Rahasia Latihan Kardio untuk Memperkuat Jantung dan Meningkatkan Stamina
Dari mengurangi risiko penyakit jantung hingga kesehatan mental, berikut adalah manfaat olahraga kardio bagi kesehatan
Kardiovaskular merupakan salah satu komponen penting dalam kesehatan tubuh secara keseluruhan. Latihan kardio, atau latihan aerobik, adalah bentuk latihan yang berfokus pada peningkatan daya tahan jantung dan paru-paru. Istilah "kardio" biasanya merujuk pada jenis latihan yang dapat meningkatkan detak jantung dan pernapasan. Menurut American College of Sports Medicine (ACSM), latihan kardiovaskular adalah aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kapasitas kardiorespirasi dan berkontribusi pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. ACSM mengklasifikasikan latihan ini ke dalam berbagai intensitas, mulai dari ringan hingga tinggi, yang dapat dilakukan secara teratur untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular (ACSM, 2013).
Menurut American Heart Association (AHA), aktivitas fisik teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan berbagai penyakit kronis lainnya (AHA, 2020). Penelitian yang dilakukan oleh Kokkinos et al. (2013) menegaskan bahwa aktivitas fisik yang meningkatkan detak jantung dapat berkontribusi pada kesehatan jantung yang baik dengan membantu mengontrol berat badan, meningkatkan profil lipid, dan menurunkan tekanan darah.
-
Latihan apa yang baik untuk jantung? 'Berjalan naik tangga meningkatkan fungsi jantung dan membantu tekanan darah Anda,' kata ahli jantung Ronald G. Grifka, MD, kepala petugas medis di University of Michigan Health-West.'Jika Anda merasa ingin lebih, lari ringan adalah cara yang bagus untuk mendapatkan tambahan dorongan kardio,' terang Mohamed Bounaim, pelatih kebugaran.
-
Bagaimana olahraga untuk menjaga jantung? Anda bisa mulai dengan berolahraga aerobik dengan intensitas sedang selama setidaknya 150 menit atau olahraga aerobik intensitas tinggi selama 75 menit setiap minggu. Ini membantu menjaga berat badan yang sehat, menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki kadar kolesterol.
-
Bagaimana Gerakan Senam Jantung meningkatkan kesehatan? Hal ini memperkuat jantung dan pembuluh darah, serta membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
-
Kenapa cardio bagus untuk tubuh? Olahraga ini baik untuk mengurangi stres, meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot jantung.
-
Manfaat apa yang senam aerobik berikan untuk jantung? Saat senam aerobik dilakukan, manfaat senam aerobik bagi tubuh adalah jantung akan berdetak lebih cepat sehingga mampu memompa darah ke otot dan kembali ke paru-paru lebih baik. Tidak hanya aliran darah jantung yang lancar, tetapi paru-paru akan mendapat dampaknya juga.
-
Bagaimana aktivitas fisik memengaruhi kesehatan jantung? Hasil penelitian menegaskan bahwa segala bentuk aktivitas, termasuk tidur, memberikan manfaat lebih besar untuk kesehatan jantung dibandingkan duduk diam.
Latihan kardio mencakup berbagai bentuk aktivitas fisik, seperti berlari, bersepeda, berenang, dan aerobik. Menurut Garrard et al. (2019), variasi dalam jenis latihan kardio memungkinkan individu untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan preferensi dan kemampuan fisik mereka, sehingga meningkatkan konsistensi dalam berolahraga.
Pentingnya Latihan Kardio
Meningkatkan Kapasitas Kardiorespirasi
Latihan kardio secara konsisten dapat meningkatkan kapasitas kardiorespirasi, yang merupakan kemampuan tubuh untuk mengambil, mengangkut, dan menggunakan oksigen. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Cardiopulmonary Rehabilitation and Prevention menunjukkan bahwa program latihan aerobik dapat meningkatkan kapasitas VO2 max, indikator utama dari kebugaran kardiorespirasi (Mayo et al., 2016). Peningkatan VO2 max menunjukkan bahwa jantung dan paru-paru bekerja lebih efisien.
Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Aktivitas fisik, terutama latihan kardio, dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Sebuah meta-analisis yang dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine menemukan bahwa individu yang melakukan aktivitas aerobik secara teratur memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung koroner dan kematian akibat penyakit jantung (Lee & Folsom, 2008). Hal ini karena latihan kardio dapat membantu menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Sebuah studi oleh Cornelissen dan Fagard (2005) menunjukkan bahwa latihan aerobik dapat menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi. Penurunan tekanan darah dapat mengurangi beban kerja pada jantung dan mencegah kerusakan pada arteri, yang berkontribusi pada kesehatan jantung jangka panjang.
Membantu Mengontrol Berat Badan
Latihan kardio juga berperan penting dalam pengendalian berat badan. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Applied Physiology menunjukkan bahwa latihan aerobik dengan intensitas sedang hingga tinggi dapat membakar kalori lebih banyak dibandingkan dengan latihan kekuatan (strength training) dalam periode waktu yang sama (Willis et al., 2012). Pembakaran kalori yang tinggi ini membantu menciptakan defisit kalori, yang merupakan kunci utama dalam proses penurunan berat badan.
