Tangani anak jalanan, Dinas Sosial Semarang bikin Resos Terpadu
Merdeka.com - Pemerintah Kota Semarang, bakal membangun gedung Resos Terpadu untuk menampung pengemis, orang gila, anak terlantar hingga pengguna narkoba yang ada di wilayahnya. Tak hanya itu saja, mereka juga tengah menyusun peraturan wali kota (Perwal) berkaitan penindakan anak jalanan yang kian merebak di jalan raya.
Diharapkan, mekanisme Perwal anak jalanan bisa diterapkan maksimal pada pertengahan tahun depan. Setelah itu, nantinya bisa memperkuat peraturan dalam Perda Nomor 15 Tahun 2014 yang memuat sanksi dan denda Rp 1 Juta-Rp 50 juta bagi pihak-pihak yang memfasilitasi dan mengkoordinir anak jalanan maupun pengemis.
Kepala Bidang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga (Dinsospora) Semarang, Henky Suhendiyoto, mengatakan, dua hal tersebut nantinya akan menjadi senjata ampuh untuk mengatasi pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) di Ibu Kota Jawa Tengah.
-
Apa saja yang ada di Layanan Khusus Anak? Agus mengungkapkan, Layanan Khusus Anak dibuat lebih menyenangkan. Ada mainan dan sebagainya. Kesenangan yang awalnya didapatkan melalui gawai, bisa dialihkan ke perpustakaan.
-
Dimana anak terdampak bisa cari bantuan? 'Para profesional akan dapat menyarankan dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh anak maupun keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan mental terkait judi online,' ungkapnya.
-
Dimana layanan kesehatan mental? Ardantya mengungkapkan Malang Health Tourism telah resmi sebagai kawasan health tourism keempat di Indonesia setelah Sumatera Utara dengan Medan Medical Tourism Board, Bali dengan Bali Medical Tourism Association, dan Sulawesi Utara dengan North Sulawesi Health Tourism, oleh Menteri Pariwisata pada April 2023 lalu.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Siapa yang rentan alami gangguan mental? Sebuah studi juga menyebutkan masalah kesehatan mental pada remaja berhubungan dengan tingkat pendidikan dan wilayah tempat tinggal
-
Mengapa anak-anak disekap di sekte ini? Anak-anak tersebut diduga digunakan sebagai buruh murah. Selain itu, ditemukan kuburan yang tidak terdaftar yang diduga adalah kuburan bayi.
"Kita akan buatkan Resos Terpadu, di Rowosari Tembalang. Untuk sekarang, kami sudah menyiapkan tanah seluas 6 hektare di atas lahan eks bengkok," kata Henky, kepada merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah, Kamis (30/10).
Untuk mematangkan pembangunan Resos Terpadu, pihaknya telah studi banding ke Kementerian Sosial. Kendati demikian, proyek Resos Terpadu di Semarang masih terkendala kesiapan dana dari kementerian dan APBD Semarang. Dari dana proyek kurang lebih Rp 7 miliar, ternyata besaran dana yang dimiliki Pemkot tak mencukupi.
"Dari Kementerian Sosial juga tidak ada dana. Padahal, Resos Terpadu akan kami buat dua blok terpisah dan melebar untuk memisahkan antara ruangan penampungan pasien wanita dan pria yang terjerat narkoba, HIV/AIDS, PGOT dan anak jalanan," kata Henky.
Henky menjelaskan, selama ini baru membuat kesepakatan lisan dengan pemda mulai Solo, Kendal, Demak dan Temanggung untuk memulangkan PGOT ke kampung halaman masing-masing. "Sebab, selama ini orang-orang gila dari luar daerah sering dibuang di wilayah kami. Ada yang dibuang di Mijen, Gunungpati dan Mangkang," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPKS yang terjangkau dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) 1 atau 2 terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pasuruan meresmikan Rumah Hebat Disabilitas.
Baca SelengkapnyaSaat ini 12 anak penghuni panti asuhan sedang menunggu hasil tes kesehatan dan konseling psikis.
Baca SelengkapnyaPengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaPemkab Bekasi rutin melakukan razia kepada para pengemis dan anak jalanan
Baca SelengkapnyaGus Ipul menyatakan, Kemensos bakal menunggu keputusan pengadilan terkait jangka waktu penitipan pelaku anak.
Baca SelengkapnyaMensos Risma menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih inklusif dan holistik dalam penanganan disabilitas.
Baca SelengkapnyaAnak-anak korban kekerasan itu nantinya akan diadopsi dan diberikan fasilitas oleh orang tua asuhnya untuk menempuh pendidikan formal.
Baca SelengkapnyaPihaknya juga telah mendistribusikan bantuan makanan bagi para korban untuk siang dan malam masing-masing 3.500 orang
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin disertai banjir bandang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaPemberantasan narkoba di Sumut melibatkan ribuan orang
Baca SelengkapnyaDinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya