Masih Kental dengan Budaya, Desa di Sumut Ini Punya Rumah Adat Berusia 160 Tahun
Merdeka.com - Terkenal akan kekayaan warisan budayanya, Sumatra Utara memiliki desa wisata yang menjadi destinasi wisata andalan. Setiap desa wisata yang ada, menyuguhkan keunikan berbeda-beda. Salah satu yang populer di kalangan wisatawan adalah Desa Lingga.
Desa wisata yang masih kental dengan budaya ini terletak di Kabupaten Karo. Jaraknya kurang lebih 15 kilometer dari Brastagi. Terletak di 1.200 meter di atas permukaan laut, wisatawan yang berkunjung akan merasakan hawa sejuk dan pemandangan di sekitar desa yang memanjakan mata.
Hal unik dari desa ini adalah rumah adat yang masih berdiri kokoh dan menjadi tempat tinggal bagi masyarakat desa. Rumah asli Batak Karo ini menjadi warisan yang dilestarikan masyarakat setempat maupun pemerintah.
-
Bagaimana tempat tinggal itu terjaga sampai sekarang? Pada saat itu, sebuah runtuhan batu menghalangi pintu masuk gua sehingga mengunci isinya seperti kapsul waktu prasejarah.
-
Dimana rumah adat suku Osing berada? Desa Kemiren sendiri menjadi desa yang memiliki kebudayaan asli Banyuwangi, salah satunya Rumah Adat Suku Osing yang hadir sejak ratusan tahun lalu.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Apa keunikan rumah adat suku Osing? Rumat Adat Suku Osing memiliki keistimewaan yang terletak pada konstruksi bangunan yang menggunakan sistem knock down.
-
Apa tradisi leluhur yang masih dijalankan di Lebak Bitung? Warga di Kampung Lebak Bitung di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, masih menjaga adat dan tradisi para pendahulunya di masa lampau.
-
Dimana desa kuno berada? Danau Terbesar di Dunia Danau Van atau Van Gölü dalam bahasa Turki memiliki luas 3.712 kilometer persegi dan menjadi danau terbesar di Turki dan terbesar kedua di Timur Tengah.
Wisatawan pun masih bisa menikmati indahnya arsitektur asli rumah Batak Karo hingga sekarang.
Masuk dalam Daftar World Monument Fund
Sumber: wmf.org ©2020 Merdeka.com
Melansir dari travelingyuk, rumah adat Batak Karo di Desa Lingga diperkirakan sudah berusia 160 tahun. Desa ini juga mendapat perhatian dari World Monument Fund, sebuah organisasi internasional yang fokus pada pelestarian situs kebudayaan.
Satu Rumah Dihuni oleh 8 hingga 12 Keluarga
Sumber: pariwisata.karokab.go.id ©2020 Merdeka.com
Rumah Adat Karo di Desa Lingga ini didirikan tahun 1860 dan bangunannya masih asli hingga saat ini. Rumah adat ini mempunyai ciri serta bentuk yang sangat khusus. Di dalamnya terdapat ruangan yang besar dan tidak mempunyai kamar-kamar. Uniknya, satu rumah biasanya dihuni 8 atau 12 keluarga.Rumah adat ini berbentuk rumah panggung, dengan tinggi kira-kira 2 meter dari tanah dan ditopang oleh tiang dari kayu ukuran besar. Biasanya, masyarakat setempat memanfaatkan kolong rumah sebagai tempat menyimpan kayu dan sebagai kandang ternak.Rumah ini mempunyai dua buah pintu, satu menghadap ke barat dan satu lagi menghadap ke sebelah timur. Di depan masing-masing pintu terdapat serambi, dibuat dari bambu-bambu bulat yang disebut ture dan atapnya dibuat dari ijuk.
Punya Makna Filosofis
Sumber: geotimes.co.id ©2020 Merdeka.com
Tak hanya berdiri kokoh, rumah-rumah di desa ini memiliki makna filosofis. Misalnya saja dua pintu yang berukuran kecil, ini maknanya bahwa setiap tamu yang masuk wajib menunduk sebagai tanda penghormatan untuk pemilik rumah.Selain itu, hampir semua rumah memiliki hiasan berupa tanduk atau kepala kerbau di bagian atap. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, hiasan tersebut berguna untuk menolak bala. Hiasan tanduk ini biasanya diletakkan di atas ayo-ayo, anyaman bambu berbentuk segitiga. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Tuo Rantau Panjang jadi salah satu warisan nenek moyang Jambi 700 tahun silam yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaDi masa kini, bahkan masyarakatnya masih seringkali menggunakan pakaian adat hingga melestarikan sejumlah kebiasaan kuno.
Baca SelengkapnyaWarga di Sempurmayung masih menggunakan rumah adat Sunda sebagai tempat tinggalnya.
Baca SelengkapnyaRumah Rungko menjadi salah satu warisan budaya tak benda di Tanah Aceh.
Baca SelengkapnyaRumah Joglo ini jadi ikon Desa Wisata Tanjung di Kabupaten Sleman DIY.
Baca SelengkapnyaDi desa itu, mereka menjaga tradisi dan kearifan lokal yang telah mereka miliki selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaKampung adat ini masih menjalankan tradisi leluhur
Baca SelengkapnyaRumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaPerkampungan ini terletak di Jorong Padang Ranah dan Tanah Bato, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaWarisan budaya leluhur di Kampung Naga amat menarik untuk dipelajari.
Baca SelengkapnyaAturan tersebut bersifat mengikat, dan juga sebagai cara menghormati tradisi masa silam.
Baca SelengkapnyaPerpaduan pepohonan rindang dengan jalan setapak di perkampungan Baduy menghasilkan pemandangan yang indah dan estetik terutama saat pagi hari.
Baca Selengkapnya