Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Samarinda Terlibat Sindikat Perdagangan Satwa Internasional di Medsos

Warga Samarinda Terlibat Sindikat Perdagangan Satwa Internasional di Medsos Ungkap Kasus Jual Beli Satwa Khas Kalimantan Lewat Medsos. ©2020 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merdeka.com - S (32), warga Samarinda, Kalimantan Timur, dibekuk tim SPORC Brigade Enggang Balai Gakkum KLHK wilayah Kalimantan, beserta barang bukti 6 satwa burung khas Kalimantan, yang diperjualbelikan di media sosial. Diduga, S terlibat perdagangan satwa internasional.

Penangkapan S dilakukan Selasa (9/6) sore kemarin, sekira pukul 16.00 Wita. Dia terendus, memperjualbelikan satwa burung khas Kalimantan melalui media sosial, sebagaimana informasi masyarakat.

"Kita amankan tersangka, dengan barang bukti 5 burung Rangkong atau enggang, dan 1 burung elang," kata Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Kalimantan Subhan, dalam penjelasan dia di kantornya, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Rabu (10/6).

Subhan menerangkan, utamanya burung Rangkong, memang banyak menjadi incaran, menyusul tingginya permintaan pasar, sehingga mengancam populasi satwa dilindungi Undang-undang itu, di hutan Kalimantan.

"Kalau tidak ada upaya sungguh-sungguh menyelamatkan, kedepan burung Rangkong akan cuma jadi cerita. Rangkong ini, di Kalimantan Barat jadi maskot. Di sini (Kaltim dan Kaltara) adalah jenis jambul hitam. Jadi, ini adalah satwa khas Kalimantan," ujar Subhan.

Koordinator Polhut PPNS BKSDA Kalimantan Timur Suryadi menerangkan, tersangka S, dijerat dengan dengan UU No 05/1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam.

"Lima burung Rangkong ini, 1 betina dan 4 jantan. Sebarannya ada di semenanjung Malaysia, hingga Kalimantan," terang Subhan.

"Kalau elang laut dada putih, juga dilindungi. Ini tersebar di Filipina, Asia, Indonesia, dan Australia, di wilayah tepi pantai. Burung ini, dari estetikanya, utama burung Rangkok, berharga mahal karena paruhnya. Jadi, ada kemungkinan dijual ke China. Kalau burung hidup, biasanya dipelihara," ungkap Subhan.

Dalam kesempatan itu juga terungkap, burung itu didatangkan dari hutan di kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Tersangka S, membeli dari pemasoknya di Kutai Timur seharga Rp750.000, dan dijual lagi Rp1 juta, untuk harga pembeli di Kalimantan. Sementara burung elang, didapat dari Kalimantan Selatan. Dugaan S terlibat perdagangan internasional sedang didalami.

"Burung ini terancam punah. Peran burung Rangkong ini sangat penting, sebagai regenerasi hutan secara alami karena menyebarkan biji. Kalau punah, regenerasi hutan berjalan lambat," sebut Subhan menambahkan.

"Paling diincar adalah paruh burung Rangkong, untuk obat-obatan penyembuh batu ginjal, jantung, gangguan hati, paru-paru basah sampai netralisir racun. Rangkong, biasa diekspor ke Cina, karena dipercaya datangkan keberuntungan. Lima tahun lalu, burung Rangkong ini bisa dihargai Rp5 juta untuk paruhnya. Yang jelas, kasus ini sedang dikembangkan terus," demikian Subhan.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengintip Sepak Terjang Sindikat Penjualan Hewan Dilindungi yang Ditangkap di Garut
Mengintip Sepak Terjang Sindikat Penjualan Hewan Dilindungi yang Ditangkap di Garut

Hewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.

Baca Selengkapnya
25 Burung Langka Dilepasliarkan ke Habitatnya di Papua dan Maluku
25 Burung Langka Dilepasliarkan ke Habitatnya di Papua dan Maluku

BKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.

Baca Selengkapnya
Hanya di Ladang Kelapa Sawit, Pria Ini Menemukan Burung Sempidan Biru kalimantan yang Tampil Eksotis Banyak Diburu Orang
Hanya di Ladang Kelapa Sawit, Pria Ini Menemukan Burung Sempidan Biru kalimantan yang Tampil Eksotis Banyak Diburu Orang

Momen seorang youtuber menemukan seekor Burung Sempedan Biru di tengah hutan.

Baca Selengkapnya
Kompoltan Penjual Akun WhatsApp ke China Dibongkar, Omzet Rp5 Juta Per Hari
Kompoltan Penjual Akun WhatsApp ke China Dibongkar, Omzet Rp5 Juta Per Hari

Akun WA itu terhubung dengan nomor ponsel yang sudah teregister atas nama orang lain.

Baca Selengkapnya
Kandang Kambing di Situbondo Ini Bikin Heran Warganet, di Dalamnya Ada 'Zebra' sampai 'Singa'
Kandang Kambing di Situbondo Ini Bikin Heran Warganet, di Dalamnya Ada 'Zebra' sampai 'Singa'

Pria ini menyebut kandang kambingnya sebagai kebun binatang.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Terbaru Kasus Penyelundupan Ratusan Anjing di Solo, Satu Ekor Dihargai Rp350 Ribu
4 Fakta Terbaru Kasus Penyelundupan Ratusan Anjing di Solo, Satu Ekor Dihargai Rp350 Ribu

Anjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik

Baca Selengkapnya
Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan jadi Incaran Pemburu Liar
Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan jadi Incaran Pemburu Liar

Hutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.

Baca Selengkapnya
Promosikan Judi Online, 6 Influenser Bali Jadi Tersangka
Promosikan Judi Online, 6 Influenser Bali Jadi Tersangka

Para tersangka tidak ditahan karena umumnya merupakan wanita. Bahkan ada yang mempunyai bayi,

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap Sindikat Penjualan Bayi Melalui Sosmed di Depok, Satu Anak Rp45 Juta
Polisi Ungkap Sindikat Penjualan Bayi Melalui Sosmed di Depok, Satu Anak Rp45 Juta

Jika ada yang mau menjual bayi maka akan diberikan sejumlah uang. Kisarannya antara Rp 10-15 juta yang dijual di Bali.

Baca Selengkapnya
Hanya Ada 7 di Pulau Jawa, Ini Fakta Kambing Unik Bertanduk 5 di Bogor
Hanya Ada 7 di Pulau Jawa, Ini Fakta Kambing Unik Bertanduk 5 di Bogor

Kambing bertanduk lima ini hanya akan dilepas pemiliknya saat ada yang berani membayar Rp15 juta

Baca Selengkapnya
Mencari Kicauan Elang Bondol di Pusat Keramaian
Mencari Kicauan Elang Bondol di Pusat Keramaian

Perdagangan satwa lindung masih sering ditemui di pasar burung.

Baca Selengkapnya
Keunikan Motif Batik Sojiwan, Terinspirasi dari Relief Candi
Keunikan Motif Batik Sojiwan, Terinspirasi dari Relief Candi

Pencetusan motif batik ini merupakan bentuk usaha pelestarian relief binatang di Candi Sojiwan yang luntur tergerus arus zaman

Baca Selengkapnya