Ini 6 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Melakukan Masturbasi
Pada saat seseorang sedang melakukan masturbasi, kenali sejumlah kondisi yang terjadi pada tubuh:
Masturbasi sering kali dianggap sebagai topik tabu, padahal kenyataannya, aktivitas ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Banyak ahli merekomendasikan agar orang dewasa belajar bagaimana melakukan masturbasi untuk memahami tubuh mereka sendiri, mengurangi ketergantungan pada pasangan untuk mendapatkan kepuasan seksual, serta sebagai cara efektif menghilangkan stres.
Namun, apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh saat seseorang melakukan masturbasi?
-
Kenapa pria lebih sering masturbasi? Salah satu alasan utama mengapa pria lebih sering masturbasi dibanding wanita adalah adanya stigma sosial yang masih melekat pada seksualitas wanita.
-
Kenapa masturbasi berlebihan bisa berdampak negatif? Ketika dorongan ini menjadi sulit dikendalikan, bisa menimbulkan rasa malu, keterasingan, bahkan gangguan emosional.
-
Kenapa pria sulit ereksi setelah masturbasi? Hal ini disebabkan oleh lonjakan hormon prolaktin setelah orgasme, yang menurut penelitian yang diterbitkan di International Journal of Impotence Research, terkait dengan kesulitan dalam mempertahankan ereksi atau ejakulasi.
-
Apa yang terjadi pada vagina saat berhubungan? Pada saat berhubungan seks, miss v akan secara alami melumasi bersamaan dengan otot-ototnya yang mengembang untuk menampung penis maupun mainan seks. Setelah aktivitas seks selesai, miss v akan secara otomatis dan alami kembali pada bentuk semula seperti saat sebelum berhubungan seks.
-
Bagaimana klitoris bekerja? Ketika klitoris mendapat stimulasi, saraf-saraf di sekitarnya akan mengirimkan sinyal-sinyal ke otak yang kemudian memicu respon seksual.
Dilansir dari Bustle, Dr. Christine Greves, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Orlando Health Winnie Palmer Hospital for Women & Babies, menjelaskan bahwa rangsangan seksual yang dialami saat masturbasi tidak jauh berbeda dari saat berhubungan seks dengan pasangan.
"Tubuh bereaksi dengan cara yang sama, mulai dari pelumasan vagina hingga peningkatan detak jantung," ujarnya. Berikut adalah enam hal menarik yang terjadi pada tubuh saat seseorang melakukan masturbasi.
1. Tanda-tanda Klasik Rangsangan Seksual
Sama seperti saat berhubungan seks dengan pasangan, masturbasi memicu reaksi klasik dari tubuh terhadap rangsangan seksual. Salah satu tanda yang paling jelas adalah pelumasan vagina. Namun, reaksi ini tidak terbatas pada area genital saja.
Seluruh tubuh, dari kepala hingga ujung kaki, ikut merespons. Denyut jantung menjadi lebih cepat, dan otak mulai dibanjiri dengan bahan kimia yang memberikan sensasi menyenangkan, menghilangkan rasa sakit, dan memberikan kebahagiaan yang bertahan lama. Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan di All Life menemukan bahwa orgasme dapat menghasilkan ledakan hormon saraf seperti oksitosin, endorfin, serotonin, dan dopamin.
2. Pusat Imajinasi di Otak Aktif
Selama masturbasi, bagian otak yang terkait dengan kreativitas dan imajinasi menjadi lebih aktif dibandingkan dengan saat berhubungan seks dengan pasangan. Dalam studi yang dilaporkan oleh New Scientist pada tahun 2011, ditemukan bahwa saat orgasme, pola aktivitas otak antara seks solo dan seks dengan pasangan berbeda.
Saat seseorang melakukan masturbasi, bagian otak yang bertanggung jawab atas kontrol diri justru mati, sementara pusat imajinasi bekerja lebih keras. Itulah sebabnya, banyak orang merasa bebas berfantasi tanpa batas saat sendirian.
Dr. Greves menambahkan, "Pelepasan endorfin yang singkat ini dapat memberikan perasaan lega dari stres dan menghasilkan perasaan positif." Selain itu, berbagai area otak, termasuk yang terkait dengan memori dan sensasi, terlibat dalam pengalaman tersebut.
3. Ambang Toleransi Nyeri Meningkat Signifikan
Manfaat masturbasi tidak hanya terbatas pada kepuasan seksual, tetapi juga dapat membantu mengatasi rasa sakit. Sebuah studi tahun 1985 dari Rutgers University menunjukkan bahwa wanita yang menstimulasi diri mereka sendiri hingga orgasme mampu menahan rasa sakit hingga 74,6% lebih baik. Selain itu, kemampuan mereka untuk mendeteksi rasa sakit meningkat sebesar 106,7%. Hormon serotonin yang dilepaskan saat orgasme berperan penting dalam menurunkan sensitivitas terhadap rasa sakit.
4. Klitoris Membesar
Saat seseorang terangsang, klitoris – yang sebenarnya lebih besar dari yang terlihat – akan membesar karena aliran darah meningkat. "Pembesaran terjadi karena adanya aliran darah yang lebih besar ke klitoris, atau yang dikenal sebagai engorgement," jelas Dr. Greves. Ini juga yang membuat klitoris menjadi lebih sensitif saat masturbasi atau berhubungan seks, meskipun biasanya tidak begitu peka. Sensitivitas ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan setelah masturbasi, karena klitoris dan area di sekitarnya masih terasa bengkak dan sensitif.
5. Membersihkan Serviks dan Mencegah Infeksi
Masturbasi juga memiliki manfaat kesehatan yang kurang diketahui, yaitu membersihkan serviks dan membantu mencegah infeksi saluran kemih. Selama masturbasi, terjadi proses yang disebut "tenting," di mana serviks dan rahim sedikit menarik diri, memperluas rongga vagina. Proses ini membantu membersihkan bakteri yang terkumpul di dalam vagina dan mengurangi risiko infeksi.
6. Menguatkan Otot Dasar Panggul
Masturbasi dan orgasme juga melibatkan kontraksi otot dasar panggul, yang berperan penting dalam menopang organ-organ di area panggul. Latihan ini, baik melalui seks maupun masturbasi, dapat membantu menjaga kekuatan otot dasar panggul, yang pada gilirannya membantu mencegah inkontinensia dan prolaps organ seperti rahim atau kandung kemih.
"Otot-otot lain, seperti otot kaki dan perut, juga bisa menegang untuk mempersiapkan orgasme," tambah Dr. Greves.
Masturbasi adalah bagian alami dari kehidupan yang dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, baik fisik maupun mental. Selain memberikan kepuasan seksual, aktivitas ini membantu menguatkan otot, meningkatkan toleransi nyeri, serta mendukung kesehatan organ reproduksi. Jika dilakukan dengan bijak, masturbasi bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.