Tim SAR Temukan Seluruh Pekerja yang Terseret Arus di Bendungan Pamukkulu Takalar
Merdeka.com - Tim SAR gabungan menemukan pekerja Bendungan Pamukkulu Takalar bernama Sukirman (40) dalam kondisi meninggal dunia seusai terseret arus sungai. Dengan ditemukannya jasad korban meninggal ketiga ini, operasi pencarian ditutup.
Kepala Operasi dan Siaga Basarnas Sulsel Muh Rizal mengatakan, pencarian terhadap pekerja Bendungan Pamukkulu pada hari keempat membuahkan hasil. Korban ketiga atas nama Sukirman akhirnya ditemukan tim SAR gabungan.
"Tim SAR menemukan korban terakhir atas nama Sukirman tadi pagi pukul 10.54 Wita," ujarnya melalui WhatsApp, Jumat (17/3).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa arti kata-kata untuk orang meninggal di SUMUT? Beberapa ucapan ini terdengar sederhana, namun dapat menunjukkan perhatian dan rasa empati dari orang-orang yang sedang berduka cita. Kata-kata ucapan untuk orang meninggal ini juga dapat memberikan dukung dan motivasi bagi keluarga yang ditinggalkan. Dengan pelipur, maka rasa sedih dan beban yang sedang mereka rasakan bisa sedikit berkurang.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Di mana lokasi sumur tempat wanita tua tersebut jatuh? Peristiwa itu terjadi di rumahnya Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
Rizal memaparkan jasad Sukirman ditemukan sekitar 7 kilometer dari arah bendungan Pamukkulu menuju hilir sungai. Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Padjonga Daeng Ngalle Takalar.
"Atas kejadian ini, Basarnas Sulsel menyampaikan duka cita kepada keluarga korban. Dan mengimbau kepada para pekerja bendungan untuk tetap waspada dan memperhatikan kondisi cuaca di sekitar lokasi dengan cepat mencari posisi aman ketika terjadi potensi bahaya," ucapnya.
Sebelumnya, tiga orang pekerja Bendungan Pamukkulu Takalar dilaporkan terseret arus sungai saat bekerja di area bendungan pada Selasa (14/3). Saat itu terjadi hujan di hulu sungai dan muka air naik. Ketiga pekerja sempat berusaha mengevakuasi diri, namun tetap terseret arus dan dinyatakan hilang.
Tim SAR gabungan yang berada di lokasi melakukan pencarian menemukan dua korban pada Rabu (15/3) atas nama Slamet Mulyono (38) di area bendungan dan Eko Priyono (33) sejauh 3 kilometer dari bendungan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi dilakukan isekitar pukul 09.55 WIT setelah Heli PK DAM selesai pencarian sortie 1 dan mendarat di PNE.
Baca SelengkapnyaBasarnas Cianjur Jawa Barat bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi jasad operator alat berat Maman alias Ujang (31).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua korban, JM (73) dan ST (60), membersihkan sumur milik tetangganya pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKejadian ini dimulai ketika dua pria memasuki sumur yang tidak terpakai untuk mengambil potongan bambu yang tersimpan di dalamnya.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir itu bernama Siska Afrina (22) asal Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaTim masih mencari korban lain yang diperkirakan tersisa satu orang
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca Selengkapnya