Makanan Ultra Proses: Mengungkap Kecanduan yang Tersembunyi
penelitian terbaru menunjukkan bahwa kecanduan juga bisa muncul dalam konsumsi makanan, khususnya makanan ultra proses (UPFs).
Ketika kita berbicara tentang kecanduan, biasanya yang terlintas dalam pikiran adalah alkohol atau narkoba.
Makanan Ultra Proses, Mengungkap Kecanduan yang Tersembunyi
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kecanduan juga bisa muncul dalam konsumsi makanan, khususnya makanan ultra proses (UPFs). Apa sebenarnya yang membuat makanan ini begitu sulit untuk dihindari?
Mengapa Makanan Ultra Proses Dapat Menjadi Kecanduan?
Makanan ultra proses, yang diproduksi secara industri dengan bahan-bahan yang jarang ditemui di dapur rumah, dikaitkan dengan gejala kecanduan.
-
Bagaimana Ultra Processed Food membuat ketagihan? Kandungan lemak yang tinggi dari Ultra Processed Food dapat membuat perubahan dalam sirkuit saraf, yang mengarah ke perilaku makan seperti kecanduan dan konsumsi berlebihan.
-
Bagaimana mengenali jajanan dengan bahan pengawet? Bahan pengawet berbahaya seperti boraks atau formalin sering kali digunakan untuk memperpanjang umur simpan jajanan.
-
Makanan ultra proses apa? Makanan ultra proses (ultra-processed food) adalah jenis makanan yang telah melalui berbagai tahap pengolahan industri yang kompleks dan mengandung bahan tambahan yang biasanya tidak ditemukan dalam masakan rumahan.
-
Bagaimana memilih makanan ultra proses? Ketika memilih makanan ultra proses, carilah alternatif yang lebih sehat. Banyak merek kini menawarkan produk dengan kandungan gula dan garam yang lebih rendah, serta tanpa bahan tambahan yang tidak perlu.
-
Siapa yang mengkonsumsi zat pengawet makanan? Beberapa zat pengawet tersebut juga sering dijumpai di dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
-
Apa itu zat pengawet makanan? Pengawet makanan adalah bahan kimia yang ditambahkan ke produk makanan untuk memperpanjang umur simpan, mencegah pertumbuhan mikroorganisme, dan mempertahankan kualitas produk.
Para peneliti menemukan bahwa sekitar 14 persen orang dewasa dan 12 persen anak-anak mungkin mengalami "kecanduan makanan ultra proses," seperti yang dipublikasikan dalam British Medical Journal setelah menganalisis 281 penelitian dari 36 negara.
Dalam kecanduan makanan ini, beberapa perilaku khas muncul, seperti keinginan yang kuat untuk mengonsumsi makanan tertentu, kesulitan mengendalikan asupan, dan terus-menerus mengonsumsi meskipun menyadari dampak buruknya. Hal ini mirip dengan ciri-ciri kecanduan obat-obatan.
Pandangan dari Para Ahli
Ashley Gearhardt, seorang profesor psikologi di Universitas Michigan, menegaskan kevalidan dan relevansi klinis dari kecanduan makanan.
"Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah ini, ada harapan untuk mendekati cara baru dalam mempromosikan kesehatan masyarakat yang lebih baik," ujar Gearhardt.
Karbohidrat atau lemak yang diolah dapat meningkatkan kadar dopamin di otak, efek yang serupa dengan zat-zat adiktif seperti nikotin dan alkohol.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa makanan ultra proses memiliki karakteristik seperti zat yang membuat ketagihan.
Dampak pada Kesehatan Mental
Sebuah studi di Australia menambahkan dimensi baru pada pembahasan ini. Studi ini melibatkan lebih dari 23 ribu orang selama 15 tahun dan menemukan bahwa konsumsi besar makanan ultra proses meningkatkan risiko depresi.
Mereka yang mengonsumsi sebagian besar kalori dari makanan ini memiliki kemungkinan 23 persen lebih besar untuk mengalami "peningkatan tekanan psikologis," yang merupakan penanda depresi.Makanan ultra proses umumnya tinggi karbohidrat, lemak jenuh, dan energi, sementara rendah protein, serat, dan mikronutrien penting.
Kurangnya nutrisi ini dapat meningkatkan peradangan, yang telah terkait dengan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.
Makanan ultra proses tidak hanya terbatas pada makanan ringan dan minuman manis. Daftar ini juga mencakup produk sehari-hari yang mungkin kita anggap sebagai "makanan sehat." Beberapa contohnya meliputi:
Apa Saja Makanan Ultra Proses?
1. Minuman ringan berkarbonasi dan jus manis.2. Makanan ringan kemasan manis, permen, es krim, roti, dan kue-kue massal.
3. Margarin dan olesan roti lainnya.
4. Cereal sarapan termasuk cereal bar, pai, hidangan pasta, dan pizza.
5. Nugget atau makanan olahan dari unggas dan ikan seperti sosis, burger, hot dog, dan produk daging olahan lainnya.
6. Sup instan bubuk dan kemasan, mi, dan makanan penutup.
Mendorong Perubahan untuk Kesehatan Global
Studi ini membuka pembahasan tentang bagaimana kita mendefinisikan dan mengatasi kecanduan makanan. Jika makanan ultra proses diakui sebagai "adiktif," ini dapat memicu perubahan signifikan dalam kebijakan kesehatan publik, perawatan klinis, dan inisiatif pendidikan.
"Mengingat seberapa umumnya konsumsi makanan jenis ini, yang mencakup 58 persen kalori yang dikonsumsi di Amerika Serikat, namun masih banyak yang belum kita pahami."