4 Jenis Rumah Adat Batak Ini Punya Makna Filosofis, Mampu Melawan Bencana Alam
Merdeka.com - Kelompok suku yang tersebar di seluruh penjuru daerah di Indonesia pastinya memiliki identitas mulai dari bahasa hingga rumah adat yang beragam. Begitu juga dengan Suku Batak, selain menjadi salah satu suku terbesar di Indonesia, Suku Batak tentunya mempunyai ciri khas pada setiap rumah adatnya.
Rumah adat Batak patut dibanggakan kerena memiliki nilai historis dan filosofis. Selain itu, rumah adat Batak juga termasuk rekomendasi pilihan wisata sejarah serta edukasi.
Setiap rumah adat Suku Batak yang satu dengan yang lainnya memiliki ragam bentuk dan desain yang berbeda-beda. Berikut jenis-jenis rumah adat suku Batak yang penuh dengan makna filosofis.
-
Kenapa Museum Bale Indung Rahayu menarik bagi penggemar budaya Jawa Barat? Tempat ini jadi destinasi menarik, terutama bagi para penggemar kebudayaan khas Jawa Barat yang mulai langka.
-
Apa yang menambah keindahan, ketenangan, dan kenyamanan di rumah Inul Daratista? Akuarium besar menambah keindahan, ketenangan, dan kenyamanan di rumah.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam lubang terdalam yang digali di Bumi? Ilmuwan dan ahli geologi berhasil menemukan beberapa penemuan menarik lainnya, seperti bagian dalam kerak bumi yang dipenuhi air, dan fosil plankton mikroskopis yang ditemukan enam kilometer di bawah permukaan.
-
Mengapa rumah adat Nuwo Sesat menjadi salah satu ikon budaya Suku Lampung? Selain gaya arsitekturnya yang unik, rumah Nuwo Sesat ini sudah menjadi salah satu ikon budaya Suku Lampung.
-
Apa arti penting dari quote rumah tangga bahagia? Quote tentang rumah tangga bahagia sering kali menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi banyak pasangan. Kata-kata bijak tersebut dapat memberikan pandangan baru dan semangat untuk terus memperbaiki hubungan dalam keluarga. Melalui ungkapan-ungkapan sederhana namun penuh makna, quote ini mampu mengingatkan kita akan pentingnya komunikasi yang baik, kesetiaan, serta komitmen untuk selalu mendukung satu sama lain.
-
Apa yang unik dari rumah di Purwakarta ini? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
1. Rumah Adat Bolon
pariwisataindonesia.id ©2022 Merdeka.com
Rumah Adat Suku Batak yang pertama adalah rumah adat Bolon. Rumah ini memiliki ukuran yang cukup besar. Uniknya, jumlah rumah adat Bolon ini terbilang sedikit. Pada satu kampung atau huta (dalam bahasa Batak) rumah adat Bolon hanya berjumlah satu buah saja. Hal ini disebabkan biaya untuk pembangunan rumah ini sangat mahal.
Dilansir dari radioedukasi.kemdikbud.go.id, rumah adat Bolon dapat dihuni oleh 5 sampai 6 keluarga. Untuk masuk ke rumah tersebut, harus menaiki tangga yang terletak di tengah rumah dengan anak tangga yang berjumlah ganjil. Selain itu, jika hendak memasuki rumah tersebut harus menundukkan kepala agar tidak terbentur balok melintang. Artinya, sebagai tamu atau pengunjung harus menghormati pemiliki rumah.
Ruangan yang berada di sudut belakang disebut "Jabu Bong", yang dihuni oleh anggota keluarga tertinggi di rumah itu. "Porjabu Bong", dengan seorang istri dan anak-anak yang tidak sedikit. Pada bagian sudut kiri atas, untuk "Jabu Bong" dikenal sebagai "Jabu Soding", diperuntukkan bagi wanita yang sudah menikah namun belum memiliki tempat tinggal sendiri. Bagian sudut kiri depan, dikenal sebagai "Jabu Suhat" diperuntukkan bagi anak laki-laki tertua di dalam sebuah keluarga. Bagian luar terdapat "Slap Plate" yang disediakan khusus para tamu.
Rumah Adat Bolon memiliki dekorasi serta hiasan yang disebut Gorga. Di sudut rumah ini terdapat hiasan gajah yang dikemas secara padat, wajah bermotif binatang buas yang memiliki arti untuk melawan bencana. Begitu juga dengan ornamen kadal dan kepala singa sebagai penolak sihir dari luar.
