Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Steve Christian: Emtek, SCTV, Indosiar dan KLY netral di Pemilu 2019

Steve Christian: Emtek, SCTV, Indosiar dan KLY netral di Pemilu 2019 CEO Kapanlagi Youniverse Steve Christian di EGTC. ©2018 Liputan6.com/JohanTallo

Merdeka.com - CEO Kapanlagi Youniverse, Steve Christian menegaskan, Emtek dengan seluruh anak perusahannya mengambil sikap netral dalam Pemilu 2019. Perusahaan medianya tidak akan mengarahkan pemikiran masyarakat untuk tujuan kelompok tertentu, termasuk politik praktis.

"Itu yang bahaya. Dulu salah satu stasiun televisi tidak netral, membela kelompok tertentu. Kita di Emtek, SCTV, Indosiar dan KLY, semua yang ada digrup, memilih netral. Kita mau supaya kita bisa memberitakan yang benar, itu yang kita cari. Karena buat kita, kita bukan mau membela kelompok orang lain," kata Steve Christian di EMTEK Goes to Campus 2018 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (27/9).

"Kita hanya mau ada di industri ini untuk memberitakan sesuatu yang benar, kita mendapatkan penghasilan untuk biaya operasional untuk memberi penghasilan semua orang di perusahaan ini. Kalau kita mau pakai power itu bisa, tapi kita tidak mau makai itu," sambungnya.

Pernyataan Steve disampaikan saat sesi tanya jawab tentang opini media sebesar KLY yang dapat mempengaruhi pikiran masyarakat. Kata Steve, sebuah berita atau pesan tidak bisa dibantah sangat mungkin mempengaruhi orang lain.

Namun Steve, dalam presentasinya, juga menyampaikan adanya pergeseran velue sebuah headline news. Kata Steve, headline atau halaman depan media cetak di masa lalu nyaris sama satu media dengan yang lain.

"Karena memang dipikirkan oleh pemikir-pemikir media, orang-orang yang tahu dan bekerja di media. Karena pendidikan mereka sama, sudut pandang sama, kepentingan sama untuk kepentingan bersama. Kira-kira headline itu mirip," jelasnya.

"Tapi hari ini, tidak seperti itu. Headline turun valuenya. Kita cenderung membaca berita yang bombastis dibanding yang punya publik interest. Jadi kita lebih tidak tahu apa yang terjadi," katanya.

Kata Steve, perkembangan dunia informasi yang diawali dari koran atau media cetak sebelum kemudian bergeser radio, televisi dan situs berita internet. Semua berita dibuat oleh para profesional yakni jurnalis yang menekuni bidangnya yang mengetahui etika memberitakan suatu peristiwa.

Namun bersamaan muncul personal yang aktif di media sosial seperti Instagram, Facebook dengan membuat konten sendiri dengan berbagai latar belakang dan sudut pandang.

"Konten yang Profesional dan Personel sudah mix jadi satu. Nah yang personal ini akan sulit sekali dipertanggungjawabkan. Tinggal kita mau percaya yang mana," terangnya.

Hari ini, kata Steve, peran media semakin berkurang, karena munculnya media-media lain yang dibuat oleh orang-orang atau personal. Media itu dibuat bukan oleh profesional yang tujuannya praktis, yakni mempengaruhi teman-temannya.

"Kita lihat sekarang, berapa banyak komen di media itu. Kebanyakan komen itu dipakai untuk kepentingan tertentu, mereka tulis komen sebanyak-banyaknya untuk mencaci maki orang lain. Ya itu tujuannya apa? Kalau ada komen yang menyerang Pak Jokowi tentu tujuannya untuk memenangkan yang sebelah, kalau ada orang yang mencela Pak Prabowo tentu jelas tujuannya untuk memenangkan yang sebelah, selalu seperti begitu," jelasnya.

"Ini yang kita lihat dengan kejadian di AS, power sosial media sedemikian besarnya, kalau kita tidak bertanggung jawab menggunakannya bisa fatal," pungkasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Muhammadiyah Tegaskan Netral, Bantah Klaim Ikut Kawal Suara AMIN di Pilpres 2024
Muhammadiyah Tegaskan Netral, Bantah Klaim Ikut Kawal Suara AMIN di Pilpres 2024

Muhammadiyah tak terlibat timses mana pun di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kasad Jenderal TNI Maruli Tegaskan Prajurit Netral di Pemilu 2024
Kasad Jenderal TNI Maruli Tegaskan Prajurit Netral di Pemilu 2024

Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas prajurit.

Baca Selengkapnya
Komisi III: Sejauh Ini Kejaksaan Agung Netral di Pemilu 2024
Komisi III: Sejauh Ini Kejaksaan Agung Netral di Pemilu 2024

Kejaksaan Agung menegaskan tetap netral di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Jaga Netralitas, PNS Kementerian ESDM Dilarang Like dan Share Postingan Kampanye di Sosial Media
Jaga Netralitas, PNS Kementerian ESDM Dilarang Like dan Share Postingan Kampanye di Sosial Media

Kementerian ESDM tidak akan mentoleransi PNS yang aktif berpolitik mendukung salah satu calon presiden atau wakil presiden 2024.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto ke Prajurit: Kalau Mau Berpolitik Praktis, Keluar Dari TNI!
Jenderal Agus Subiyanto ke Prajurit: Kalau Mau Berpolitik Praktis, Keluar Dari TNI!

Agus menegaskan tidak segan menindak siapapun prajurit aktif baik secara pidana ataupun hukuman disiplin bila ketahuan tidak menjaga netralitasnya dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya
Andika Perkasa: Aparat Milik Negara, Bukan Paslon Tertentu
Andika Perkasa: Aparat Milik Negara, Bukan Paslon Tertentu

Andika mengakui, tekanan terhadap aparat negara agar membantu salah satu calon tertentu pasti ada.

Baca Selengkapnya
IPW: Usulan Panja Netralitas Polri Tidak Diperlukan
IPW: Usulan Panja Netralitas Polri Tidak Diperlukan

Sugeng mengimbau para pihak tidak serta-merta menuding Polri tidak netral.

Baca Selengkapnya
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.

Baca Selengkapnya
Ketum PBNU Akui Banyak Didekati Parpol dan Capres: Saya Kira Sekarang Sudah Kapok
Ketum PBNU Akui Banyak Didekati Parpol dan Capres: Saya Kira Sekarang Sudah Kapok

Norma NU sebagai organisasi dan lembaga pun tegas tidak mengizinkan sikap memberikan dukungan

Baca Selengkapnya
TNI Buat 11 Larangan di Pemilu 2024, Cak Imin: Jangan Cuma Petinggi, Tapi Seluruh Prajurit
TNI Buat 11 Larangan di Pemilu 2024, Cak Imin: Jangan Cuma Petinggi, Tapi Seluruh Prajurit

Cak Imin mendukung komitmen TNI netral di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kejagung: Kalau Ada Jaksa atau Pegawai Kejaksaan Tidak Netral di Pilkada akan Kita Jewer
Kejagung: Kalau Ada Jaksa atau Pegawai Kejaksaan Tidak Netral di Pilkada akan Kita Jewer

Pihaknya tidak akan segan menindak siapa saja jajaran Korps Adhyaksa yang kedapatan tidak netral.

Baca Selengkapnya
Harus Lebih Bijak, Begini Cara TNI dan Polri di Jateng Jaga Netralitas Selama Pemilu
Harus Lebih Bijak, Begini Cara TNI dan Polri di Jateng Jaga Netralitas Selama Pemilu

Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini

Baca Selengkapnya