Terbuat dari Kulit Kayu, Ini Fakta Kain Lantung Legendaris Khas Bengkulu
Merdeka.com - Setiap daerah di Indonesia mempunyai keunikan tersendiri dalam membuat kerajinan tangan yang fungsional dan mengandung nilai historis. Seperti halnya kerajinan asal Bengkulu yang bernama Kain Lantung.
Dulunya, kain ini memiliki nilai historis yang tinggi lantaran dibuat saat kehidupan masyarakat Bengkulu sedang mengalami masa-masa kesulitan pada tahun 1943 atau tepatnya saat masa penjajahan Jepang.
Mirisnya, masyarakat Bengkulu sedang berada di fase ekonomi yang sangat susah. Ditambah, rakyat pribumi terus mendapat tekanan dari penjajah Jepang sehingga mereka tidak bisa membeli kain untuk pakaian sehari-hari.
-
Apa yang membuat kerajinan perak Koto Gadang istimewa? Dilansir dari laman indonesiakaya.com, kerajinan perak di desa ini memiliki keunikan yang terletak pada bentuknya yang halus dan warna yang tidak terlalu berkilau.
-
Apa yang unik dari tradisi Tabot di Bengkulu? Konon tradisi ini sudah ada sejak abad ke-14 melalui proses akulturasi.
-
Dimana kerajinan simpul berasal? Kesenian ini berasal dari Arab di awal abad pertengahan.
-
Apa motif batik khas Kuningan? Sejumlah motif batik telah diproduksi galeri tersebut. Seluruhnya mengangkat ikon khas Kabupaten Kuningan mulai dari kuda Windu, bokor emas, lembah Gunung Ciremai, gedung Perjanjian Linggarjati, Kagungan dan lain sebagainya.
-
Apa yang terkenal di Bengkulu? Provinsi Bengkulu terkenal dengan Bunga Rafflesia Arnoldii, yang menjadi keunikan utama wisatanya.
-
Apa Sajian Kuliner Khas Bengkulu? Provinsi Bengkulu memiliki sajian kuliner lezat dengan bahan dasar daging ikan yang bernama Pendap.
Penasaran dengan fakta unik Kain Lantung khas Bengkulu ini? Simak ulasannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini:
Terbuat dari Kulit Kayu
©MARTIN BERNETTI/AFP
Mengingat situasi ekonomi masyarakat Bengkulu yang sedang terpuruk sehingga tidak mampu membeli kain, akhirnya mereka berusaha keras untuk menciptakan pakaian dengan menggunakan sumber daya yang ada disekitar, yaitu menggunakan kulit kayu.
Melansir dari liputan6.com, ide cemerlang ini muncul dari masyarakat Bengkulu sebagai bahan alternatif kain yang menjadi bahan utama dalam membuat pakaian. Dulu, berbagai macam jenis pohon masih tergolong melimpah sehingga mudah dimanfaatkan.
Akhirnya, masyarakat pun mulai memanfaatkan kulit kayu sebagai bahan utama pembuat pakaian sehari-hari. Selain kuat, kulit kayu sendiri tidak gampang rusak seperti kain pada umumnya.
Proses Pembuatan
©2023 Liputan6.com/Faizal Fanani
Melansir dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, masyarakat Bengkulu memilih jenis kayu pohon karet, hutan, ibuh, trap dan kedui yang umurnya sudah tua. Jenis pohon tersebut semakin tua umurnya, semakin baik kualitasnya.
Sedangkan, alat yang digunakan untuk membuat Kain Lantung ini adalah Perikai, sejenis alat pukul terbuat dari tanduk kerbau atau jenis kayu berukuran panjang dan besarnya sekitar 40 x 10 cm.
Cara membuatnya, kulit kayu yang sudah dipilih kemudian dipukul sampai lebar, tipis, lembut, dan merata. Apabila sudah menjadi lembaran kain, kemudian dibersihkan dan di angin-anginkan di tempat teduh, jika sudah kering dibersihkan menggunakan sapu lidi.
Warisan Budaya
Dari terbenturnya kehidupan di masa penjajahan Jepang, masyarakat Bengkulu harus bisa "selamat" dalam bertahan hidup, salah satunya dengan memanfaatkan kulit kayu sebagai bahan pakaian.
Saat masa kemerdekaan, Kain Lantung sudah tak lagi digunakan sebagai pakaian, tetapi masyarakat Bengkulu sangat menyadari bahwa kerajinan tangan yang satu ini bernilai historis yang tinggi dan legendaris, sehingga ada upaya untuk melestarikan.
Di zaman yang modern ini, Kain Lantung masih kerap digunakan sebagai bahan kerajinan seperti tas, dompet, sandal, hingga topi. Tahun 2015, Kain Lantung sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dari Provinsi Bengkulu. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaSelain kuliner, Kota Solo terkenal dengan berbagai kerajinan tangan yang memukau
Baca SelengkapnyaSebuah kerajinan tradisional yang dipopulerkan oleh masyarakat Melayu di Kalbar ini menunjukkan ciri khas Nusantara yang sudah tembus pasar internasional.
Baca SelengkapnyaHampir setiap daerah di Indonesia memiliki batik dengan motif khas tersendiri. Dari banyaknya motif yang ada, terdapat beberapa motif batik yang paling populer.
Baca SelengkapnyaGolok asli setempat dikenal sangat tajam, sehingga bisa dengan mudah merobek benda.
Baca SelengkapnyaKain ini menjadi bahan pakaian kebesaran Muntok dan juga menggambarkan status sosial.
Baca SelengkapnyaSongket Palembang, salah satu kekayaan budaya dari Sumatra Selatan dengan motif dan jenis yang beragam.
Baca SelengkapnyaPara perempuan turut mewariskan keahliannya itu ke generasi selanjutnya agar kerajinan tangan ini tidak punah dimakan zaman modern.
Baca SelengkapnyaBatik Betawi dikenal dengan corak khasnya yang penuh warna dan mencerminkan kekayaan budaya masyarakat asli Jakarta.
Baca SelengkapnyaProduk ini cocok jadi hiasan ruangan dan perabot rumah tangga. Sejarah mencatat, keberadaan tenun mendong berangkat dari kreativitas warga Tasik di awal abad 20
Baca SelengkapnyaKriya khas Palembang ini menjadi hiasan cantik di peralatan makan dan barang lainnya.
Baca SelengkapnyaTenun tersebut masih diproduksi secara tradisional di Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu.
Baca Selengkapnya