Mengapa Produksi Upil Meningkat pada Saat Polusi Udara Tinggi?
Polusi udara tinggi bisa membuat banyak kotoran tersaring di hidung dan menjadi upil.
Beberapa waktu belakangan ini, sejumlah kota di Indonesia diketahui memiliki tingkat polusi udara yang tinggi.
Mengapa Produksi Upil Meningkat pada Saat Polusi Udara Tinggi?
Dampak polusi udara tinggi ini bisa beragam ke tubuh kita. Dampak polusi udara tinggi ini bisa dialami saluran pernapasan hingga otak kita. Salah satu hal yang kerap kita sadari muncul lebih banyak pada saat polusi udara tinggi ini adalah tumpukan kotoran hidung atau upil kita. Pada kondisi seperti ini, pernahkah kamu menyadari bahwa upil yang ada di hidung kita juga meningkat?
-
Mengapa menjaga pernapasan penting saat polusi tinggi? Tak heran, jika banyak masyarakat menyatakan ketidaknyamanan atas kondisi ini. Bagi Anda yang sering beraktivitas di luar rumah, maka penting untuk memperhatikan cara menjaga kesehatan pernapasan dari polusi udara buruk dengan baik.
-
Apa dampak polusi udara pada sistem pernapasan? Salah satu dampak paling umum dari polusi udara adalah gangguan pernapasan. Partikel-partikel halus (PM2.5) dan gas beracun seperti nitrogen dioksida (NO2) dapat masuk ke saluran pernapasan dan paru-paru, menyebabkan iritasi dan peradangan. Ini dapat mengakibatkan peningkatan kasus asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Kenapa polusi udara berbahaya bagi kesehatan? Udara yang tercemar oleh berbagai zat kimia dan partikulat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kematian.
-
Apa dampak polusi udara ke paru-paru? Polusi udara dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang serius, bahkan sampai berpotensi mengancam nyawa.
-
Mengapa polusi udara berbahaya? Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang meresahkan di beberapa tempat saat ini.
Upil adalah kotoran hidung yang terbentuk dari pengeringan lendir atau ingus yang melapisi saluran pernapasan. Lendir atau ingus adalah cairan kental yang diproduksi oleh selaput lendir untuk menjaga kelembapan dan melindungi saluran pernapasan dari debu, kuman, dan benda asing lainnya. Lendir atau ingus juga berfungsi sebagai saringan, lubrikasi, dan tameng pertahanan bagi saluran pernapasan.
Upil biasanya berwarna hijau keabu-abuan dan memiliki tekstur yang keras, lengket, atau kenyal. Upil dapat keluar dengan sendirinya saat bersin, batuk, atau mengeluarkan ingus.
Upil juga biasa menumpuk di dalam hidung dan mengganggu pernapasan. Oleh karena itu, banyak orang yang mengupil atau mengorek hidung untuk mengeluarkan upil. Polusi udara dapat meningkatkan produksi upil pada saat polusi udara tinggi. Secara kesehatan, polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, gangguan pernapasan, alergi, asma, bronkitis, pneumonia, kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan kematian dini.Meningkatnya produksi upil karena polusi udara disebabkan meningkatnya jumlah benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan melalui udara yang tercemar. Benda asing ini dapat berupa partikel debu, asap, gas buang, serbuk sari, bakteri, virus, jamur, atau alergen lainnya.
Benda asing ini dapat merangsang selaput lendir untuk memproduksi lebih banyak lendir atau ingus sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk menangkap dan mengeluarkan benda asing tersebut. Lendir atau ingus yang diproduksi oleh selaput lendir akan mendorong benda asing ke arah hidung untuk dikeluarkan melalui bersin atau ingus.
Namun, jika lendir atau ingus tidak dikeluarkan dengan cepat atau cukup banyak, maka lendir atau ingus akan mengering dan menjadi upil di dalam hidung. Upil yang terbentuk akan mengandung benda asing yang terperangkap di dalamnya.
Oleh karena itu, semakin banyak benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan akibat polusi udara tinggi, semakin banyak pula upil yang diproduksi oleh tubuh. Upil bisa jadi sensor tubuh kita mengenali seberapa kotor udara di sekitar kita.
Mencegah Banyaknya Upil Akibat Polusi Udara
Mengorek hidung untuk mencari upil memang menyenangkan untuk mengisi waktu luang. Namun hal ini bisa berbahaya bagi kesehatan hidung kita. Alih-alih seperti itu, produksi upil di kondisi polusi udara tinggi ini bisa diturunkan dengan berbagai hal berikut:
- Menghindari paparan polusi udara sebisa mungkin dengan menggunakan masker saat berada di luar ruangan atau di daerah yang tercemar. - Membersihkan hidung secara rutin dengan menggunakan air garam, semprotan hidung, atau alat irigasi hidung untuk mengeluarkan lendir, ingus, atau upil yang menumpuk di dalam hidung. - Mengonsumsi air putih yang cukup untuk menjaga kelembapan dan keseimbangan cairan tubuh serta membantu melarutkan lendir atau ingus yang kental. - Mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat membantu melancarkan pernapasan, seperti jahe, madu, lemon, bawang putih, kunyit, atau teh hijau. - Mengonsumsi obat-obatan yang dapat membantu mengurangi produksi lendir atau ingus, seperti antihistamin, dekongestan, atau ekspektoran. Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan ini.