Steve Christian: Emtek, SCTV, Indosiar dan KLY netral di Pemilu 2019
Merdeka.com - CEO Kapanlagi Youniverse, Steve Christian menegaskan, Emtek dengan seluruh anak perusahannya mengambil sikap netral dalam Pemilu 2019. Perusahaan medianya tidak akan mengarahkan pemikiran masyarakat untuk tujuan kelompok tertentu, termasuk politik praktis.
"Itu yang bahaya. Dulu salah satu stasiun televisi tidak netral, membela kelompok tertentu. Kita di Emtek, SCTV, Indosiar dan KLY, semua yang ada digrup, memilih netral. Kita mau supaya kita bisa memberitakan yang benar, itu yang kita cari. Karena buat kita, kita bukan mau membela kelompok orang lain," kata Steve Christian di EMTEK Goes to Campus 2018 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (27/9).
"Kita hanya mau ada di industri ini untuk memberitakan sesuatu yang benar, kita mendapatkan penghasilan untuk biaya operasional untuk memberi penghasilan semua orang di perusahaan ini. Kalau kita mau pakai power itu bisa, tapi kita tidak mau makai itu," sambungnya.
-
Siapa yang diminta untuk bersikap netral dalam Pilpres 2024? Kedudukan Polri berada di bawah Presiden. Ari meminta institusi kepolisian untuk menjaga kehormatan, profesionalitas, dan integritas, sebagaimana diamanahkan oleh konstitusi, peraturan perundang-undangan, dan kode etik profesi.
-
Kenapa TNI harus netral di Pilkada? Harga mati bahwa TNI itu netral, sehingga seluruh prajurit TNI, khususnya dari matra darat itu diminta menjaga netralitas, termasuk saat menggunakan medsos untuk lebih berhati - hati dan bijak,' tegas mantan Danrem 152 Baabullah itu.
-
Kenapa TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas selama pemilu? Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini.
-
Siapa yang mendukung tujuan pemilu? Menurut Parulian Donald, tujuan pemilu adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya dalam pemerintahan serta untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Siapa yang menyatakan Indonesia netral? Pada tahun 1948, presiden pertama Indonesia, Ahmad Sukarno, menciptakan istilah 'bebas dan aktif' untuk menggambarkan kebijakan luar negeri negara ini.
Pernyataan Steve disampaikan saat sesi tanya jawab tentang opini media sebesar KLY yang dapat mempengaruhi pikiran masyarakat. Kata Steve, sebuah berita atau pesan tidak bisa dibantah sangat mungkin mempengaruhi orang lain.
Namun Steve, dalam presentasinya, juga menyampaikan adanya pergeseran velue sebuah headline news. Kata Steve, headline atau halaman depan media cetak di masa lalu nyaris sama satu media dengan yang lain.
"Karena memang dipikirkan oleh pemikir-pemikir media, orang-orang yang tahu dan bekerja di media. Karena pendidikan mereka sama, sudut pandang sama, kepentingan sama untuk kepentingan bersama. Kira-kira headline itu mirip," jelasnya.
"Tapi hari ini, tidak seperti itu. Headline turun valuenya. Kita cenderung membaca berita yang bombastis dibanding yang punya publik interest. Jadi kita lebih tidak tahu apa yang terjadi," katanya.
Kata Steve, perkembangan dunia informasi yang diawali dari koran atau media cetak sebelum kemudian bergeser radio, televisi dan situs berita internet. Semua berita dibuat oleh para profesional yakni jurnalis yang menekuni bidangnya yang mengetahui etika memberitakan suatu peristiwa.
Namun bersamaan muncul personal yang aktif di media sosial seperti Instagram, Facebook dengan membuat konten sendiri dengan berbagai latar belakang dan sudut pandang.
"Konten yang Profesional dan Personel sudah mix jadi satu. Nah yang personal ini akan sulit sekali dipertanggungjawabkan. Tinggal kita mau percaya yang mana," terangnya.
Hari ini, kata Steve, peran media semakin berkurang, karena munculnya media-media lain yang dibuat oleh orang-orang atau personal. Media itu dibuat bukan oleh profesional yang tujuannya praktis, yakni mempengaruhi teman-temannya.
"Kita lihat sekarang, berapa banyak komen di media itu. Kebanyakan komen itu dipakai untuk kepentingan tertentu, mereka tulis komen sebanyak-banyaknya untuk mencaci maki orang lain. Ya itu tujuannya apa? Kalau ada komen yang menyerang Pak Jokowi tentu tujuannya untuk memenangkan yang sebelah, kalau ada orang yang mencela Pak Prabowo tentu jelas tujuannya untuk memenangkan yang sebelah, selalu seperti begitu," jelasnya.
"Ini yang kita lihat dengan kejadian di AS, power sosial media sedemikian besarnya, kalau kita tidak bertanggung jawab menggunakannya bisa fatal," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhammadiyah tak terlibat timses mana pun di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas prajurit.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menegaskan tetap netral di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM tidak akan mentoleransi PNS yang aktif berpolitik mendukung salah satu calon presiden atau wakil presiden 2024.
Baca SelengkapnyaAgus menegaskan tidak segan menindak siapapun prajurit aktif baik secara pidana ataupun hukuman disiplin bila ketahuan tidak menjaga netralitasnya dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaAndika mengakui, tekanan terhadap aparat negara agar membantu salah satu calon tertentu pasti ada.
Baca SelengkapnyaSugeng mengimbau para pihak tidak serta-merta menuding Polri tidak netral.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca SelengkapnyaNorma NU sebagai organisasi dan lembaga pun tegas tidak mengizinkan sikap memberikan dukungan
Baca SelengkapnyaCak Imin mendukung komitmen TNI netral di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPihaknya tidak akan segan menindak siapa saja jajaran Korps Adhyaksa yang kedapatan tidak netral.
Baca SelengkapnyaMereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini
Baca Selengkapnya