LSI Denny JA sebut Airlangga, Moeldoko, TGB potensial jadi cawapres Jokowi
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait sosok potensial menjadi pendamping Joko Widodo (Jokowi) sebagai Cawapres di Pilpres 2019.
Peneliti LSI Adjie Alfaraby menilai, ketika petahana presiden memilih calon wakil presiden, elektabilitas sang calon wakil presiden tak lagi menjadi pertimbangan utama. Contohnya saat Boediono dalam Pemilu Presiden 2019. Boediono dipilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai cawapres meski dari sisi elektabilitas, saat itu posisi Boediono sangat rendah.
"Ketika elektabilitas capres sudah tinggi, pertimbangan elektabilitas bukan lagi hal utama. LSI Denny JA mengembangkan indeks kelayakan cawapres," kata Adjie dalam siaran pers, Selasa (15/5).
-
Siapa yang menilai elektabilitas PSI? Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
Dia menjelaskan ada enam kriteria menjadi indikatornya. Di samping elektabilitas, indikator lain adalah dukungan partai, kemampuan memerintah, akomodasi kelompok politik, kesesuaian personaliti dengan capres yang bersangkutan dan kemampuan membawa dana kampanye.
Setiap indikator diberi nilai 1 sampai 10. Semakin tinggi skor semakin baik sang calon wapres. LSI lalu mengundang 30 panelis untuk memberikan penilaian ahli dan skor. Dibuatkan nilai rata rata dari skor itu.
"Hasilnya cukup menarik. Untuk calon wapres Jokowi, dibagi ke dalam tiga latar belakang. Jika latar belakangnya partai politik, Airlangga Hartarto dari Golkar di rangking satu. Ia diikuti oleh Budi Gunawan dan Puan Maharani dari PDIP." katanya.
Jika latar belakang militer, Moeldoko mendapatkan skor tertinggi diikuti oleh Agus Harimurti Yudhoyono, dan Gatot Nurmantyo. Jika latar belakang tokoh Islam, skor tertinggi diraih TGB Zainul Majdi, diikuti Muhaimin Iskandar dan Romahurmuziy.
"Sementara, jika capresnya Prabowo, skor indeks kelayakan wapres tertinggi adalah Ahmad Heryawan, Muhaimin Iskandar, TGB Zainul Majdi," katanya.
Jika Gatot Nurmantyo yang menjadi capres, indeks skor kelayakan cawapres tertinggi adalah Muhaimin Iskandar, diikuti Agus Harimurti Yudhoyono dan Ahmad Heryawan.
LSI Denny JA juga menemukan Jokowi tetap sebagai capres tertinggi dengan elektabilitas 46 persen. Namun ditemukan 5 alasan yang dapat membuat elektabilitas Jokowi goyah. Antara lain isu Tenaga Kerja Asing, ketidakpuasan ekonomi terutama isu lapangan kerja dan Islam Politik.
Survei LSI Denny JA dilakukan tanggal 28 April-5 Mei 2018. Total responden di 34 provinsi, sebanyak 1200. Wawancara tatap muka dengan margin of error 2,9 persen.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faktor kesukaan masyarakat berdampak pada elektabilitas Anies.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaSurvei Poltracking Indonesia dilaksanakan pada tanggal 8-14 September 2024 dengan wawancara tatap muka langsung terhadap 1200 responden.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA merilis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan teratas dengan 42,9%.
Baca SelengkapnyaPrabowo tetap teratas mengungguli Ganjar dan Anies meski alami penurunan elektabilitas.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta melampaui tokoh lainnya yakni mencapai 29,8 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun survei yang dilakukan pada awal Desember 2023
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi hasil survei Ahmad Luthfi-Taj Yasin (Luthfi-Yasin) yang kalah dari pasangan calon Andika-Hendi
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi tidak termasuk dalam daftar orang-orang yang dilarang terlibat kampanye.
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka menanggapi hasil survei LSI Denny JA yang menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran di atas 50%.
Baca Selengkapnya