Mencicipi Itak Poul-poul, Kue Kepal Tradisional Khas Madina yang Sarat Makna
Merdeka.com - Sumatra Utara (Sumut) punya banyak kuliner khas yang patut untuk dicoba. Di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), ada satu makanan tradisional yang jadi favorit masyarakat setempat, namanya itak poul-poul.
Itak poul-poul ini merupakan kue tradisional yang dibuat dari bahan dasar tepung yang dibentuk seperti kepal.
Namanya yang unik sesuai dengan cara membuatnya, yaitu menggunakan tangan dengan cara dikepal, tidak menggunakan cetakan kue sebagaimana lazimnya.
-
Apa itu Kue Tapel? Kue Tapel ini wajib dicicipi sebagai alternatif camilan murah dan sehat di kota udang.
-
Kue tradisional apa yang terbuat dari tepung ketan? Kue Klepon Labu KuningBahan-bahan:200 gram labu kuning kukus, haluskan200 gram tepung ketan100 gram gula merah, sisir halus1/2 sdt garam2 lembar daun padan, buat simpulair secukupnya untuk merebusBahan taburan:1/2 butir kelapa, diparut1/4 sdt garam1 lembar daun pandan Cara membuat:1. Campur labu kuning, tepung ketan, dan garam. Uleni hingga bisa dipulung.
-
Bagaimana cara membuat kue talam tepung beras abon? 1. Rebus santan, masukkan gula dan garam hingga panas. Aduk-aduk agar tidak mendidih. Matikan api. 2. Campurkan tepung beras dan tapioka, ayak. Masukkan ke dalam santan yang masih panas, aduk rata.3. Siapkan cetakan, olesi dengan minyak. Panaskan kukusan. Tuang adonan ke dalam cetakan hingga penuh. Taburi dengan wijen secukupnya.4. Masukkan ke dalam kukusan dan kukus hingga matang atau kurang lebih selama 30 menit.5. Biarkan dingin dan keluarkan dari cetakan. Taburi talam dengan abon dan potongan cabai merah.
-
Apa saja bahan utama kue talam? Bahan: 500 ml santan, 100 gram tepung beras, abon sapi sebagai topping.
-
Apa bahan dasar Kue Talam? Dilansir dari Liputan6.com, Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.
-
Bagaimana cara membuat kue talam jagung pandan? Siapkan panci. Tuang 500 ml air dan jagung. Rebus hingga matang. Angkat dan tiriskan. Ambil 2 sendok makan jagung. Sisihkan. Siapkan chopper / blender. Masukkan 100 g gula pasir, tepung beras, 35 g tepung tapioka, telur, 150 ml santan, garam, pasta vanilla dan semua jagung yang sudah direbus. Haluskan. Tuang ke dalam wadah. Tambahkan pewarna makanan kuning muda (optional). Aduk rata. Sisihkan. Siapkan chopper / blender. Masukkan daun pandan dan125 ml air. Haluskan. Saring jus pandan. Sisihkan. Siapkan wadah. Masukkan 10 g tepung tapioka, tepung terigu, 15 g gula pasir, 125 ml santan & jus pandan. Aduk rata. Tambahkan pasta pandan (optional). Aduk rata. Saring adonan. Sisihkan. Siapkan cetakan yang sudah diolesi minyak tipis-tipis. Tuang adonan jagung ke dalam cetakan (jangan sampai penuh). Kukus selama 10-15 menit (api sedang). Kukusan harus sudah dipanaskan sebelumnya. Buka tutup kukusan. Tuang adonan pandan dan tambahkan jagung yang tadi disisihkan. Kukus selama selama 30 menit / hingga matang. Setelah matang, diamkan hingga dingin suhu ruang. Lepaskan kue dari cetakan. Sajikan.
Selain jadi favorit masyarakat, itak poul-poul ini juga masuk dalam salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2018.
Tak hanya rasanya yang terkenal lezat, makanan tradisional ini ternyata sarat akan makna. Mulai dari bahan-bahan yang digunakan hingga proses pembuatannya, semua memiliki arti yang dalam.
Melansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), simak ulasannya berikut ini.