Latihan kardio juga dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh, baik selama latihan maupun setelahnya. Penelitian yang dipublikasikan di Obesity Reviews menyatakan bahwa latihan dengan intensitas tinggi, seperti High-Intensity Interval Training (HIIT), dapat meningkatkan efek "afterburn" atau peningkatan laju metabolisme pasca-latihan (Burgomaster et al., 2008). Efek ini, yang dikenal sebagai Excess Post-exercise Oxygen Consumption (EPOC), menyebabkan tubuh membakar lebih banyak kalori bahkan setelah latihan selesai.
Meningkatkan Kesehatan Mental
Manfaat psikologis dari latihan kardio juga telah diakui oleh banyak ahli. Penelitian yang diterbitkan dalam Neuroscience & Biobehavioral Reviews menunjukkan bahwa latihan aerobik dapat meningkatkan suasana hati, mengurangi gejala depresi, dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan (Rebar et al., 2015). Salah satu mekanismenya adalah peningkatan produksi endorfin, zat kimia dalam otak yang berperan sebagai penghilang rasa sakit alami dan penambah suasana hati. Endorfin ini sering dikaitkan dengan fenomena yang dikenal sebagai "runner’s high," yaitu perasaan euforia setelah melakukan aktivitas fisik yang intens.
Selain itu, latihan kardio juga membantu mengurangi kadar hormon kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres. Penurunan kadar kortisol ini dapat membantu individu merasa lebih rileks dan tenang setelah berolahraga, sehingga mengurangi perasaan cemas yang berlebihan. Sebuah tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders menunjukkan bahwa aktivitas fisik, terutama latihan aerobik, dapat menjadi cara yang efektif dalam mengurangi gejala depresi (Schuch et al., 2016). Studi ini menyimpulkan bahwa latihan kardio dapat meningkatkan produksi neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, yang berperan dalam pengaturan suasana hati.
Jenis-Jenis Latihan Kardio
Ada berbagai jenis latihan kardio yang dapat dipilih, tergantung pada preferensi dan kemampuan individu. Beberapa jenis latihan kardio yang populer meliputi:
Lari dan Jogging
Aktivitas ini merupakan salah satu bentuk latihan kardio yang paling umum dan dapat dilakukan di berbagai tempat. Latihan ini sangat efektif dalam meningkatkan kapasitas aerobik dan membakar kalori. Sebuah meta-analisis yang diterbitkan di British Journal of Sports Medicine menunjukkan bahwa lari secara teratur dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 27% dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular hingga 30% (Lee & Lee, 2015). Penelitian lain menunjukkan bahwa lari dengan intensitas sedang hingga tinggi dapat meningkatkan kapasitas VO2 max, yang merupakan ukuran kebugaran kardiovaskular (Mandsager et al., 2018).
Bersepeda
Bersepeda, baik di luar ruangan maupun menggunakan sepeda statis, merupakan latihan kardio yang efektif untuk meningkatkan kebugaran jantung dan paru-paru. Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association menemukan bahwa bersepeda secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke hingga 15% (Andersen et al., 2000). Penelitian lain juga menunjukkan bahwa bersepeda dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol tekanan darah, sehingga mengurangi risiko sindrom metabolik (Oja et al., 2011).
Renang
Renang adalah latihan kardio low-impact, yang cocok untuk semua usia. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan daya tahan jantung tetapi juga membangun kekuatan otot dan fleksibilitas (Tanaka & Swensen, 1998). Sebuah studi dalam International Journal of Sports Medicine melaporkan bahwa renang secara teratur dapat meningkatkan kapasitas aerobik, serta memperkuat otot-otot utama tanpa memberikan tekanan berlebihan pada sendi (Tanaka & Swensen, 1998). Renang juga dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan (Cunha et al., 2015).
Aerobik
Kelas aerobik, seperti Zumba atau HIIT (High-Intensity Interval Training), merupakan cara yang menyenangkan untuk meningkatkan kebugaran kardiovaskular. Sebuah penelitian di Journal of Sports Science & Medicine menemukan bahwa kelas aerobik intensitas sedang hingga tinggi dapat secara signifikan meningkatkan kebugaran jantung dan paru-paru serta membantu menurunkan berat badan (Donath et al., 2014). Kelas aerobik juga dapat meningkatkan kesehatan mental, mengurangi stres, dan memberikan efek positif pada kesejahteraan emosional.
HIIT merupakan metode latihan kardio dengan intensitas tinggi dalam waktu yang singkat. HIIT juga efektif dalam membakar lemak tubuh dan meningkatkan sensitivitas insulin, yang dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan metabolik dan jantung (Boutcher, 2011).
Latihan kardio merupakan bagian penting dari program kebugaran yang dapat meningkatkan daya tahan jantung dan kesehatan secara keseluruhan. Dengan memilih jenis latihan yang sesuai, mengikuti rekomendasi frekuensi dan durasi, serta memperhatikan intensitas latihan, individu dapat meraih manfaat yang signifikan dari aktivitas ini. Mari kita sama-sama menjaga kesehatan jantung yang baik untuk mengurangi risiko penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.