4 Jenis Rumah Adat Batak Ini Punya Makna Filosofis, Mampu Melawan Bencana Alam
Merdeka.com - Kelompok suku yang tersebar di seluruh penjuru daerah di Indonesia pastinya memiliki identitas mulai dari bahasa hingga rumah adat yang beragam. Begitu juga dengan Suku Batak, selain menjadi salah satu suku terbesar di Indonesia, Suku Batak tentunya mempunyai ciri khas pada setiap rumah adatnya.
Rumah adat Batak patut dibanggakan kerena memiliki nilai historis dan filosofis. Selain itu, rumah adat Batak juga termasuk rekomendasi pilihan wisata sejarah serta edukasi.
Setiap rumah adat Suku Batak yang satu dengan yang lainnya memiliki ragam bentuk dan desain yang berbeda-beda. Berikut jenis-jenis rumah adat suku Batak yang penuh dengan makna filosofis.
-
Kenapa Museum Rumah Adat Baanjuang unik? Museum Unik Ada hal unik ketika Anda menyambangi tempat ini. Ya, secara menyeluruh bangunan ini selayaknya rumah adat Minangkabau, adanya anjung di bagian kiri dan kanan rumah. Selain itu, Anda bisa menggunakan pakaian pengantin khas Minang yang telah disediakan oleh pengelola museum. Jangan lupa untuk mengabadikan momen menggunakan busana tersebut karena pelayanan seperti ini tidak akan Anda jumpai di museum manapun.
-
Apa yang unik dari Museum Rumah Adat Baanjuang? Ada hal unik ketika Anda menyambangi tempat ini. Ya, secara menyeluruh bangunan ini selayaknya rumah adat Minangkabau, adanya anjung di bagian kiri dan kanan rumah. Selain itu, Anda bisa menggunakan pakaian pengantin khas Minang yang telah disediakan oleh pengelola museum.
-
Apa keunikan rumah Baduy? Masih di kanal YouTube yang sama, warga Baduy memiliki pantangan untuk tidak menaruh kursi maupun ranjang di dalam rumah mereka.
-
Kenapa Kawasan Seribu Rumah Gadang jadi tempat wisata budaya? Melihat nilai-nilai budaya dan sejarah yang begitu tinggi, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan sempat menetapkan sebanyak 125 rumah menjadi cagar budaya.
-
Mengapa Setu Patok cocok untuk wisata sejarah? Karena keberadaannya yang terintegrasi dengan danau Setu Patok, maka gua Jepang ini memiliki potensi wisata alam dan sejarah yang besar di Cirebon.
-
Bagaimana bangunan Museum Rumah Adat Baanjuang? Tempat ini sangatlah berbeda dari museum lainnya, karena di sini masih sangat kental dengan suasana tradisional. Bentuk bangunannya pun layaknya rumah adat khas Minangkabau.
1. Rumah Adat Bolon
pariwisataindonesia.id ©2022 Merdeka.com
Rumah Adat Suku Batak yang pertama adalah rumah adat Bolon. Rumah ini memiliki ukuran yang cukup besar. Uniknya, jumlah rumah adat Bolon ini terbilang sedikit. Pada satu kampung atau huta (dalam bahasa Batak) rumah adat Bolon hanya berjumlah satu buah saja. Hal ini disebabkan biaya untuk pembangunan rumah ini sangat mahal.
Dilansir dari radioedukasi.kemdikbud.go.id, rumah adat Bolon dapat dihuni oleh 5 sampai 6 keluarga. Untuk masuk ke rumah tersebut, harus menaiki tangga yang terletak di tengah rumah dengan anak tangga yang berjumlah ganjil. Selain itu, jika hendak memasuki rumah tersebut harus menundukkan kepala agar tidak terbentur balok melintang. Artinya, sebagai tamu atau pengunjung harus menghormati pemiliki rumah.
Ruangan yang berada di sudut belakang disebut "Jabu Bong", yang dihuni oleh anggota keluarga tertinggi di rumah itu. "Porjabu Bong", dengan seorang istri dan anak-anak yang tidak sedikit. Pada bagian sudut kiri atas, untuk "Jabu Bong" dikenal sebagai "Jabu Soding", diperuntukkan bagi wanita yang sudah menikah namun belum memiliki tempat tinggal sendiri. Bagian sudut kiri depan, dikenal sebagai "Jabu Suhat" diperuntukkan bagi anak laki-laki tertua di dalam sebuah keluarga. Bagian luar terdapat "Slap Plate" yang disediakan khusus para tamu.
Rumah Adat Bolon memiliki dekorasi serta hiasan yang disebut Gorga. Di sudut rumah ini terdapat hiasan gajah yang dikemas secara padat, wajah bermotif binatang buas yang memiliki arti untuk melawan bencana. Begitu juga dengan ornamen kadal dan kepala singa sebagai penolak sihir dari luar.
