Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tangani anak jalanan, Dinas Sosial Semarang bikin Resos Terpadu

Tangani anak jalanan, Dinas Sosial Semarang bikin Resos Terpadu ratusan pengemis antre angpao di petak sembilan. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Pemerintah Kota Semarang, bakal membangun gedung Resos Terpadu untuk menampung pengemis, orang gila, anak terlantar hingga pengguna narkoba yang ada di wilayahnya. Tak hanya itu saja, mereka juga tengah menyusun peraturan wali kota (Perwal) berkaitan penindakan anak jalanan yang kian merebak di jalan raya.

Diharapkan, mekanisme Perwal anak jalanan bisa diterapkan maksimal pada pertengahan tahun depan. Setelah itu, nantinya bisa memperkuat peraturan dalam Perda Nomor 15 Tahun 2014 yang memuat sanksi dan denda Rp 1 Juta-Rp 50 juta bagi pihak-pihak yang memfasilitasi dan mengkoordinir anak jalanan maupun pengemis.

Kepala Bidang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga (Dinsospora) Semarang, Henky Suhendiyoto, mengatakan, dua hal tersebut nantinya akan menjadi senjata ampuh untuk mengatasi pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) di Ibu Kota Jawa Tengah.

"Kita akan buatkan Resos Terpadu, di Rowosari Tembalang. Untuk sekarang, kami sudah menyiapkan tanah seluas 6 hektare di atas lahan eks bengkok," kata Henky, kepada merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah, Kamis (30/10).

Untuk mematangkan pembangunan Resos Terpadu, pihaknya telah studi banding ke Kementerian Sosial. Kendati demikian, proyek Resos Terpadu di Semarang masih terkendala kesiapan dana dari kementerian dan APBD Semarang. Dari dana proyek kurang lebih Rp 7 miliar, ternyata besaran dana yang dimiliki Pemkot tak mencukupi.

"Dari Kementerian Sosial juga tidak ada dana. Padahal, Resos Terpadu akan kami buat dua blok terpisah dan melebar untuk memisahkan antara ruangan penampungan pasien wanita dan pria yang terjerat narkoba, HIV/AIDS, PGOT dan anak jalanan," kata Henky.

Henky menjelaskan, selama ini baru membuat kesepakatan lisan dengan pemda mulai Solo, Kendal, Demak dan Temanggung untuk memulangkan PGOT ke kampung halaman masing-masing. "Sebab, selama ini orang-orang gila dari luar daerah sering dibuang di wilayah kami. Ada yang dibuang di Mijen, Gunungpati dan Mangkang," tandasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Jaring Ribuan PPKS Periode Januari-April 2024
Pemprov DKI Jaring Ribuan PPKS Periode Januari-April 2024

PPKS yang terjangkau dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) 1 atau 2 terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Pemkot Pasuruan Resmikan Rumah Hebat Disabilitas, Wadah Meningkatkan Kemandirian dan Tumbuhkan Kreativitas
Pemkot Pasuruan Resmikan Rumah Hebat Disabilitas, Wadah Meningkatkan Kemandirian dan Tumbuhkan Kreativitas

Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pasuruan meresmikan Rumah Hebat Disabilitas.

Baca Selengkapnya
Update Terbaru Kondisi 12 Anak Panti Asuhan Korban Pelecehan Seksual Pemilik dan Pengasuh
Update Terbaru Kondisi 12 Anak Panti Asuhan Korban Pelecehan Seksual Pemilik dan Pengasuh

Saat ini 12 anak penghuni panti asuhan sedang menunggu hasil tes kesehatan dan konseling psikis.

Baca Selengkapnya
Pengungsi di Jakarta Selatan Ditampung di Posko Depan Kantor UNHCR, Polisi dan TNI Gantian Berjaga Pagi hingga Malam
Pengungsi di Jakarta Selatan Ditampung di Posko Depan Kantor UNHCR, Polisi dan TNI Gantian Berjaga Pagi hingga Malam

Pengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.

Baca Selengkapnya
Fenomena Pengemis dan Anak Jalanan Makin Marak di Bekasi
Fenomena Pengemis dan Anak Jalanan Makin Marak di Bekasi

Pemkab Bekasi rutin melakukan razia kepada para pengemis dan anak jalanan

Baca Selengkapnya
Kemensos Koordinasi dengan Polisi Terkait Lokasi Penitipan Pelaku Pembunuhan Ayah dan Nenek di Cilandak
Kemensos Koordinasi dengan Polisi Terkait Lokasi Penitipan Pelaku Pembunuhan Ayah dan Nenek di Cilandak

Gus Ipul menyatakan, Kemensos bakal menunggu keputusan pengadilan terkait jangka waktu penitipan pelaku anak.

Baca Selengkapnya
Kemensos Gandeng UNESA Wujudkan Penanganan Disabilitas yang Inklusif dan Holistik
Kemensos Gandeng UNESA Wujudkan Penanganan Disabilitas yang Inklusif dan Holistik

Mensos Risma menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih inklusif dan holistik dalam penanganan disabilitas.

Baca Selengkapnya
Anak-anak Korban Pelecehan Pemilik Panti Asuhan di Tangerang Bakal Ditampung di Yayasan Milik Prabowo
Anak-anak Korban Pelecehan Pemilik Panti Asuhan di Tangerang Bakal Ditampung di Yayasan Milik Prabowo

Anak-anak korban kekerasan itu nantinya akan diadopsi dan diberikan fasilitas oleh orang tua asuhnya untuk menempuh pendidikan formal.

Baca Selengkapnya
Ribuan Jiwa Terdampak Kebakaran di Manggarai, Dinsos DKI Pastikan Penuhi Kebutuhan Pengungsi
Ribuan Jiwa Terdampak Kebakaran di Manggarai, Dinsos DKI Pastikan Penuhi Kebutuhan Pengungsi

Pihaknya juga telah mendistribusikan bantuan makanan bagi para korban untuk siang dan malam masing-masing 3.500 orang

Baca Selengkapnya
Menteri Risma Cek Fasilitas Pengungsian Korban Lahar Dingin di Sumbar, Kerja Kemensos Diapresiasi Warga
Menteri Risma Cek Fasilitas Pengungsian Korban Lahar Dingin di Sumbar, Kerja Kemensos Diapresiasi Warga

Banjir lahar dingin disertai banjir bandang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah tersebut.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Mantan Pangkostrad Berantas Narkoba di Sumatera Utara
Begini Cara Mantan Pangkostrad Berantas Narkoba di Sumatera Utara

Pemberantasan narkoba di Sumut melibatkan ribuan orang

Baca Selengkapnya
Dinsos DKI Temukan Pengemis Pura-Pura Kaki Buntung yang Terinspirasi dari YouTube
Dinsos DKI Temukan Pengemis Pura-Pura Kaki Buntung yang Terinspirasi dari YouTube

Dinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya