Politikus Gerindra: Teman Ahok hanya pekerja yang diuber target
Merdeka.com - Beberapa mantan relawan Teman Ahok mengungkapkan cara mereka mengumpulkan KTP termasuk dengan memanipulasi data. Mereka juga mengaku dibayar berdasarkan target jumlah KTP yang ditetapkan.
Menanggapinya, anggota Komisi III DPR RI Sufmi Dasco Ahmad berpendapat, sebagai ormas yang dari awal berteriak soal independensi dan voluntarism (azas kesukarelaan), Teman Ahok nyatanya hanyalah sekumpulan orang-orang bayaran yang bekerja untuk agenda Cyrus Network sebagai konsultan politik.
Dirinya bahkan menganggap bahwa orang-orang bayaran yang tergabung dalam Teman Ahok itu hanyalah korban dari kepolosan politik anak muda, yang sedang heboh dengan fanatisme terhadap Ahok.
-
Siapa yang bantu Pejuang Rejeki? Sebagai Brand Ambassador NEO rheumacyl, Andre Taulany menyampaikan keprihatinannya terhadap toko tradisional yang sudah berdiri lama secara turun-temurun tapi kondisinya sering terlihat kurang layak dan membuat tidak nyaman pelanggan yang datang.
-
Siapa yang menerima sumbangan? Meta, perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengumumkan sumbangan sebesar USD1 juta atau Rp 15 Miliar untuk dana pelantikan presiden terpilih Donald Trump.
-
Apa yang dilakukan sukarelawan Indonesia? Ada sekitar 50 orang sukarelawan. Para Sukarelawan Indonesia itu Dipersenjatai & Dilatih Tentara Mesir
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
-
Siapa yang membantu Mbah Soiman? Saat mengunjungi Mbah Soiman, tim kanal YouTube Jejak Richard menyalurkan bantuan dari seorang donatur yang berasal dari Inggris.
-
Siapa yang terlibat dalam penyaluran bantuan? Dalam penyaluran bantuan, Insan BRILian (pekerja BRI) saling bahu membahu untuk turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak
"Teman Ahok hanya korban. Mereka itu hanya pekerja yang diuber target, dan harus menggunakan segala cara untuk memenuhi target tersebut agar bisa terus bekerja," ujar Sufmi kepada merdeka.com, Rabu (22/6).
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai adanya dugaan aliran dana dari pengembang reklamasi ke Cyrus Network dan Teman Ahok tersebut, Sufmi mengaku enggan mengomentarinya lebih jauh untuk saat ini.
"Itu yang saya tangkap dari konfrensi pers eks Teman Ahok siang tadi," pungkasnya.
Diketahui, sejumlah orang yang mengaku merupakan bekas relawan dari Teman Ahok, membeberkan sejumlah rahasia besar dari ormas yang selalu mengaku independen dan bersih dalam mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersebut.
Mereka membeberkan rahasia bahwa sebenarnya tak ada istilah 'relawan' karena semua partisipan Teman Ahok itu digaji, kebohongan-kebohongan pengumpulan KTP tiap wilayah hanya karena ada bonus Rp 500 ribu untuk setiap korwil yang mencapai target, bahkan sampai pengakuan dana Rp 2,5 miliar yang menjadi biaya operasional Teman Ahok, yang selama ini mengklaim bahwa semua pemasukannya hanya dari hasil jualan kaos.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman meminta tidak ada pihak mengadu domba antara TKN dan relawan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, para relawan membuat atribut dengan biaya sendiri. Sudirman mengatakan, jika dijumlah nilainya begitu besar.
Baca SelengkapnyaWaketum Gerindra Habiburokhman: Jangan Adu Domba Relawan dengan TKN
Baca SelengkapnyaSudirman Said mengakui, kucuran dana ke AMIN tak sebesar ke pasangan capres-cawapres lain.
Baca SelengkapnyaMegawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi
Baca Selengkapnya'Ajudan Pribadi' ditangkap polisi atas kasus dugaan penipuan atas penawaran mobil jenis Toyota Land Cruiser senilai Rp1,3 miliar. Korban merupakan teman dekatnya berinisial AL. Ajudan Pribadi dikenal dekat pejabat, artis dan hidup mewah. Namun dulunya dia
Baca SelengkapnyaSudirman mengartikan dukungan itu sebagai tenaga tabungan.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN mengajak kubu pasangan capres lain untuk naik kelas.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka ini merupakan hasil pengembangan kepolisian setelah menangkap oknum pegawai Imigrasi inisial AH.
Baca SelengkapnyaCo-captain Timnas Pemenangan AMIN, Sudirman Said mengungkapkan Jusuf Kalla tidak bergabung dengan Timnas AMIN hingga dana kampanye.
Baca SelengkapnyaIkhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca Selengkapnya