Kisah Pilu Bidan di Taput Kena Dampak Pilkades, Diintimidasi hingga Diancam Diusir
Merdeka.com - Nasib pilu dialami oleh seorang bidan desa yang bertugas di Pos Bersalin Desa (Polindes) Dusun Sisoding, Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara (Sumut).
Bidan bernama Ika Ikayati (37) tersebut menjadi korban dampak dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di daerah itu. Ia mendapat ancaman dari seorang eks calon kepala desa (kades) berinisial BM, yang kalah dalam pelaksanaan Pilkades tersebut.
Ika mendapatkan ancaman, intimidasi bahkan makian dari eks kades tersebut. Ia bahkan diancam akan diusir dari tempat kerjanya oleh pelaku. Akibat pelakuan yang diterimanya itu, Ika mengaku sangat takut dan trauma.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang pernah dibully? Korban Bullying Ariel Tatum adalah salah satu artis Indonesia yang dikenal dengan kecantikannya yang luar biasa. Ia memiliki wajah yang cantik, tubuh yang seksi, dan rambut yang indah. Namun, siapa sangka bahwa Ariel Tatum juga pernah mengalami bullying.
-
Siapa sesepuh yang babat alas di Kaliasin? Mengutip Instagram @lovesuroboyo, ia adalah sesepuh yang melakukan babat alas di wilayah Kaliasin, Kota Surabaya.
-
Siapa yang menjadi korban diskriminasi? Contohnya, seperti diskriminasi yang ditujukan kepada orang keturunan etnis Tionghoa di Indonesia.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Beruntungnya, Ia sempat merekam semua perkataan pelaku saat mengancam dirinya. Rekaman tersebut akhirnya Ia jadikan sebagai bukti saat melayangkan laporan ke kepolisian Polres Taput.
"Saya sangat ketakutan. Usai melontarkan kata-kata kotor, mengancam dan mengintimidasi, pelaku juga nyaris memukul saya dengan kursi di rumah. Untung saja ada yang melerai," ujar Ika pada Jumat (26/11).
Suami Ika, Parasian Hasibuan, yang menemani dirinya membuat laporan ke polisi mengaku sangat menyayangkan tindakan pelaku. Sementara kuasa hukumnya, Sabungan Parapat, berharap kasus ini bisa diusut oleh pihak kepolisian.
"Perbuatan terlapor sangat kita sayangkan. Seorang tenaga medis yang rela ditempatkan di desa demi pelayanan kesehatan warga diancam, dihina, diusir paksa dari tempatnya bekerja yang notabene merupakan fasilitas milik pemerintah. Juga diintimidasi, bahkan ingin diperlakukan lebih kasar lagi. Kasus ini harus segera diatensi aparat hukum," ujar Sabungan.
Melansir dari ANTARA, berikut kisahnya selengkapnya.
Diungsikan ke Desa Tetangga
Kasus yang dialami Ika ini juga telah mendapatkan perhatian dari Camat Parmonangan, Lammiduk Sinaga. Saat ini, Ika dan keluarganya terpaksa harus diungsikan sementara ke desa tetangga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, yang bisa membahayakan dirinya dan keluarganya.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, juga sembari mengamankan bidan Ika dan keluarganya, kita telah mengungsikan mereka ke Dusun Lumbantobing, tetangga dari Dusun Sisoding," ujar Lammiduk.
Senada dengan hal tersebut, Sabungan menambahkan, Ia juga mendesak pihak kepolisian untuk memberikan tindakan pengamanan kepada Ika dan keluarganya atas kasus pengancaman dan intimidasi yang dialami korban.
"Untuk saat ini, bagaimana kepolisian memastikan keamanan korban dan keluarganya merupakan langkah yang harus segera dilakukan," sebutnya.
Ditangani Kepolisian
Terkait kasus ini, Kapolres Taput AKBP Ronal FC Sipayung menegaskan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan dari Ika terkait tindak pengancaman yang dialaminya. Saat ini polisi sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. "Kasat Reskrim dan beberapa penyidik jemput bola untuk memeriksa saksi ke Parmonangan. Mereka masih di Parmonangan," jelas AKBP Ronal.Sementara itu, menurut keterangan adik pelaku, berinisial MM, kejadian itu berawal dari penghinaan yang disampaikan korban terhadap kakaknya. Ia menyebut, korban menyebar fitnah bahwa sang kakak main dukun saat mengajukan diri dalam Pilkades. "Dia menebar fitnah atas abang saya dengan mengatakan bahwa Buntu Manalu main dukun dalam perhelatan pilkades," sebut MM.Meski begitu, hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait hasil pemeriksaan, mengenai kronologi maupun motif pelaku melakukan tindakan pengancaman dan intimidasi tersebut. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisruh rekapitulasi penghitungan tingkat Kota Depok berdampak pada petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Baca SelengkapnyaCalon Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu menjadi sorotan usai diduga melakukan kekerasan terhadap Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah
Baca SelengkapnyaKini pelaku diburu polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPria itu diduga mengalami shock berat lantaran kalah dalam pemilu.
Baca SelengkapnyaKericuhan mewarnai sejumlah wilayah saat pesta demokrasi perdana digelar serentak tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang tukang pijat bernama Sutarman diduga dipukul oleh pendukung salah satu calon bupati.
Baca SelengkapnyaAtas konflik tersebut membuat Masinton dipolisikan oleh Camelia. Masinton lalu melaporkan balik Camelia ke polisi atas tuduhan fitnah.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).
Baca SelengkapnyaJabatan Camat Baito sementara dijabat Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Ivan Ardiansyah.
Baca SelengkapnyaProses tersebut dilakukan pihaknya setelah menerima laporan resmi dari pelapor.
Baca SelengkapnyaJalur yang dilaluinya sangat sempit dengan tikungan tajam serta pendakian dan turunan yang ekstrem.
Baca SelengkapnyaWarga diresahkan dengan aksi petugas yang mengaku dari kelurahan.
Baca Selengkapnya