2. Rumah Adat Karo
pariwisataindonesia.id ©2022 Merdeka.com
Selanjutnya ada Rumah adat Karo, rumah adat ini cukup populer dan dikenal sebagai rumah adat Siwaluh Jabu. Artinya rumah adat Karo ini bisa ditempati oleh delapan keluarga.
Uniknya, bagian atap rumah batak Karo ini menggambarkan status sosial dengan ukuran yang lebih besar dan susunan atap yang rumit. Pada saat proses pembangunan rumah adat ini tidak bisa sembarangan, harus melalui ritual yang cukup panjang. Salah satunya pemilihan kayu yang harus didoakan terlebih dahulu agar dijauhkan dari penyakit, mendapatkan kesejahteraan, dan dapat mempermudah rezeki.
Dilansir nyero.id, rumah adat Karo didesain untuk memiliki kekuatan apabila terjadi bencana gempa bumi. Caranya dengan menggunakan batang ijuk untuk melapisi palas (antara batu pondasi dan tiang kayu penyangga rumah).
Rumah adat Karo memiliki lorong utama dan diisi oleh 8 hingga 12 keluarga secara berbaris. Pembagian ruangannya untuk setiap keluarga sudah diatur menurut adat dengan perapian untuk dua keluarga.
3. Rumah Adat Batak Simalungun
planetbatak.blogspot.com ©2022 Merdeka.com
Rumah adat Batak Simalungun memiliki ciri khas yakni berbentuk rumah panggung dengan lantai yang dengan disangga balok-balok besar yang bertumpuk pada pondasi umpak.
Rumah adat ini memiliki ornamen atau ukiran pada rumah dan digambar menggunakan warna merah, putih, dan hitam. Sementara itu, lantai rumah terbuat dari kayu. Bagian atap rumah adat ini terbuar dari ijuk yang diikat menggunakan tali.
Dilansir dari danautoba.org, fungsi dari bangunan rumah adat Batak Simalungun ini sudah berbeda. Hal ini terlihat dari tungku perapiannya. Pada bagian atas bangunan sudah menjadi tempat tinggal keluarga dan bukan dipergunakan sebagai tempat penyimpanan beras. Pada awal mulanya, kegunaan utama dari rumah adat ini sebagai tempat penyimpanan beras atau disebut jambur atau gudang. Tetapi bisa digunakan sebagai tempat tinggal tamu laki-laki dan tempat para bujang untuk tidur
4. Rumah Adat Batak Pakpak
batak-network.blogspot.com ©2022 Merdeka.com
Terakhir adalah Rumah Adat Batak Pakpak. Rumah ini memiliki bentuk bubungan atap yang melengkung dengan makna filosofi berani memikul risiko yang berat untuk mempertahankan adat istiadat. Uniknya, dua buah tiang besar pada bagian rumah ini sebagai simbol kerukunan rumah tangga suami dan istri.
Balok besar yang berada di rumah ini disebut dengan istilah Melmellon yang melambangkan persatuan dan kesatuan dalam segala bidang yaitu melalui permusyawaratan serta gotong royong. Selain itu, jumlah anak tangga pada rumah adat melambangkan garis keturunan pemiliki rumah. Anak tangga yang berjumlah ganjil menandakan jika pemilik rumah merupakan keturunan raja dan pemilik tanah.
Sedangkan jika jumlah anak tangganya dengan jumlah genap, menunjukkan bahwa pemilik rumah bukan dari keturunan raja. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaBatam adalah kota di kepulauan Riau yang memiliki keindahan yang unik dengan paduan antara perkotaan modern dan keindahan alam yang masih terjaga.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabupaten Batang memiliki banyak spot yang menawan dan menakjubkan, layak untuk dijelajahi.
Baca SelengkapnyaGambar ini ditemukan di kompleks prasejarah yang dibangun antara tahun 9.000 sampai 11.000 SM.
Baca SelengkapnyaSecara umum geriten hampir mirip seperti bangunan tradisional milik Suku Batak Karo yaitu siwaluh jabu, hanya saja ukuran dari rumah ini lebih kecil.
Baca SelengkapnyaBerikut beberapa pilihan wisata Jepang paling rekomendasi yang sajikan beragam keindahan dan budaya.
Baca SelengkapnyaKota Bandung sangat cocok dijadikan sebagai tujuan wisata karena memiliki beragam pilihan tempat yang indah, seru, dan menarik.
Baca SelengkapnyaKeindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.
Baca Selengkapnya