berinisial Pt yang bekerja sebagai pedagang souvenir keliling sedang menawarkan dagangannya di kawasan pantai Kuta, Jumat (18/10). Saat itu Pt tiba-tiba dihampiri Santiasa yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot dan ditawari pulang bareng. Kebetulan, malam itu Pt memang hendak pulang ke rumahnya di Denpasar.

Di tengah perjalanan, Santiasa lantas menawari Pt untuk mau diajak makan malam di daerah Sanur. Bak gayung bersambut, ajakan itu pun diiyakan Pt.

Setibanya di kawasan Sanur, korban ternyata malah dibawa ke sebuah bungalow dan langsung diajak masuk ke dalam kamar. Tak lama kemudian, datang pria negro berbadan besar yang diketahui sebagai Jimmy Cissier.

Di kamar itu, korban lalu dipaksa membuka baju dan celana hingga bugil. Jimmy lalu menyuruh korban untuk menciumi dan mengisap kemaluannya. Setelah itu, Jimmy menyetubuhi korban.

Namun karena korban berontak dan menangis, Jimmy memilih mengurungkan niatnya. Dia lalu memberikan uang Rp 1 juta kepada korban.

Dari hasil pemeriksaan, Santiasa mengakui kerap mencarikan PSK untuk dijual kepada wisatawan, termasuk Jimmy. Dari pekerjaan itu, dia mendapat upah Rp 400 ribu. "Kedua pelaku sudah saling mengenal selama sekitar dua tahun," kata Encep. (mdk/mtf)