Disajikan saat Momen Penting
pariwisataindonesia.id ©2021 Merdeka.com
Oleh masyarakat Madina, itak poul-poul ini merupakan makanan yang selalu disajikan pada saat momen-momen penting. Misalnya seperti pada saat ritual adat pesta perkawinan, di mana makanan ini menjadi salah satu hantaran yang wajib dibawa keluarga mempelai laki-laki pada saat menjemput pengantin wanita.
Selain itu, makanan ini juga biasa disajikan untuk menjamu tamu yang datang, atau saat melakukan ritual memasuki rumah baru, begitu juga saat kelahiran anak.
Namun, semakin lama makanan tradisional ini semakin sulit untuk ditemukan di pasaran. Biasanya, makanan ini dijual di pasar-pasar tradisional.
Itak poul-poul ini banyak digemari karena rasanya yang lezat. Rasanya dominan manis namun ada rasa gurih dari kelapa parut yang digunakan.
Makna dalam Bahan dan Proses Pembuatan
Bukan makanan tradisional sembarangan, itak poul-poul ini memiliki makna yang dalam bagi masyarakat setempat. Meski bahan-bahan yang digunakan sederhana, namun masing-masing bahan tersebut memiliki nilai-nilai filosofis.Tepung beras yang digunakan untuk membuat itak poul-poul ini mencerminkan hati yang bersih dari orang yang membuat, maupun yang menghantarkan penganan ini pada saat momen-momen penting. Kemudian, gula aren dengan rasanya yang manis, mengandung makna bahwa setiap orang wajib menjalin hubungan kekeluargaan dan kekerabatan yang harmonis.Sementara parutan kelapa melambangkan simbol kemanfaatan, layaknya buah kelapa yang berbuah sepanjang tahun. Di mana mulai dari ujung akar sampai ujung daun dan buahnya bisa memberikan manfaat. Lalu rasa asin dari garam mengandung makna bahwa dalam kehidupan pasti setiap orang akan berhadapan dengan hal-hal ataupun kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, akan tetapi harus dihadapi.Cara pembuatannya sendiri juga tak luput dari makna yang dalam, di mana makanan ini dibuat dengan menggunakan kepalan yang merupakan simbol persatuan dan kekuatan yang ada pada masyarakat Madina. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kue Pelite, makanan tradisional dari Kota Muntok yang disenangi oleh Bung Karno saat masa pengasingan di Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaMakanan ringan dari Batak ini selain disajikan dan menjadi buah tangan dalam kunjungan adat, juga mengandung sarat makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaSajian kuliner ala masyarakat Lampung sejenis kue ini menjadi andalan ketika perayaan hari-hari besar Islam.
Baca SelengkapnyaSalah satu sajian tradisional khas suku Batak ini membuat siapapun yang mencicipinya merasakan cita rasa yang berbeda dan unik.
Baca SelengkapnyaSetiap gigitannya membawa kita pada pengalaman rasa yang menghubungkan kita dengan warisan leluhur serta kebudayaan lokal Bengkulu.
Baca SelengkapnyaTidak hanya nasi tumpeng kuning, Indonesia kaya akan kuliner khas saat memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Sayang kalau dilewatkan.
Baca Selengkapnya'Mie Lendir' makanan khas Riau dan Batam. Mie ini memiliki kuah sangat kental berwarna cokelat.
Baca SelengkapnyaKota Palembang bukan hanya soal pempek, namun beberapa jenis kudapannya juga tak kalah lezat dan selalu diburu umat muslim sebagai menu berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaLompong sagu menjadi kudapan favorit masyarakat Minangkabau dan selalu hadir sebagai camilan untuk menemani minum kopi saat sore hari.
Baca SelengkapnyaKue khas Kalimantan Tengah ini sudah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Baca SelengkapnyaKudapan khas Palembang ini biasa hadir ketika Ramadan tiba. Namun kue ini cukup digemari masyarakat karena sajiannya yang unik.
Baca SelengkapnyaDi balik legitnya kue cocorot ada seorang pembuat yang memiliki keahlian khusus.
Baca Selengkapnya