Teror Begu Ganjang dan nasib tragis keluarga dibakar hidup-hidup
Merdeka.com - Cerita Begu Ganjang di tanah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, yang banyak didiami etnis Batak Toba, bukanlah hal baru. Banyak orang dibunuh, dibakar dan diusir dari kampung gara-gara isu memelihara hantu yang digambarkan bertubuh panjang dan ganas itu.
Seperti berita kemarin, ketika seorang pria tunanetra yang nyaris dibakar hidup-hidup karena dituduh memelihara Begu Ganjang. Beruntung polisi cepat datang, sehingga pria itu selamat dan hanya diusir saja dari kampungnya.
Begu Ganjang yang berarti hantu panjang, memang dikenal sebagai Begu ganas. Badanya setinggi pohon enau, bisa berperangai pria atau wanita, dengan gigi tajam seperti gergaji. Dia gemar mencekik leher mangsanya. Bila membunuh, ada bekas biru lebam pada leher si korban.
-
Apa arti dari "Bagas Godang"? Tatanan kediaman di Mandailing mempunyai penyesuaian ke kompleks kediaman raja yang terdiri dari bagas godang, sopo godang, alaman bolak silangseutang, dan utang sala mardenggan.
-
Apa itu Mbengket Bages? Mbengket Bages, Upacara Memasuki Rumah Baru dari Suku Pakpak yang Jarang Diketahui Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi yang tersebar di banyak daerah. Suku Pakpak di Sumatra Utara punya tradisi unik bernama mbengket bages. Melansir dari Kemdikbud, mbengket bages mirip seperti upacara-upacara adat pada umumnya. Tradisi ini dilaksanakan saat ada anggota Suku Pakpak yang hendak mendirikan rumah atau memasuki rumah baru.
-
Siapa yang menganggap burung gagak sebagai penjahat? Di dunia burung sekalipun masih banyak orang yang menganggap bahwa burung gagak adalah penjahat. Burung gagak seringkali disalahkan atas berbagai masalah, termasuk masalah penurunan populasi burung berkicau.
-
Apa itu Tuk Si Bedug? Di Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Sleman, terdapat sebuah mata air yang dikeramatkan warga setempat. Namanya Mata Air Tuk Si Bedug.
-
Apa yang istimewa dari Bedug Ngamuk? Konon kabarnya, bedug berwarna putih berbahan kayu jati tua ini bisa mengeluarkan suara tanpa dibunyikan.
-
Kenapa "Bangbung Hideung" dianggap mistis? Hewan ini memiliki bentuk yang seram, dengan wajah yang memiliki capit besar tajam.
Selain Begu Ganjang, ada jenis Begu lainnya yang dipercaya masyarakat setempat; misalnya Begu Antuk yang disebut bisa membunuh orang seketika (belakangan medis menyebutnya penyakit jantung). Kemudian Begu Nurnur dan Begu Turtur yang membunuh korbannya dengan menggerogoti tubuh (medis menyebutnya sakit gula atau diabetes).
Manusia yang memelihara Begu, itu dalam bahasa Batak disebut Sigumoang. Banyak warga setempat menjadi korban gara-gara dituduh sebagai Sigumoang atau pemelihara Begu Ganjang. Seperti dikisahkan R Situmeang, warga Lubuk Pakam, tentang peristiwa pembakaran satu keluarga hingga tewas pada 15 Mei 2010 silam.
Satu keluarga itu, kata Situmeang, merupakan warga Dusun Buntu Raja Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, yaitu Gibson Simaremare, istrinya Riama br Rajaguguk (65) dan anaknya Lauren Simaremare (35). "Ketiganya tewas dibakar hidup-hidup setelah dituding sebagai pemelihara Begu Ganjang," ujarnya.
Sementara itu, Tiur br Nainggolan yang merupakan istri Lauren Simaremare, kritis setelah ditikam warga. Polisi kemudian menetapkan 55 warga setempat sebagai tersangka dalam aksi penganiayaan ini.
Kasus serupa sebenarnya masih banyak. Orang-orang yang dituduh Sigumoang ini biasanya dianiaya, diusir dari kampung, kemudian rumahnya dirusak atau dibakar.
Seperti dialami warga Desa Aek Raja, Kecamatan Parmonangan, Taput, pada Jumat (11/07). Tertuduh adalah Fernando Manalu (53), Delima br Simanjuntak (50), dan Mikael Manalu (47). Mereka dianiaya karena diduga memelihara Begu Ganjang. Mereka dipukuli hingga babak belur, rumahnya juga dirusak.
Isu Begu Ganjang di Desa Aek Raja itu muncul setelah meninggalnya seorang warga sekitar yang dinilai janggal. Ironisnya, meski aksi kekerasan masih sering terjadi karena isu mistis ini, namun keberadaan Begu Ganjang sendiri belum bisa dibuktikan sampai sekarang.
Fenomena penganiayaan dan pembunuhan manusia akibat Begu Ganjang, ini juga menjadi inspirasi seorang Cerpenis Hotman J Lumban Gaol. Dia menulis cerpen "Sigumoang" dalam buku berjudul: Si Murai dan Orang Gila: Bunga Rampai Cerpen dan Panggung Komunitas.
Dalam cerpen itu Hotman bercerita tentang kisah sedih seorang anak yang kedua orangtuanya dibakar hidup-hidup karena dituduh sebagai Sigumoang atau pemelihara Begu Ganjang. Ingatan si anak itu menyeruak setelah 25 tahun terpendam tatkala melihat berita di televisi ada orang di kampungnya dibakar gara-gara dituduh sebagai Sigumoang, mirip nasib kedua orangtuanya.
Bagaimana menurut anda?
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tawuran maut ini berawal ketika salah satu anggota Geng Pacing Never Die mengadukan kepada temannya telah diserang oleh sekelompok orang dari Geng BOW Blok M.
Baca SelengkapnyaSaat masa penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi.
Baca SelengkapnyaSaat ada hewan ternak mati mendadak, masyarakat iuran untuk membeli hewan ternak tersebut. Kemudian hewan ternak itu disembelih dan dagingnya dibagikan.
Baca SelengkapnyaJoki permainan tong setan berinisial EST ditangkap setelah membakar hidup-hidup rekannya yang merupakan tuyul pada sebuah rumah hantu di wahana Pasar Malam.
Baca SelengkapnyaWarga Kebon Jahe gambir harus ikhlas menerima nasib setelah harta bendanya hangus tak tersisa dilahap si jago merah, Rabu malam kemarin.
Baca SelengkapnyaDua pelaku pembunuhan yang ditangkap berinisial TR dan HH.
Baca SelengkapnyaPembunuhan tersebut dipicu masalah bisnis. Pelaku kesal tak mendapatkan bagi hasil.
Baca SelengkapnyaSaat kebakaran terjadi, pemilik rumah bersama orang tua kedua korban berangkat ke desa lain untuk mengikuti acara adat Tarik Batu.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaTak hanya angker, ini sisi lain Alas Roban yang menarik untuk diketahui.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaSekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca Selengkapnya