Ungkap Kasus Penipuan Online, Polda Metro Jaya Amankan 91 WNA Asal China
Merdeka.com - Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus penipuan online yang melibatkan WNA asal China. Dalam kasus ini, polisi mengamankan 91 orang WNA asal China di tujuh lokasi yang berada di Jakarta.
"Kita melakukan penangkapan 91 orang di tujuh lokasi, dari tujuh lokasi itu enam lokasi kita dapat barbuk berupa hp, komputer, laptop. Dan pada satu titik di daerah kembangan kita hanya temukan barbuk saja," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono di Polda Metro Jaya, Selasa (26/11).
Gatot menyampaikan penindakan dilakukan berdasarkan informasi yang didapat dari kepolisian China. Di mana di Indonesia ada penipuan yang dilakukan oleh WNA asal China yang melakukan aksinya.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
"Kita melakukan penindakan karena dua minggu lalu mendapat info dari teman-teman polisi China dan Kedubes China bahwa di Indonesia ada tindakan atau pelaku kejahatan WNA China yang korbannya ada di China," ujarnya.
Modus Penipuan WNA China
Dalam melakukan modusnya kelompok ini berpura-pura berperan sebagai Polisi, Jaksa dan juga Banker. Mereka sudah mengetahui latar belakang korban dan mengiming-imingi korban dapat menangani masalah yang sedang korban alami.
"Modusnya mereka seolah-olah menjadi seorang Polisi, Jaksa, Banker yang korbannya ada di China, mereka tau siapa korbannya-korbannya. Korbannya punya masalah dan membayar kepada kelompok ini. Uangnya diambil, mereka menghilang," jelas Gatot.
Dia mengatakan ada perbedaan penipuan kali ini dengan sebelumnya, yaitu pada penipuan sebelumnya WNA asal China hanya mengaku-ngaku berperan sebagai Polisi atau Jaksa, namun kali ini ada yang berperan sebagai Banker.
"Yang Banker menawari investasi. Dari investigasi sementara kerugian mencapai 36 Miliar rupiah. Saat ini kepolisian sedang koordinasi dengan imigrasi untuk menangani pelaku-pelaku kejahatan ini," tutup Gatot.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otaki Penipuan Online dengan Korban 800 Orang, WN China Ditangkap Bareskrim
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca Selengkapnyaberdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaPengungkapan itu dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2024.
Baca Selengkapnyapihaknya akan berkoordinasi dengan Divhubinter Mabes Polri untuk mengejar bandar-bandar judi.
Baca SelengkapnyaWN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku diberi upah 15 juta per bulan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaBuronan interpol asal China tersebut diduga menipu ribuan korbannya melalui skema ponzi.
Baca SelengkapnyaTersangka SZ terlibat dalam kasus penipuan online berkedok like dan subscribe pada konten tertentu.
Baca SelengkapnyaPria itu berinisial YZ masuk daftar Red Notice Interpol sejak 3 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaDua tersangka berinisial WJ (43) dan WC (41) ditangkap saat sedang santap malam di sebuah restoran kawasan Pluit, Jakarta Utara pada Jumat (29/9).
Baca Selengkapnya