TKN Klaim Temukan Politik Uang Simbol Dua di Jabar dan Jatim
Merdeka.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto mengaku menemukan politik uang yang terindikasi dilakukan oleh kubu pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dia menyebut politik uang tersebut banyak ditemukan di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Dia menduga politik uang itu dilakukan oleh kubu paslon nomor urut 02 lantaran ditemukan simbol dua. Nilai uangnya sejumlah Rp 200 ribu.
"Kami terima bentuk-bentuk kecurangan 25 ribu (laporan). Termasuk di dalamnya ada money politics, praktik money politics yang juga dilakukan secara masif dengan simbol 2, simbol 2 itu dua ratus ribuan. Kami temukan itu di Jabar, di Jatim," kata Hasto di Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat, Kamis (25/4).
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Bagaimana modus korupsi Bansos Jokowi? 'Modusnya sama sebenernya dengan OTT (Juliari Batubara) itu. (Dikurangi) kualitasnya,' ucap Tessa.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi Pilgub Jateng? 'Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh,' imbuh dia.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
Kubu Jokowi mempertimbangkan akan melaporkan temuan tersebut. Hasto menuturkan bisa membuat laporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau sebagai data jika dilakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
"Ya kami siapkan mana yang bisa diproses laporan Bawaslu, mana juga untuk menghadapi sengketa di Mahkamah Konstitusi," ujarnya.
Hasto turut mengomentari usulan Waketum Gerindra Fadli Zon membentuk Pansus kecurangan Pemilu. Menurut Sekjen PDIP itu, wacana itu cocok untuk mengusut internal Gerindra yang tertangkap politik uang.
"Jadi yang dimaksudkan pak Fadli Zon mungkin untuk internal Gerindra. Karena banyak yang tertangkap money politics," pungkasnya.
Soal tudingan politik uang juga diungkit oleh kubu pasangan calon presiden nomor urut 02. Sekretaris DPD Gerindra Jawa Tengah Sriyanto Saputro, menyebut politik uang masif banyak ditemukan di Jawa Tengah. Dia menuding hal itu yang membuat paslon nomor urut 01 di sana.
Sriyanto mengatakan, saat ini dirinya tengah mengumpulkan bukti-bukti kecurangan di Jawa Tengah. Saat ini tim tengah bekerja mengumpulkan hal tersebut untuk segera ditindaklanjuti.
"Termasuk dugaan money politics gila-gilaan. Ada juga seperti yang terjadi di Boyolali nyoblosi surat suara, kemudian yang lain ada rekapan salah entry data, tapi yang paling besar, tapi kami belum bisa menyimpulkan, banyak info adanya serangan fajar," jelas Sri kepada merdeka.com.
Dia melihat ada dugaan money politics yang sangat masif terjadi di Jawa Tengah. Dia tak menyebut angkanya, tapi menurutnya, politik uang yang dilakukan di Jateng tidak masuk akal.
"Hampir merata (terjadi politik uang), bukan kita cari kambing hitam, tapi fakta kami dapat seperti sangat masif terjadi. Itu istilahnya untuk memikirkan saja kami enggak mampu, baru kali ini selama pemilu terjadi yang seperti ini," terang Sri.
Terkait tuduhan tersebut, Sri menegaskan, pihaknya kini tengah mengumpulkan bukti-bukti adanya berbagai kecurangan. Bahkan, kata dia, caleg-caleg dari Partai Gerindra, tak mampu melawan money politics yang terjadi tersebut.
"Caleg kami tidak berdaya, akan kita dalami informasi itu," tutup dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.
Baca SelengkapnyaBawaslu provinsi sudah membahasnya dengan KPID dan KPU.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaDiduga transaksi keuangan itu untuk kepentingan penggalangan suara.
Baca SelengkapnyaAirlangga menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas
Baca SelengkapnyaPPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.
Baca SelengkapnyaDana itu diduga untuk penggalangan suara pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaUang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, suara masyarakat Jateng memang layak diperhitungkan.
Baca SelengkapnyaDalam video disebutkan kejadiannya terjadi di Desa Sukarami, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan pada Kamis (10/10).
Baca SelengkapnyaChico meyebut maraknya money politic tidak ditindak tegas dan justru dibiarkan tumbuh subur.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, jika benar ada pelanggaran harus segera ditindak.
Baca Selengkapnya