2. Rumah Adat Karo
pariwisataindonesia.id ©2022 Merdeka.com
Selanjutnya ada Rumah adat Karo, rumah adat ini cukup populer dan dikenal sebagai rumah adat Siwaluh Jabu. Artinya rumah adat Karo ini bisa ditempati oleh delapan keluarga.
Uniknya, bagian atap rumah batak Karo ini menggambarkan status sosial dengan ukuran yang lebih besar dan susunan atap yang rumit. Pada saat proses pembangunan rumah adat ini tidak bisa sembarangan, harus melalui ritual yang cukup panjang. Salah satunya pemilihan kayu yang harus didoakan terlebih dahulu agar dijauhkan dari penyakit, mendapatkan kesejahteraan, dan dapat mempermudah rezeki.
Dilansir nyero.id, rumah adat Karo didesain untuk memiliki kekuatan apabila terjadi bencana gempa bumi. Caranya dengan menggunakan batang ijuk untuk melapisi palas (antara batu pondasi dan tiang kayu penyangga rumah).
Rumah adat Karo memiliki lorong utama dan diisi oleh 8 hingga 12 keluarga secara berbaris. Pembagian ruangannya untuk setiap keluarga sudah diatur menurut adat dengan perapian untuk dua keluarga.
3. Rumah Adat Batak Simalungun
planetbatak.blogspot.com ©2022 Merdeka.com
Rumah adat Batak Simalungun memiliki ciri khas yakni berbentuk rumah panggung dengan lantai yang dengan disangga balok-balok besar yang bertumpuk pada pondasi umpak.
Rumah adat ini memiliki ornamen atau ukiran pada rumah dan digambar menggunakan warna merah, putih, dan hitam. Sementara itu, lantai rumah terbuat dari kayu. Bagian atap rumah adat ini terbuar dari ijuk yang diikat menggunakan tali.
Dilansir dari danautoba.org, fungsi dari bangunan rumah adat Batak Simalungun ini sudah berbeda. Hal ini terlihat dari tungku perapiannya. Pada bagian atas bangunan sudah menjadi tempat tinggal keluarga dan bukan dipergunakan sebagai tempat penyimpanan beras. Pada awal mulanya, kegunaan utama dari rumah adat ini sebagai tempat penyimpanan beras atau disebut jambur atau gudang. Tetapi bisa digunakan sebagai tempat tinggal tamu laki-laki dan tempat para bujang untuk tidur
4. Rumah Adat Batak Pakpak
batak-network.blogspot.com ©2022 Merdeka.com
Terakhir adalah Rumah Adat Batak Pakpak. Rumah ini memiliki bentuk bubungan atap yang melengkung dengan makna filosofi berani memikul risiko yang berat untuk mempertahankan adat istiadat. Uniknya, dua buah tiang besar pada bagian rumah ini sebagai simbol kerukunan rumah tangga suami dan istri.
Balok besar yang berada di rumah ini disebut dengan istilah Melmellon yang melambangkan persatuan dan kesatuan dalam segala bidang yaitu melalui permusyawaratan serta gotong royong. Selain itu, jumlah anak tangga pada rumah adat melambangkan garis keturunan pemiliki rumah. Anak tangga yang berjumlah ganjil menandakan jika pemilik rumah merupakan keturunan raja dan pemilik tanah.
Sedangkan jika jumlah anak tangganya dengan jumlah genap, menunjukkan bahwa pemilik rumah bukan dari keturunan raja. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah adat Batak ini menunjukkan bagaimana kehidupan masyarakat yang sebenarnya.
Baca SelengkapnyaDesain arsitektur rumah khas Jawa tidak dibentuk secara sembarangan namun memiliki sejumlah nilai filosofis di baliknya.
Baca SelengkapnyaSelain kuat dan tahan gempa, konsep konstruksi rumah baghi ini juga unik.
Baca SelengkapnyaPepatah Batak menyimpan nilai-nilai kehidupan yang dalam dan mengajarkan prinsip-prinsip yang penting bagi orang Batak.
Baca SelengkapnyaRumah Tuo Rantau Panjang jadi salah satu warisan nenek moyang Jambi 700 tahun silam yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaRumat Adat Suku Osing memiliki keistimewaan yang terletak pada konstruksi bangunan yang menggunakan sistem know down atau bongkar pasang.
Baca SelengkapnyaRumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaDi Desa Budaya Pampang pengunjung nantinya akan dijelaskan makna dari setiap kesenian yang akan ditampilkan.
Baca SelengkapnyaDi desa itu, mereka menjaga tradisi dan kearifan lokal yang telah mereka miliki selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaPerkampungan ini terletak di Jorong Padang Ranah dan Tanah Bato, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Osing menawarkan pengalaman budaya yang unik dan menarik di ujung timur Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaRumah Rungko menjadi salah satu warisan budaya tak benda di Tanah Aceh.
Baca Selengkapnya