Pilihan Olahraga Miliki Manfaat dan Risiko Berbeda, Ini Hal yang Bisa Dipertimbangkan
Merdeka.com - Beragam olahraga bisa menjadi pilihan kita untuk menjaga kesehatan dan kebugaran sehari-hari. Sejumlah orang memilih untuk melakukan olahraga secara sendirian, beberapa orang lain memilih untuk melakukan olahraga secara berkelompok.
Masing-masing jenis olahraga memiliki manfaat serta risikonya sendiri-sendiri. Hal ini juga muncul pada olahraga seperti futsal yang ternyata lebih berisiko dibanding sepak bola.
Pakar rehabilitasi medik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Indonesia dr Arief Soemarjono, Sp.KFR, FACSM mengatakan risiko cedera saat bermain futsal lebih besar ketimbang sepak bola mengingat ukuran lapangan yang lebih kecil.
-
Apa saja penyebab cedera olahraga? Terjadinya cedera saat berolahraga bisa membuat upayamu untuk menjaga kesehatan dan kebugaran menjadi terkendala.
-
Kenapa penting cegah cedera olahraga? Mencegah cedera saat berolahraga merupakan hal yang penting terutama untuk mengoptimalkan olahraga yang kamu lakukan.
-
Bagaimana cara menghindari cedera olahraga? Kombinasi pemanasan dan peregangan yang tepat menciptakan dasar yang kokoh untuk latihan yang aman dan efektif.
-
Kenapa sering ganti olahraga bisa bikin cedera? Sering mengganti jenis latihan akan menyulitkan tubuh untuk melakukan adaptasi dengan olahraga, sehingga menyebabkan cedera. Apalagi jika sering gonta-ganti latihan dan nggak ada yang dilakukan secara rutin, bisa menghambat kemajuan program latihan yang dijalankan.
-
Siapa yang paling berisiko terkena dampak buruk dari olahraga berat? Pekerja yang memiliki pekerjaan fisik yang menuntut dan membutuhkan pelatihan kebugaran intens, seperti pekerja darurat dan atlet, mungkin menghadapi masalah kesehatan.
-
Bagaimana olahraga dapat membantu menurunkan risiko cedera lutut? Namun, penting untuk diingat bahwa latihan kekuatan sangat diperlukan untuk menurunkan risiko cedera. Latihan kekuatan membantu memperkuat otot dan ligamen di sekitar lutut, sehingga memberikan dukungan ekstra saat berlari. Kombinasi antara lari dan latihan kekuatan yang teratur dapat membantu menjaga kesehatan lutut dan mencegah cedera.
"Futsal lapangan kecil risiko cederanya lebih besar. Refleks gerakannya harus lebih cepat, ganti posisinya lebih cepat otomatis risiko cederanya besar," terangnya beberapa waktu lalu.
Ligamen atau jaringan pengikat sobek menjadi salah satu contoh kasus yang pernah dia temui di klinik tempatnya praktek, di kawasan Bandung, Jawa Barat. Kasus ini bahkan dialami anak usia sekolah dasar (SD).
Walau begitu, demi mengurangi risiko cedera, seseorang yang akan berolahraga umumnya disarankan melakukan persiapan seperti pemanasan, agar tubuh siap.
Kemudian, berbicara lebih lanjut mengenai pilihan olahraga, Arief menyarankan orang-orang menyesuaikan dengan kemampuan tubuh. Mereka yang berusia di atas 50 tahun, misalnya sebaiknya tidak memilih futsal, bulutangkis demi mencegah cedera.
"Misalnya usia sudah 50 tahun ke atas, olahraganya masih main badminton, futsal, pasti akan terjadi cedera karena dengan bertambahnya usia fungsi tubuh menurun," tutur Ketua Komite Medis Klinik Flex Free itu.
Arief mengatakan, orang-orang saat memilih olahraga juga sebaiknya tak asal karena mengikuti tren, tetapi menyesuaikan dengan tujuan mereka misalnya demi kesehatan, atau hal spesifik seperti membentuk otot tubuh dan sebagainya.
Terkait cedera, Dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Indonesia Dokter Spesialis Rehabilitasi dr Ferius Soewito, Sp.KFR, AIFO-K dalam acara yang sama menuturkan kondisi ini dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Bukan semata saat berolahraga tetapi juga saat bekerja, melakukan hobi dan bahkan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.
"Olahraga lari misalnya atau basket, badminton, tenis merupakan olahraga yang sering dilakukan dan memiliki risiko yang cukup tinggi untuk terjadi cedera. Sementara hobi yang berisiko cedera misalnya menari," tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini 3 Waktu Paling Terbaik untuk Berolahraga saat Puasa Berikut Keuntungannya
Baca SelengkapnyaBagi mereka yang berolahraga, sejumlah cedera bisa rentan terjadi terutama tergantung dari jenis olahraga yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaBerolahraga di luar ruangan tetap bisa dilakukan dengan aman kendati polusi udara tinggi dengan sejumlah cara.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat olahraga bisa berbeda pada pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaSejumlah budaya terkait olahraga dan kebugaran yang ada di Indonesia dianggap bisa berdampak buruk pada kondisi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaDito mendukung penggunaan GBK diprioritaskan untuk olahraga.
Baca SelengkapnyaOlahraga terlalu berat dan keras yang dilakukan seseorang ternyata bisa menyebabkan dampak buruk terhadap kekebalan tubuh.
Baca SelengkapnyaPenggunaan sepatu tidak nyaman dan sepatu KW bisa menyebabkan berbagai dampak buruk yang bisa dialami di kaki:
Baca SelengkapnyaBadminton memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang luar biasa dan bisa menjadi pilihan olahraga yang tepat.
Baca SelengkapnyaBerolahraga selama 11 menit setiap harinya secara signifikan dapat mengurangi risiko kematian dini serta membantu mencegah
Baca Selengkapnya